RATE PLEASE
SEKILAS INFO

Quote:
Sigmanews –
Kericuhan yang terjadi dalam penertiban para pedagang di Stasiun Kalideres, Jakarta Barat, kemarin sore (09/04), aparat kepolisian dan TNI memukul mundur massa yang masih bertahan.
Sebelumnya, Kapolsek Kalideres, Kompol Danu Wiyata, sudah memberi peringatan agar massa membubarkan diri. Namun, tak diduga suasana semakin panas, kericuhan pun tak terelakan.
Suasana yang semakin ricuh, membuat aparat menembakkan gas air mata untuk meredam amukan massa. Akibat kericuhan tersebut beberapa diantaranya terluka.
Yudhi, yang merupakan koordinator aksi dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menyatakan bahwa aparat telah bertindak represif kepada pedagang dan para mahasiswa. Dirinya menyatakan beberapa rekannya dipukul, diseret-seret oleh petugas dan kepalanya diinjak oleh aparat. Tak hanya itu, dirinya mengklaim seorang pedagang terkena peluru karet sehingga terluka dan segera dibawa ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Cengkareng.
Ditemui secara terpisah,
Kepala Stasiun Kalideres, Darmono Singgih,kepada wartawan menegaskan penertiban yang dilakukan pihaknya sudah sesuai prosedur dan memberi sosialisasi kepada para pedagang beberapa kali.Ia menduga ada pihak yang sengaja membuat kericuhan agar penertiban batal setidaknya ditunda,dengan harapan jika ditunda kios-kios tersebut akan menjadi mata pencaharian oknum.
Sementara itu, Ayu, perwakilan dari warga , Komnas Ham, dan mahasiswa dari UI, mengatakan bahwa
Pedagang hanya meminta dialog dengan PT.KAI namun sampai saat ini belum ada dialog. Dirinya juga menuntut agar PT.KAI patuh pada rekomendasi Komnas HAM tertanggal 3 dan 10 Januari 2013 untuk menunda penggusuran sebelum adanya dialog antara pedagang dan PT.KAI.

tidak tau siapa yg salah dan musti bertanggung jawab
yang jelas memang harus ada dialog, misscommunication mengakibatkan ricuh sprti ini
