Joshua Milton Blahyi atau dikenal dengan 'nama perang' (nom de guerre) GENERAL BUTT NAKED Adalah Seorang Warlord (Istilah 'slang' Pemimpin Paramiliter) kelompok Mercenaries (tentara bayaran) yang disewa oleh Roosevelt Johnson dari kubu ULIMO
ULIMO Sendiri adlaah faksi yang loyal terhadap pemerintahan Samuel Doe

Nama perang semacam General Butt-Naked digunakan untk menutupi identitas asli dan nama tersebut bisa berubah-rubah dari waktu-kewaktu untuk mengelabui penegak hukum dan lawan agar identitas asli pengguna nama tetap tidak diketahui

Awalnya Blahyi adalah seorang dukun bagi suku Sarpo (Suku Krahn Bagian Selatan) di Liberia, Semenjak 11 tahun Blahyi sudah menjadi dukun bagi sukunya dan ia percaya dengan penumbalan manusia + Kanibalisme akan membawanya menjadi Ksatria yang Kebal Peluru + Tidak bisa terlihat. karena sedari kecil sudha menjadi Dukun maka ketika ia dewasa ia bisa menjadi dukun tertinggi Suku Krahn, gelar ini pun didapat bukan dengna cara turun temurun (hak lahir semacam kebangsawanan/kerajaan) tapi dengan cara dipilih diantara dukun mana yang paling hebat dalam menjalankan ritualnya dan dipertandingkan dengan dukun lainnya
"The traditional fight was a no-holds-barred affair. The eventual victor was allowed to kill and maim to show his strength and bravery. The strongest or last man standing after the bloody contest will take over the birthright and the headship of the tribe."
Karena Samuel Doe (Presiden Liberia pada waktu itu) adalah termasuk Suku Krahn, maka ia secara tidak langsung menjadi penasihat spiritual Presiden.

Ketika berperang ia akan memimpin prajuritnya dengan bertelanjang bulat terkecuali untuk senjata dan sepatu, sebelum berperang ia akan menumbalkan anak kecil membunuhnya serta meminum darah, memakan daging, jantung dan organ lainnya. Ritual ini didapatnya melalui petuah Setan
"Usually it was a small child, someone whose fresh blood would satisfy the devil."
"Sometimes I would enter under the water where children were playing. I would dive under the water, grab one, carry him under and break his neck. Sometimes I'd cause accidents. Sometimes I'd just slaughter them."

"included the killing of an innocent child and plucking out the heart, which was divided into pieces for us to eat."

Kepada majalah 'African star' ia mengaku sering bertemu setan dan berbincang dengan setan. Selain melakukan ritual pengorbanan manusia Blahyi dan kelompoknya juga membuat diri mereka mabuk terlebih dahulu sebelum berperang (banyak isu beredar soal paramiliter afrika yang berlaku aneh ini dikarenakan obat yang mereka pakai, banyak juga yang ketagihan obat sehingga ketika berperang sebagai tentara bayaran upah yang diterima bukanlah uang, melainkan obat untuk mencegah 'sakau')
"So, before leading my troops into battle, we would get drunk and drugged up, sacrifice a local teenager, drink the blood, then strip down to our shoes and go into battle wearing colorful wigs and carrying imaginary purses we'd looted from civilians. We'd slaughter anyone we saw, chop their heads off and use them as soccer balls. We were nude, fearless, drunk yet strategic. We killed hundreds of people--so many I lost count."

Butt Naked Brigade itulah sebutan bagi kelompok militan yang dipimpin oleh Blahyi karena sering bertempur dalam keadaan telanjang bulat atau memakai pakaian wanita dan sembari mabuk.