Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

minervawatchAvatar border
TS
minervawatch
Tegur Murid, Guru Diancam Dibunuh


Jakarta - "Kalvin Sandabunga, seorang guru SD di Sentani, Papua, melapor ke polisi karena merasa telah dianiaya oleh oknum polisi. Bahkan setelah melapor ke Polda Papua, guru kelas 4 Sekolah Lentera Harapan (SLH), Sentani ini kembali didatangi sang oknum polisi dan diancam akan dibunuh.

Hannah Achmadi dari yayasan yang menaungi SLH yakni Yayasan Sekolah Pelita Harapan, Kamis (4/4), mengungkapkan, kejadian penganiayaan berupa pemukulan terhadap Kalvin terjadi pada tanggal 20 Maret 2013 lalu.

Cerita bermula saat Kalvin menegur murid bernama April Yoku yang membuat keributan. Ditegur sang guru, April bukannya diam malah melawan. Kalvin tidak sabar dan menyuruh April keluar kelas. "Tapi murid itu salah tangkap. Ia pikir disuruh pulang oleh sang guru,” kata Hannah.

Di rumah, April mengadu kepada ibunya. Si ibu menelepon ke sekolah. Ia marah. Tak cukup dengan kemarahan, sang ibu mengirim kakak April berinisial AY untuk datang ke sekolah.

AY ternyata polisi berpangkat Briptu. AY datang ke sekolah dan langsung masuk ke kelas tempat Kalvin mengajar. AY marah serta berusaha memukul Kalvin. Meski sempat dilerai oleh guru lainnya, Moron, Kalvin terkena dua pukulan AY.

Sore hari, insiden itu diadukan ke komite sekolah. Atas usul komite sekolah, Kalvin disarankan melapor ke Polres mengingat pemukulan termasuk tindak penganiayaan, apalagi dilakukan oleh oknum polisi yang seharusnya mengerti hukum dan tidak sepatutnya main hakim sendiri. Kepala Sekolah Lentera Harapan bersama Kalvin kemudian melapor ke Polres Sentani Timur.

Dari sana diketahui bahwa Briptu AY bukan anggota di wilayah hukum Polsek Sentani Timur. Mereka pun disarankan untuk melapor ke Markas Polda Papua.

Pada Senin (25/3), Kalvin melapor ke Polda dengan surat laporan bernomor STPL/27/III/2013/Yanduan tertanggal 25 Maret 2013. Cerita rupanya tak berakhir sampai di situ.

Hari berikutnya, Briptu AY datang ke sekolah menebar ancaman. Ia menemui kepala sekolah dan Kalvin. Inti pembicaraan AY adalah ancaman, jika AY sampai dicopot atau dilepas dari jabatannya maka Kalvin akan dibunuh dan kepalanya akan digantung di sekolah."

Penulis: A-15/YUD
Sumber:Suara Pembaruan

SUMBER

Komen : Kalau ngedenger cerita bapak ibu ane zaman dulu, betapa mereka menyegani guru-gurunya bahkan menatap atau berpapasan pun tak berani. Orang-orang dulu begitu mengagumi dan menghargai profesi guru yang mendapat sebutan Pahlawan tanpa tanda jasa ini. Sekarang ini seiring dengan perkembangan zaman, image seram guru sudah mulai ditinggalkan, banyak guru "gaul" saat ini. Dalam artian mereka lebih dinamis dan friendly. Akan tetapi bukan berarti kita murid-muridnya jadi bersikap seenaknya, kurang sopan atau menyepelekan. Saya sendiri sadar, saya bisa jadi seperti saat ini berguna buat keluarga dan orang-orang disekitar ane karena jasa guru-guru dan dosen ane.emoticon-Malu (S)

Dalam kasus ini ane ngeliat betapa arogannya oknum penegak hukum tersebut dengan melakukan tindakan premanisme ala manusia barbar. Iyalah arogan, dia dengan percaya dirinya masuk ke kelas yang masih ada murid di dalamnya terus nonjokkin guru itu. Menurut ane mendingan tuh Briptu AY dicopot aja dari kepolisian terus jadi pengawal Eyang Subur.emoticon-Ngakak (S)

Diubah oleh minervawatch 09-04-2013 09:44
0
5.6K
94
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan