- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Alasan Anime jarang tayang di Channel Televisi Indonesia


TS
ivan2406
Alasan Anime jarang tayang di Channel Televisi Indonesia
permisi agan-agan ini adalah thread ke 2 ane. di thread ini ane mau ngasih tau agan-agan yang bertanya-tanya kenapa anime jarang tayang di channel televisi di indonesia dan episodenya terus diulang-ulang. Maaf kalau ane
, maklumi. oke langsung aja gan, check it out.

Banyak teman-teman pecinta anime yang mengeluh kenapa minggu pagi tayangan anime semakin lama semakin sedikit, tidak seperti dulu yang tayang dari pagi sampai siang hari. Tetapi semenjak negara api menyerang semua berubah. acara televisi, pagi-pagi sudah disambut oleh acara musik anak layangan, sinetron dan gosip.

Ngomongin Anime, atau disebut juga Kartun Jepang, pasti agan-agan nyadar kalau jaman sekarang anime udah jarang ditayangin di channel televisi indonesia. Kalaupun ada paling hanya hari minggu atau 2 kali seminggu itu pun episodenya diulang-ulang terus.
Berikut adalah pendapat yang ane simpulkan mengenai permasalahan di atas :
1. Sedikit Anime yang Lulus Sensor
Dari banyaknya Anime yang diproduksi di Jepang, hanya beberapa yang lulus sensor di Indonesia. Kebanyakan di Anime di Indonesia ber-genre petualangan dan Anime untuk usia anak-anak. Bahkan hampirtidak anime untuk remaja ke atas, yang berbau kekerasan. Lucunya, lembaga sensor Indonesia sangatlah lebay. Alat-alat yang berbau kekerasan seperti layknya pisau-pun di sensor
Oleh karena itu, Anime yang ditayangkan di Indonesia, hanyalah Anime yang ber-genre di bawah 17 tahun. Yang dimaksud dengan diatas 17 tahun, tidak hanyalah kekerasan, yaitu termasuk kevulgaran, perkataan kasar, humor dewasa, dan lain-lain.
2. Biaya Lisensi atau izin penayangan Anime yang mahal
Produksi Anime sendiri tidaklah murah. Menurut thread yang ane baca di forum Japanesia, sebuah episodeberdurasi 30 menit pada tahun 2010 menghabiskan biaya 11.000.000 Yen ($145,214 atau sekitar Rp 1,2 Milyar). Itu pun hanya satu Episode, kalau satu seasonnya 15 episode kalikan saja 1,2 milyar dengan 13 = sekitar Rp 15,6 Milyar . Salah satu alasan kenapa mahal adalah karena Anime dibuat dari gambar manual/manga (Original Work) yang kemudian dianimasikan. Berbeda dengan animasi 3D ala Hollywood yang designnya menggunakan komputer. Nah, sekarang udah tau kan agan-agan betapa mahalnya kartun produksi jepang.
tambahan nih : Dan yang terakhir adalah berubahnya tren dari tahun ke tahun. Yang tadinya tren Otaku (Japanese Geek)Menjadi K-Pop (Korean Wave). Kalau ane sih lebih milih Otaku. dari Musik, Manga, Art dan lainnya semuanya bagus-bagus. Dan kalau Korean Wave yang terkenal di Indonesia ini kalau menurut ane hanya musik dan Dramanya saja.
Oke agan-agan, udah pada tau kan kenapa tahun ke tahun semakin sedikit Anime yang disiarkan di Channel Televisi Indonesia. oke lah agan-agan cukup sekian dari ane.
Gan, jangan lupa ya Commentnya

Berilah ane
Jangan lemparin ane pake
ya gan 
Thanks gan




Banyak teman-teman pecinta anime yang mengeluh kenapa minggu pagi tayangan anime semakin lama semakin sedikit, tidak seperti dulu yang tayang dari pagi sampai siang hari. Tetapi semenjak negara api menyerang semua berubah. acara televisi, pagi-pagi sudah disambut oleh acara musik anak layangan, sinetron dan gosip.

Ngomongin Anime, atau disebut juga Kartun Jepang, pasti agan-agan nyadar kalau jaman sekarang anime udah jarang ditayangin di channel televisi indonesia. Kalaupun ada paling hanya hari minggu atau 2 kali seminggu itu pun episodenya diulang-ulang terus.
Berikut adalah pendapat yang ane simpulkan mengenai permasalahan di atas :
1. Sedikit Anime yang Lulus Sensor
Dari banyaknya Anime yang diproduksi di Jepang, hanya beberapa yang lulus sensor di Indonesia. Kebanyakan di Anime di Indonesia ber-genre petualangan dan Anime untuk usia anak-anak. Bahkan hampirtidak anime untuk remaja ke atas, yang berbau kekerasan. Lucunya, lembaga sensor Indonesia sangatlah lebay. Alat-alat yang berbau kekerasan seperti layknya pisau-pun di sensor

Oleh karena itu, Anime yang ditayangkan di Indonesia, hanyalah Anime yang ber-genre di bawah 17 tahun. Yang dimaksud dengan diatas 17 tahun, tidak hanyalah kekerasan, yaitu termasuk kevulgaran, perkataan kasar, humor dewasa, dan lain-lain.
2. Biaya Lisensi atau izin penayangan Anime yang mahal
Produksi Anime sendiri tidaklah murah. Menurut thread yang ane baca di forum Japanesia, sebuah episodeberdurasi 30 menit pada tahun 2010 menghabiskan biaya 11.000.000 Yen ($145,214 atau sekitar Rp 1,2 Milyar). Itu pun hanya satu Episode, kalau satu seasonnya 15 episode kalikan saja 1,2 milyar dengan 13 = sekitar Rp 15,6 Milyar . Salah satu alasan kenapa mahal adalah karena Anime dibuat dari gambar manual/manga (Original Work) yang kemudian dianimasikan. Berbeda dengan animasi 3D ala Hollywood yang designnya menggunakan komputer. Nah, sekarang udah tau kan agan-agan betapa mahalnya kartun produksi jepang.
tambahan nih : Dan yang terakhir adalah berubahnya tren dari tahun ke tahun. Yang tadinya tren Otaku (Japanese Geek)Menjadi K-Pop (Korean Wave). Kalau ane sih lebih milih Otaku. dari Musik, Manga, Art dan lainnya semuanya bagus-bagus. Dan kalau Korean Wave yang terkenal di Indonesia ini kalau menurut ane hanya musik dan Dramanya saja.
Oke agan-agan, udah pada tau kan kenapa tahun ke tahun semakin sedikit Anime yang disiarkan di Channel Televisi Indonesia. oke lah agan-agan cukup sekian dari ane.
Gan, jangan lupa ya Commentnya




Berilah ane

Jangan lemparin ane pake


Thanks gan
0
4K
40


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan