- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bagaimana Mengukur Efektivitas Kampanye Social Media?


TS
adiielian
Bagaimana Mengukur Efektivitas Kampanye Social Media?
Sebelumnya ane minta maap kalo ane
atau 
Tanpa basa-basi dan sesuai judul, ane mau share tentang:
Bukti kalo ane nggak repost
AdaTerus.com- Perkembangan teknologi internet mengubah perilaku banyak orang. Tak hanya di dunia nyata, orang-orang pun sekarang 'berkerumun' di dunia maya. Survei Global Web Index yang dirilis Maret 2013 menunjukkan rata-rata masyarakat dunia menghabiskan 57 persen dari waktu konsumsi medianya setiap hari untuk berselancar di internet.
Alokasi waktu internet itu melebihi waktu untuk mengakses televisi (23 persen), radio (11 persen), dan media cetak (5 persen). Dari waktu berselancar sendiri, 27 persen di antaranya dihabiskan untuk 'ngeksis' di social media.
Di Indonesia, popularitas media digital juga mulai bergerak menuju tren online mobile. Dalam satu hari, pengguna internet Indonesia menghabiskan hampir 75 persennya untuk online melalui personal computer, sisanya melalui mobile phone.
Seiring tren digital ini, para praktisi komunikasi harus menyegarkan kampanyenya dengan merambah dunia digital termasuk social media. Masalahnya, bagaimana mengukur efektivitas kampanye via jalur digital ini?
Soal itu, Managing Director PT Fortune Pramana Rancang (Fortune PR) Indira Abidin berbagi tips dalam seminar Integrated Public Relations for the Digital Age di InterContinental Kuala Lumpur, Jumat (5/4). Pengukuran efektivitas kampanye digital terbagi dalam empat tahapan : exposure, engagement, influence, dan action.
Pada tahap exposure, efektivitas kampanye diukur dari besaran audience yang terpapar konten kampanye. “Pengukuran ini di antaranya dapat dilihat melalui jumlah hit atau visit pada website, follower Twitter, fans Facebook, juga view video di YouTube dan postingan di blog,” jelasnya dalam rilis, Ahad (7/4).
Tahapan engagement lebih jauh lagi yaitu mengukur aksi audience untuk pesan kita. Di Twitter misalnya, ini terukur dari berapa banyak retweet, link yang diklik, serta penggunaan hashtag. Pada platform lain dari jumlah link yang diklik, like, dan komentar di Facebook, serta jumlah komentar, subscriber, dan posting blog yang di-share ke media sosial.
“Tahapan influence melangkah semakin jauh lagi. Tahapan ini dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana konten kita dan keterlibatan audience mempengaruhi persepsi serta sikap audience. Apakah brand, korporat, atau individu yang kita kampanyekan dianggap positif, netral, atau justru negatif,” lanjut Indira.
Di tahapan action, aspek yang diukur sudah mencapai tataran perilaku. Misalnya, berapa banyak audience yang merekomendasikan kampanye kita pada audience lain. “Meningkatnya pembelian serta jumlah pengunjung event atau toko dapat pula menjadi indikator pada tahapan ini."
Sekian!
Nice to share
Boleh di lempar cendolnya gan!
Kaskuser sejati selalu meninggalkan komen dan rate (kalo menurut agan ini artikel bagus


Tanpa basa-basi dan sesuai judul, ane mau share tentang:
Bagaimana Mengukur Efektivitas Kampanye Social Media?
Bukti kalo ane nggak repost
Spoiler for No Repost:
AdaTerus.com- Perkembangan teknologi internet mengubah perilaku banyak orang. Tak hanya di dunia nyata, orang-orang pun sekarang 'berkerumun' di dunia maya. Survei Global Web Index yang dirilis Maret 2013 menunjukkan rata-rata masyarakat dunia menghabiskan 57 persen dari waktu konsumsi medianya setiap hari untuk berselancar di internet.
Alokasi waktu internet itu melebihi waktu untuk mengakses televisi (23 persen), radio (11 persen), dan media cetak (5 persen). Dari waktu berselancar sendiri, 27 persen di antaranya dihabiskan untuk 'ngeksis' di social media.
Di Indonesia, popularitas media digital juga mulai bergerak menuju tren online mobile. Dalam satu hari, pengguna internet Indonesia menghabiskan hampir 75 persennya untuk online melalui personal computer, sisanya melalui mobile phone.
Seiring tren digital ini, para praktisi komunikasi harus menyegarkan kampanyenya dengan merambah dunia digital termasuk social media. Masalahnya, bagaimana mengukur efektivitas kampanye via jalur digital ini?
Soal itu, Managing Director PT Fortune Pramana Rancang (Fortune PR) Indira Abidin berbagi tips dalam seminar Integrated Public Relations for the Digital Age di InterContinental Kuala Lumpur, Jumat (5/4). Pengukuran efektivitas kampanye digital terbagi dalam empat tahapan : exposure, engagement, influence, dan action.
Pada tahap exposure, efektivitas kampanye diukur dari besaran audience yang terpapar konten kampanye. “Pengukuran ini di antaranya dapat dilihat melalui jumlah hit atau visit pada website, follower Twitter, fans Facebook, juga view video di YouTube dan postingan di blog,” jelasnya dalam rilis, Ahad (7/4).
Spoiler for Praktisi komunikasi Indira Abidin:
Tahapan engagement lebih jauh lagi yaitu mengukur aksi audience untuk pesan kita. Di Twitter misalnya, ini terukur dari berapa banyak retweet, link yang diklik, serta penggunaan hashtag. Pada platform lain dari jumlah link yang diklik, like, dan komentar di Facebook, serta jumlah komentar, subscriber, dan posting blog yang di-share ke media sosial.
“Tahapan influence melangkah semakin jauh lagi. Tahapan ini dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana konten kita dan keterlibatan audience mempengaruhi persepsi serta sikap audience. Apakah brand, korporat, atau individu yang kita kampanyekan dianggap positif, netral, atau justru negatif,” lanjut Indira.
Di tahapan action, aspek yang diukur sudah mencapai tataran perilaku. Misalnya, berapa banyak audience yang merekomendasikan kampanye kita pada audience lain. “Meningkatnya pembelian serta jumlah pengunjung event atau toko dapat pula menjadi indikator pada tahapan ini."
Sekian!
Nice to share
Spoiler for Sumber:
Boleh di lempar cendolnya gan!

Kaskuser sejati selalu meninggalkan komen dan rate (kalo menurut agan ini artikel bagus

Diubah oleh adiielian 09-04-2013 22:34
0
1.3K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan