- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
TURUNKAN KEMBALI KOPASSUS DAN DORR...PARA PREMAN YANG MASIH BERKELIARAN !!!


TS
indra.ke3
TURUNKAN KEMBALI KOPASSUS DAN DORR...PARA PREMAN YANG MASIH BERKELIARAN !!!
Spoiler for kopasus:

Quote:
BRAVO KOPASSUS...lanjutkan !!
Kalau perlu kerahkan Kopassus lagi habisi para preman jalanan, preman kerah putih, koruptor senayan....
Jangan hanya di Jogja kirim Kopassus juga ke Jakarta, brantas preman Jakarta...
HIDUPKAN LAGI PETRUS (PENEMBAK MISTERIUS)....
Maju Terus Pantang Mundur pasukan Elite Indonesia KOPASSUS..
Coba kalau orang Komnas HAM yang dibunuh para preman..masih mau bela HAM untuk preman?
Jadikan momen cebongan sebagai HARI PEMBERANTASAN PREMAN NASIONAL...."
Itulah beberapa suara-suara yang banyak muncul di masyarakat sekarang ini menanggapi masalah kasus cebongan. Masyarakat Indonesia pada dasarnya menyadari bahwa tindakan prajurit tersebut memang tidak bisa dibenarkan oleh hukum. Namun masyarakat mengamini aksi yang dilakukan oleh 11 prajurit tersebut dan merasa Kopassus menjadi pahlawan masyarakat saat ini. Masyarakat bahkan juga merindukan Jaman Soeharto pernah ada sekelompok PETRUS (PENEMBAK MISTERIUS) yang menembaki para preman (gali) pada jaman itu yang benar-benar mengancam masyarakat. Tentu ini perlu menjadi perhatian kita semua bukan. Ada apa ini?
Premanisme yang selama ini menjadi penteror keamanan masyarakat seperti dibiarkan meraja di jalanan, terminal, dan berbagai tempat-tempat umum. Mereka memeras, merampok, menjambret, merudapaksa dan tidak segan membunuh dengan sadis. Tapi seperti nya tidak dirasakan ada suatu gerakan untuk membrantas preman-preman yang merajalela.
Kita melihat aparat TNI pun bisa tewas ditangan preman apalagi masyarakat biasa seperti kita. Dan saat ini ada pemikiran ketidakadilan yang dirasakan oleh masyarakat. Preman mati, lembaga HAM dan politisi begitu gencar nya membela habis-habisan bak layaknya pahlawan gugur. Ketua Komnas HAM, anggota DPR dan yang lain mereka terjun langsung ke lapas cebongan. Sedangkan banyak masyarakat mati bahkan TNI pun jadi korban Preman tapi tak ada sedikit pun perhatian dan itu dianggap bukan urusan HAM. Masyarakat berpikir sederhana seolah nyawa preman lebih berharga. Ketika berbicara Hak Asasi Manusia (HAM) maka baik preman, masyarakat dan TNI/POLISI mereka pun juga manusia yang tentu punya hak yang sama. Lalu apa tugas Komnas HAM ? bukannya juga tujuan mereka melindungi Hak Asasi Manusia .
Opini salah satu warga :
KOMNAS HAM (bicara di TV): Preman itu manusia punya hak asasi untuk hidup..
Masyarakat (Bicara di Angkringan): la kita" ini apa ?? kami juga manusia dan punya hak asasi untuk tidak dianiaya preman secara fisik maupun batin..
Sebagian masyarakat malah geram melihat apa yang dilakukan Komnas HAM meskipun hal itu mangatasnamakan supremasi hukum dan HAM. Masyarakat merasa yang dilakukan Komnas HAM malah tidak sesuai dengan suasana kebatinan masyarakat saat ini. Mungkin hal ini perlu menjadi koreksi dari Komnas HAM ketika banyak masyarakat mengkritisi. Seharusnya Komnas HAM bukan malah nampak menjadi musuh aparat Polisi & TNI seperti yang terlihat sekarang ini tetapi bersinergi menegakkan HAM yang sesungguhnya untuk melindungi Warga sendiri.
Kita coba lihat sudut pandang anggota DPR dan pendukung HAM saat ini, mereka menyampaikan diberbagai pemberitaan ini menjadi momen untuk mereformasi UU hukum militer, pelaku harus dihukum ke pengadilan umum bukan militer, reformasi TNI dan lain-lain. Apa itu yang dipikirkan masyarakat? Apa mereka merasakan sudut pandang masyarakat sesungguhnya terhadap kasus ini ? Apa seperti yang mereka pikirkan?
Sudut pandang masyarakat ini adalah momen untuk BANGKIT MEMBRANTAS PREMANISME yang saat ini meresahkan masyarakat. Apa yang dipikirkan masyarakat adalah apa yang mereka rasakan selama ini. Kejahatan premanisme ini yang harus menjadi perhatian. Di berbagai kota para Preman menguasai, mengancam keamanan, mengedar minuman keras dan narkoba, merusak tatanan sosial. Sehingga ketika ada preman mati ditembak aparat mereka bersuka cita. Masyarakat mungkin tidak peduli latar belakang nya tetapi ketika musuh masyarakat diberangus, mereka sangat berterima kasih. Jadi jangan salah dalam membaca keinginan masyarakat yang cukup sederhana ini. Dan jangan mempolitisir bahwa masyarakat telah melegalkan pembantaian. Masyarakat saat ini juga cerdas dan melek hukum. Sehingga tahu mana yang benar dan salah dari sisi hukum.
Seorang anggota TNI menyampaikan komentar yang mendapat banyak like dari masyarakat :
“kami di latih...,di didik....,di gembleng...,mental dan fisik...,hingga diambang batas kemampuan manusia...,kami tidak memiliki hak....,kami hanya mempunyai kewajiban...yaitu kewajiban membela negara ini....sampai titik darah penghabisan...,kami pergi untuk membela negara ini dengan rasa iklas...,tujuan kami hanya satu...agar negara ini menjadi negara yg berdaulat...,kami tinggalkan anak,istri dan orang2 yg kami cintai tuk maju ke medan tempur...cuma untuk negara ini...,jadi kalau ada yg coba2 membuat negara ini menjadi tidak aman...,AKAN BERHADAPAN DENGAN KAMI....KOPASSUS...”
Mungkin itu juga kegundahan prajurit TNI yang menjadi bahan sorotan. Pada dasarnya kami semua bangga kepada para Kopassus dan TNI yang telah mengabdi kepada negara demi keselamatan bangsa dan masyarakat. Foto dalam postingan ini adalah peran para Kopassus dalam berbagai penyelamatan, evakuasi dan pertolongan bencana alam. Ketika terjadi erupsi Merapi, Kopasssus beserta relawan bertarung nyawa untuk melakukan evakuasi korban Awan Panas Merapi. Bangsa Indonesia pun layak bangga karena Kopassus adalah pasukan elit terbaik ketiga di dunia.
Jika 11 prajurit tersebut salah biarlah diproses hukum seadil-adilnya sesuai mekanisme yang berlaku. Sehingga cukuplah sudah serangan-serangan kepada TNI atau Kopassus. Masyarakat sangat mengapresiasi sifat kesatria dari para prajurit yang mengakui dan siap mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Seharusnya kemudian Pemerintah, Komnas HAM dan aparat menjawab kegundahan masyarakat untuk menumpas PREMANISME di Negri ini. MASYARAKAT INGIN HIDUP AMAN DAN TENANG. MAKA BERANTASLAH PREMANISME DI JOGJA, JAKARTA, SURABAYA DAN DIMANAPUN DI SELURUH INDONESIA YANG TELAH MENGANCAM JIWA DAN HARTA.
Mari kita jadikan momen Jogja ini menjadi Momen Nasional untuk pemberantasan preman. Tidak semata pada kasus cebongan. Memberantas preman tidak berarti pembersihan perusuh-perusuh di jalanan saja tetapi juga perlu peran pemerintah untuk melakukan pembinaan supaya mereka bisa kembali menjadi bagian dari masyarakat. Yang mendukung mari share seluas-luasnya supaya semangat pemberantasan preman ini menjadi perhatian Pemerintah dan mereka menyadari kekuatan masyarakat sesungguhnya.
Sanggupkah Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum dan HAM menjawab keinginan masyarakat ini ???
Kalau perlu kerahkan Kopassus lagi habisi para preman jalanan, preman kerah putih, koruptor senayan....
Jangan hanya di Jogja kirim Kopassus juga ke Jakarta, brantas preman Jakarta...
HIDUPKAN LAGI PETRUS (PENEMBAK MISTERIUS)....
Maju Terus Pantang Mundur pasukan Elite Indonesia KOPASSUS..
Coba kalau orang Komnas HAM yang dibunuh para preman..masih mau bela HAM untuk preman?
Jadikan momen cebongan sebagai HARI PEMBERANTASAN PREMAN NASIONAL...."
Itulah beberapa suara-suara yang banyak muncul di masyarakat sekarang ini menanggapi masalah kasus cebongan. Masyarakat Indonesia pada dasarnya menyadari bahwa tindakan prajurit tersebut memang tidak bisa dibenarkan oleh hukum. Namun masyarakat mengamini aksi yang dilakukan oleh 11 prajurit tersebut dan merasa Kopassus menjadi pahlawan masyarakat saat ini. Masyarakat bahkan juga merindukan Jaman Soeharto pernah ada sekelompok PETRUS (PENEMBAK MISTERIUS) yang menembaki para preman (gali) pada jaman itu yang benar-benar mengancam masyarakat. Tentu ini perlu menjadi perhatian kita semua bukan. Ada apa ini?
Premanisme yang selama ini menjadi penteror keamanan masyarakat seperti dibiarkan meraja di jalanan, terminal, dan berbagai tempat-tempat umum. Mereka memeras, merampok, menjambret, merudapaksa dan tidak segan membunuh dengan sadis. Tapi seperti nya tidak dirasakan ada suatu gerakan untuk membrantas preman-preman yang merajalela.
Kita melihat aparat TNI pun bisa tewas ditangan preman apalagi masyarakat biasa seperti kita. Dan saat ini ada pemikiran ketidakadilan yang dirasakan oleh masyarakat. Preman mati, lembaga HAM dan politisi begitu gencar nya membela habis-habisan bak layaknya pahlawan gugur. Ketua Komnas HAM, anggota DPR dan yang lain mereka terjun langsung ke lapas cebongan. Sedangkan banyak masyarakat mati bahkan TNI pun jadi korban Preman tapi tak ada sedikit pun perhatian dan itu dianggap bukan urusan HAM. Masyarakat berpikir sederhana seolah nyawa preman lebih berharga. Ketika berbicara Hak Asasi Manusia (HAM) maka baik preman, masyarakat dan TNI/POLISI mereka pun juga manusia yang tentu punya hak yang sama. Lalu apa tugas Komnas HAM ? bukannya juga tujuan mereka melindungi Hak Asasi Manusia .
Opini salah satu warga :
KOMNAS HAM (bicara di TV): Preman itu manusia punya hak asasi untuk hidup..
Masyarakat (Bicara di Angkringan): la kita" ini apa ?? kami juga manusia dan punya hak asasi untuk tidak dianiaya preman secara fisik maupun batin..
Sebagian masyarakat malah geram melihat apa yang dilakukan Komnas HAM meskipun hal itu mangatasnamakan supremasi hukum dan HAM. Masyarakat merasa yang dilakukan Komnas HAM malah tidak sesuai dengan suasana kebatinan masyarakat saat ini. Mungkin hal ini perlu menjadi koreksi dari Komnas HAM ketika banyak masyarakat mengkritisi. Seharusnya Komnas HAM bukan malah nampak menjadi musuh aparat Polisi & TNI seperti yang terlihat sekarang ini tetapi bersinergi menegakkan HAM yang sesungguhnya untuk melindungi Warga sendiri.
Kita coba lihat sudut pandang anggota DPR dan pendukung HAM saat ini, mereka menyampaikan diberbagai pemberitaan ini menjadi momen untuk mereformasi UU hukum militer, pelaku harus dihukum ke pengadilan umum bukan militer, reformasi TNI dan lain-lain. Apa itu yang dipikirkan masyarakat? Apa mereka merasakan sudut pandang masyarakat sesungguhnya terhadap kasus ini ? Apa seperti yang mereka pikirkan?
Sudut pandang masyarakat ini adalah momen untuk BANGKIT MEMBRANTAS PREMANISME yang saat ini meresahkan masyarakat. Apa yang dipikirkan masyarakat adalah apa yang mereka rasakan selama ini. Kejahatan premanisme ini yang harus menjadi perhatian. Di berbagai kota para Preman menguasai, mengancam keamanan, mengedar minuman keras dan narkoba, merusak tatanan sosial. Sehingga ketika ada preman mati ditembak aparat mereka bersuka cita. Masyarakat mungkin tidak peduli latar belakang nya tetapi ketika musuh masyarakat diberangus, mereka sangat berterima kasih. Jadi jangan salah dalam membaca keinginan masyarakat yang cukup sederhana ini. Dan jangan mempolitisir bahwa masyarakat telah melegalkan pembantaian. Masyarakat saat ini juga cerdas dan melek hukum. Sehingga tahu mana yang benar dan salah dari sisi hukum.
Seorang anggota TNI menyampaikan komentar yang mendapat banyak like dari masyarakat :
“kami di latih...,di didik....,di gembleng...,mental dan fisik...,hingga diambang batas kemampuan manusia...,kami tidak memiliki hak....,kami hanya mempunyai kewajiban...yaitu kewajiban membela negara ini....sampai titik darah penghabisan...,kami pergi untuk membela negara ini dengan rasa iklas...,tujuan kami hanya satu...agar negara ini menjadi negara yg berdaulat...,kami tinggalkan anak,istri dan orang2 yg kami cintai tuk maju ke medan tempur...cuma untuk negara ini...,jadi kalau ada yg coba2 membuat negara ini menjadi tidak aman...,AKAN BERHADAPAN DENGAN KAMI....KOPASSUS...”
Mungkin itu juga kegundahan prajurit TNI yang menjadi bahan sorotan. Pada dasarnya kami semua bangga kepada para Kopassus dan TNI yang telah mengabdi kepada negara demi keselamatan bangsa dan masyarakat. Foto dalam postingan ini adalah peran para Kopassus dalam berbagai penyelamatan, evakuasi dan pertolongan bencana alam. Ketika terjadi erupsi Merapi, Kopasssus beserta relawan bertarung nyawa untuk melakukan evakuasi korban Awan Panas Merapi. Bangsa Indonesia pun layak bangga karena Kopassus adalah pasukan elit terbaik ketiga di dunia.
Jika 11 prajurit tersebut salah biarlah diproses hukum seadil-adilnya sesuai mekanisme yang berlaku. Sehingga cukuplah sudah serangan-serangan kepada TNI atau Kopassus. Masyarakat sangat mengapresiasi sifat kesatria dari para prajurit yang mengakui dan siap mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Seharusnya kemudian Pemerintah, Komnas HAM dan aparat menjawab kegundahan masyarakat untuk menumpas PREMANISME di Negri ini. MASYARAKAT INGIN HIDUP AMAN DAN TENANG. MAKA BERANTASLAH PREMANISME DI JOGJA, JAKARTA, SURABAYA DAN DIMANAPUN DI SELURUH INDONESIA YANG TELAH MENGANCAM JIWA DAN HARTA.
Mari kita jadikan momen Jogja ini menjadi Momen Nasional untuk pemberantasan preman. Tidak semata pada kasus cebongan. Memberantas preman tidak berarti pembersihan perusuh-perusuh di jalanan saja tetapi juga perlu peran pemerintah untuk melakukan pembinaan supaya mereka bisa kembali menjadi bagian dari masyarakat. Yang mendukung mari share seluas-luasnya supaya semangat pemberantasan preman ini menjadi perhatian Pemerintah dan mereka menyadari kekuatan masyarakat sesungguhnya.
Sanggupkah Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum dan HAM menjawab keinginan masyarakat ini ???
SUMBER
Diubah oleh indra.ke3 08-04-2013 09:44
0
4K
Kutip
21
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan