Pada suatu saat di kelas perkuliahan dosen saya berkata “kesuksesan itu bisa di lihat dari bagian tubuh, bisa saja sekarang mungkin ia adalah anak yang malas dan jarang mengerjakan tugas tapi lihat di masa depan munkin ia akan menjadi orang yang sukses, contohnya lihat saja mata habibi, atau lihat mata orang orang sukses”. Lantas saat itu juga saya berfikir “apakah benar itu semua? Dan jika benar apakah lantas tuhan memang telah mentakdirkan seseorang untuk sukses atau tidak? Kaya atau tidak? tapi menurut kepercayaan agama saya bukankah takdir itu ada 2 yang bisa di rubah dan tidak bisa dirubah?”.

Hari hari pun berlalu pertanyaan pertanyaan tersebut mulai mendapatkan jawaban entah benar atau tidak tapi mungkin benar tuhan telah mentakdirkan seseorang untuk sukses atau tidak bahkan dari sebelum seorang manusia itu lahir, apakah manusia itu terlahir dari seorang ibu yang kaya atau miskin, dari sebuah keluarga harmonis atau berantakan, dari seorang ibu terhormat atau bahkan hanya terlahir dari seorang ibu yang berprofesi sebagai pramuria jalanan? Bukankah kita tidak bisa memilih dari ibu mana kita di lahirkan?

Sungguh ini semua tidak berakhir disitu saja, seorang bayi yang lahir mungkin memiliki bakat yang berbeda-beda. Seorang bayi bisa terlahir jenius, berbakat dibidang seni, atau terlahir menjadi seorang indigo? Bukan kah itu sudah bisa menjadi modal untuk memudahkan mereka sukses? Bayangkan seorang bayi yang tidak di berikan kemampuan lebih (normal), dibawah rata-rata, atau bahkan idiot? Lalu muncul lah kembali pertanyaan dibenak saya “lantas apakah saya sebagai manusia yang biasa biasa saja, tidak mempunyai bakat khusus dan tidak jenius tidak di takdirkan untuk sukses?”

Hingga susatu saat saya berfikir ”tapi tunggu dulu, bila memang tuhan telah mentakdirkan seseorang menjadi sukses atau tidak, siapa yang mengetahuinya? Tidak ada mahluknya yang mengetahui masa yang akan datang karna itu semua adalah hal yang gaib, kecuali mungkin orang-orang yang diberitahu oleh tuhan? Tapi apakah kita sebagai manusia biasa harus mencari orang tersebut hingga ke seluruh penjuru dunia ini hanya untuk mengetahui akan menjadi apa kita kelak?”

Dari pada menghabiskan waktu untuk mencari orang tersebut alangkah lebih baiknya seseorang yang merasa dirinya biasa biasa saja membekali diri untuk masa depan nanti, oleh karena ia yang merasa biasa2 saja, ia harus lebih bersemangat dalam belajar karena sadar akan kekurangannya, dan kita sebagai manusia haruslah terus berusaha memberikan yang terbaik untuk segala hal, biarkan lah tuhan dan takdirnya yang menentukan kesuksesan kita. Wallahualam Bissawab

Sumber : Kepala ane sendiri