Colliers International Indonesia mencatat tahun ini ada lebih dari 145 ribu gedung kantor baru di kawasan Central Business District (CBD) Jakarta. "Sebanyak 52 ribu gedung sudah terserap," kata Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, dalam konferensi pers "Jakarta Property Market Q1", Selasa, 9 April 2013.

Di luar kawasan CBD, tercatat ada 166 ribu gedung perkantoran baru yang tersedia sepanjang tahun ini. Sebanyak 116 ribu gedung di antaranya sudah terisi.

Ferry mengungkapkan, pada 2013-2016, sebanyak 44 persen perkantoran akan berada di kawasan Sudirman. Sedangkan kawasan T.B. Simatupang akan memberi kontribusi lebih besar. Ia mengatakan 57 persen perkantoran akan menempati kawasan T.B. Simatupang pada 2013-2016. "Baik yang underconstruction maupun yang sudah selesai," katanya.

Ia pun menjelaskan mengenai harga perkantoran di kawasan CBD. Ferry menuturkan 70 persen perkantoran di CBD menggunakan tarif dalam rupiah. Sedangkan sisanya dalam dolar AS. Ia mengatakan gedung yang ditawarkan dalam dolar AS memiliki tipikal kelas lebih baik, seperti grade A ke atas.

Menurut Ferry, sepanjang 2012 hingga Maret 2013 telah terjadi kenaikan harga perkantoran yang cukup signifikan. Di luar kawasan CBD, gedung perkantoran ditawarkan dengan harga Rp 15 juta-35 juta per meter persegi. Sedangkan di wilayah CBD, harga berkisar Rp 20 juta-47 juta per meter persegi. "Rata-rata gedung perkantoran ditawarkan dengan harga Rp 50 juta per meter persegi."

Ia mengungkapkan harga office kelas premium dan grade A meningkat sehingga banyak tenant yang berpikir untuk mencari gedung dengan biaya lebih rendah. "Yang lebih murah atau di luar CBD," kata Ferry. Dengan peningkatan harga itu, ada sekitar 12 ribu office kelas premium yang kosong tahun lalu.

sumber

gw gak habis pikir dgn sistim perijinan Gedung baru di daerah perkantoran Jakarta

10-20 tahun ke depan macet, banjir Jakarta.. bgmn jadinya