Kaskus

Entertainment

eqy230Avatar border
TS
eqy230
Asal Usul Bra (BH/Kutang)
Asal Usul Bra (BH/Kutang)

Kutang yang biasa kita maknai sebagai BH untuk menutup payudara wanita ternyata berasal dari bahasa Prancis yaitu coutant yang memiliki arti “sesuatu yang berharga”.

Sejarahnya, pada masa penjajahan Belanda dulu, di hari pertama pengerjaan proyek pembuatan jalan pos Anyer-Panarukan, banyak budak pribumi baik laki-laki maupun perempuan yang bekerja hanya mengenakan semacam cawat. Sedangkan bagian atas tubuh, mulai dari pusar hingga ke leher, telanjang.

Mandor yang bertugas di tempat saat itu, Don Lopez Comte de Paris -kaki tangan Daendels yang berkebangsaan Prancis- merasa risih melihat keadaan ini. Akhirnya, ia memotong-motong suatu kain putih dan memberikannya kepada salah satu budak perempuan. Sambil memberikan kain tersebut pada si budak, dia mengatakan,”Tutup bagian berharga itu”. Don Lopez berbicara dalam bahasa Prancis ketika mengatakan hal itu. Budak perempuan itu tidak mengerti mengapa ia diberi kain putih, karena perempuan bertelanjang dada adalah hal yang biasa pada masa itu. Don Lopez yang merasa jengkel, lalu menunjuk-nunjuk payudara budak tersebut sambil terus-menerus mengatakan “Coutant! Coutant!“. Budak-budak pribumi yang melihat keadaan tersebut ahirnya mengerti bahwa kain putih itu dimaksudkan untuk menutup payudara mereka. Dalam pemahaman mereka, kain putih yang dipakai untuk menutup payudara itu namanya adalah coutant. Atau, dalam ejaan Indonesia, kutang. Sejak saat itu, lahirlah entri baru dalam bahasa rakyat, yaitu “kutang” yang bermakna kain pembungkus payudara.

Sedangkan Beha atau yang disingkat dengan BH adalah pakaian dalam yang khusus dipakai kaum perempuan dan waria juga merupakan kependekan dari bahasa asing yaitu Belanda, yakni “Buste Houder”. Dalam bahasa Indonesia hanya singkatannya yaitu BH yang umum digunakan oleh kita.


Asal Usul Bra (BH/Kutang)
Namun sekarang ini kata “Bra” sudah mulai menggeser kata “BH” ini. Bra adalah kata yang berasal dari Bahasa Prancis yaitu “Brassiere”. Pada abad ke-14, pakaian dalam serupa bra telah digunakan oleh para atlet wanita dalam masa Peradaban Minoan. Saat itu bra telah memiliki fungsi untuk menopang payudara ketika mereka melakukan kegiatan olahraga. Namun fungsi ini masih dibantu oleh model pakaian luar mereka yang memiliki fungsi serupa. Kemudian ketika masa Dinasti Ming di Cina, kaum perempuan kelas atas telah menggunakan pakaian dalam yang terdiri dari cungkup (bra cups) dan tali bra (bra straps).Model pakaian dalam ini disebut dengan nama “Dudou”
Asal Usul Bra (BH/Kutang).
Model ini berlanjut semasa Dinasti Qing yaitu tahun 1644 sampai tahun 1911. Sedangkan di belahan dunia barat, kaum perempuan masih menggunakan korset yang dimulai sekitar abad ke-16. Baru pada abad ke-19, desainer baju mulai merancang jenis korset baru yang memiliki bentuk mirip seperti bra pada masa kini. Perlahan model ini mulai menggeser korset (lama) sampai akhirnya bra mulai diproduksi secara massal mulai tahun 1930.

Brasierre dalam bahasa Prancis mengacu pada bagian dari pakaian bayi yang sekaligus berfungsi untuk menopang tubuh si bayi ketika dalam gendongan. Dalam bahasa Prancis kuno, bra (bras) adalah bagian dari seragam militer yang berfungsi untuk melindungi lengan dan lambat laun berkembang menjadi korset. Sedangkan dalam bahasa Prancis modern, brassiere adalah “menopang sesuatu di bawah leher”. Kata brassiere masuk dalam bahasa Inggris tahun 1893 dan mulai digunakan oleh publik tahun 1904. Tahun 1907, Majalah Vogue menggunakan istilah brassiere sebagai bagian dari pakaian dalam wanita yang memiliki fungsi untuk menopang payudara (supporting the breast). Tahun 1911, kata brassiere resmi masuk dalam bahasa Inggris dan tercantum dalam Oxford English Dictionary. Pada tanggal 13 November 1913, pemerintah Amerika mengkategorikan brassiere sebagai bagian dari pakaian dalam bagi kaum perempuan dalam bentuk hak paten, dimana haknya dimiliki oleh Mary Phelps Jacobs. Barulah pada tahun 1930 kata brassiere resmi disingkat menjadi bra.

Asal Usul Bra (BH/Kutang)
Berangkat dari fungsi utamanya, bra kemudian berkembang baik secara fungsi maupun desain. Memperindah bentuk payudara, meredam guncangan pada payudara ketika melakukan aktivitas seperti olahraga, menonjolkan cleavage atau belahan (antara) payudara dan memudahkan proses menyusui bagi para ibu adalah fungsi2 lain dari bra. Pada intinya bra didesain secara profesional agar benar2 fungsional sekaligus memiliki nilai aestetis.
Diubah oleh eqy230 07-04-2013 03:03
0
13.2K
22
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan