- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Amazing !!! Bagaimana satu stasiun TV menghancurkan sebuah Negara !!!


TS
bencitv
Amazing !!! Bagaimana satu stasiun TV menghancurkan sebuah Negara !!!
Sudah saatnya kita buka mata dan telinga kita baik-baik, semoga apa yang hendak saya uraikan disini akan membuat anda lebih waspada terhadap apa yang disuguhkan sebuah stasiun TV.
Saya mulai dengan TV yang selalu menayangkan apa yang sedang hangat terjadi di kehidupan nyata kita. Ketika terjadi gunung meletus, longsor, banjir, dan bencana alam lainnya ada disekitar kita, TV tersebut akan memutar film yang berhubungan dengan bencana alam yang terjadi. Ketika terjadi perselisihan antar negara, maka TV tersebut akan menayangkan film-film berbau perang. Ketika terjadi kerusuhan maka yang akan ditayangkan adalah film-film action. Coba anda perhatikan apa yang stasiun TV tayangkan ketika ada kejadian disekitar kita.
Apa tujuan mereka dengan menayangkan film yang berhubungan dengan kejadian disekitar kita? Mendapatkan rating tinggi? Mungkin saja, tetapi pesan besar apa yang tersembunyi dibalik penayangan tersebut? Apa yang ingin mereka sampaikan?
Ada juga stasiun TV yang menayangkan berita-berita tentang kejadian memilukan yang terjadi di masyarakat. Ketika terjadi pembunuhan, perampokan, bunuh diri, pemerkosaan, kecelakaan maut, kerusuhan, maka TV itu akan menayangkan berita tersebut sebagai berita utama dan ditayangkan paling awal. Tiga kali lebih dalam 1 hari kita disuguhi berita-berita yang didalamnya terjadi hal-hal memilukan dan mengerikan. Apa TV tersebut hanya ingin menyampaikan berita saja? Atau memang ada agenda/pesan tersendiri?
Rutin juga dilakukan sebuah stasiun TV yang membahas mengenai makanan yang diberi zat berbahaya, entah itu borax-lah, pewarna pakaian, dll. Hampir semua makanan yang dijual disekitar kita menjadi bahasan acara tersebut. Apakah acara tersebut benar-benar ingin memberitahu masyarakat agar selalu waspada terhadap makanan yang dikonsumsi?
Begitupun stasiun TV yang menayangkan acara rutin setiap hari dimana didalamnya dibahas mengenai perjuangan seseorang dalam menghadapi kehidupan, saya melihat lebih dari satu acara dengan tema yang sama disiarkan oleh stasiun TV yang berbeda. Acara tersebut mengupas keseharian seseorang dalam menjalani hari-hari rutinnya untuk mendapatkan penghasilan. Ya, sekali lagi saya bertanya apa yang hendak mereka sampaikan?
Semua acara TV sudah pasti didalamnya ada pesan yang ingin disampaikan, entah itu baik atau buruk, semuanya kembali kepada kita sebagai penonton. Ya, kembali kepada kita masing-masing yang menonton acara TV, anda-anda semua, muda,tua,laki-laki, perempuan, anak-anak, bahkan bayi sekalipun.
Anda mungkin tidak pernah sadar bahwa acara-acara TV yang menjadi santapan anda sehari-hari adalah asupan gizi bagi alam bawah sadar anda, entah itu menjadi gizi baik atau buruk lambat laun semua asupan tersebut akan mempengaruhi perilaku anda sehari-hari.
Masa sih akan mempengaruhi kita?
Ketika anda mendengar kata-kata BENCANA, RUSUH, PERANG, HANCUR, TERORIS, BUNUH, RAMPOK, rudapaksa, TAWURAN, KECELAKAAN, alam bawah sadar kita menangkap dan merekam kata-kata tersebut. Otak kita di stimulus agar merespon terhadap kata-kata itu. Itulah pesan yang ingin dikuatkan kepada kita dengan memutar film yang berhubungan dengan kejadian di sekitar kita. Kejadian yang terjadi di siang hari, dikuatkan kembali dimalam hari, alam bawah sadar kita secara terus menerus merekam kata-kata itu.
Lambat laun otak anda akan lebih responsif terhadap kata-kata itu, begitupun dengan tingkah dan perilaku anda, diluar kesadaran, perilaku anda akan lebih mudah untuk menjurus kepada kata-kata yang anda rekam sendiri.
Pernahkah anda sadari kejadian yang mengandung kata-kata diatas justru lebih sering anda lihat dan dengar di sekitar kita? Apakah tidak anda sadari bahwa dengan ditayangkannya berita/film yang mengandung kata-kata itu bukannya meminimalisir tetapi justru menjadi lebih sering terjadi.
Berita hari ini : “Seorang pemuda tewas karena terjun dari lantai 3 sebuah mall di Jakarta Pusat”.
1 atau 2 minggu kemudian terulang kejadian dengan pola dan tempat yang sama persis.
Berita hari ini : “Seorang anak SD bunuh diri karena orang tuanya tidak mau membelikannya motor”
1 bulan kemudian hal yang sama terjadi dengan pola dan alasan yang sama.
Berita hari ini : “Seorang mahasiswi dirudapaksa oleh pemuda didalam sebuah angkutan kota”
2 minggu kemudian terjadi hal yang serupa.
Berita hari ini : “Kerusuhan yang terjadi diakibatkan karena pertikaian antar kampung menewaskan 2 orang”
Beberapa hari kemudian kembali terjadi tawuran antar kampung di kota yang berbeda.
Berita hari ini: “Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tugu Tani Jakarta menewaskan 9 orang”
Bisa anda tebak, dalam beberapa bulan terjadi juga Kecelakaan Livina maut, Kecelakaan artis dll.
Kebetulankah??? Silahkan anda cermati film/berita yang biasa anda tonton.
Menurut saya, Ya, semua itu akan mempengaruhi otak kecil atau alam bawah sadar anda.
Jika anda tidak percaya silahkan anda tonton berita kriminal setiap harinya tanpa terlewati sehari pun selama 3 bulan penuh, dan rasakan serta perhatikan bagaimana otak anda memberikan respon terhadap hal-hal negatif yang terjadi pada diri anda di bulan berikutnya. Jika anda kesal atau marah kepada seseorang di tempat anda bekerja atau dimanapun, dan otak anda tiba-tiba terbersit “Gua bunuh juga lu”….hati-hati mungkin otak bawah sadar anda telah terpengaruh sangat dalam.
Ketika sebuah stasiun TV menayangkan makanan yang mengandung zat berbahaya, memang benar TV tersebut memberikan informasi kepada masyarakat perihal makanan yang sehat untuk dikonsumsi. Tetapi apakah ada agenda tersembunyi dibalik penayangan acara tersebut?
Pernahkah anda melihat dan memperhatikan bahwa dengan ditayangkannya acara tersebut banyak usaha rakyat kecil yang kena imbas dan akhirnya bangkrut. Kasian mereka berjualan hanya sekedar untuk mencari nafkah bukan untuk menjadi kaya.
Banyak tukang baso yang gulung tikar hanya karena ada segelintir orang (bisa jadi diset seperti itu) yang menggunakan borax pada bahan olahannya. Banyak tukang jajanan anak yang akhirnya menjadi pengemis karena acara yang menayangkan bahwa jajanannya mengandung zat berbahaya. Banyak penjual donut yang harus merintis kembali usahanya dari nol karena dicurigai masyarakat donutnya mengandung zat berbahaya, dan masih banyak lagi.
Mungkin ya ada sebagian penjual yang seperti dituduhkan, tetapi kenapa jadi terpukul rata semua? Jika usaha kecil tidak boleh berkembang bagaimana rakyatnya bisa maju. Justru dari usaha kecil inilah akan terserap tenaga kerja dengan lahan pekerjaan luas yang tidak terbatas, karena pengusahanya adalah rakyat kecil, ketika produk rumahannya berkembang, yang menjadi karyawan adalah tetangga atau kerabatnya. Anda bisa bayangkan produk rumahan seperti keripik bisa beromzet miliaran per bulannya dan menyerap tenaga kerja sekitar rumah serta reseller/penjual seluruh Indonesia. Awalnya mereka hanya penjual kecil kok, bahkan bisa disebut jual iseng.
Apakah dibalik penayangan acara tersebut, sengaja tidak memberikan kesempatan kepada rakyat kecil untuk mandiri?
Jika rakyatnya tidak boleh berkembang, bagaimana negaranya bisa maju???
Sebuah TV setiap hari menayangkan acara bagaimana betapa sulitnya mencari nafkah, pekerjaan, bahkan untuk mencari sesuap nasi.
Ada sebuah pernyataan “Anda adalah apa yang ada pikirkan”. Sebuah negatif film ketika ditayangkan pada sebuah layar hanya menampilkan isi dari negatif film tersebut. Tidak mungki n negatif film yang isinya gambar semut, di layar akan tampil gambar gajah. Begitupun dengan otak kecil/alam bawah sadar kita, ketika kita dicecoki dengan kata-kata sulit, miskin, susah maka itulah yang akan anda hadapi di kehidupan kita. Seorang balita yang setiap harinya dicecoki dengan kata takut, dia akan tumbuh menjadi seorang penakut luar biasa. Anak yang setiap harinya selalu diberi input kata positif seperti bisa, sukses, berani, maka dia akan tumbuh menjadi seorang yang percaya diri.
Begitupun dengan orang dewasa, ketika setiap hari alam bawah sadarnya diberi input positif maka besar kemungkinan kehidupan yang dihadapinya akan positif, sebaliknya bila masukannya negatif seperti susah, sulit, miskin, ya itu yang anda hadapi.
Sulit mendapat pekerjaan, susah mendapat uang, kita semakin miskin, susah mencari rejeki, kata-kata itu yang selalu terngiang ketika melihat tayangan acara tersebut, kembali alam bawah sadar kita merekam dan menyimpannya dalam memori terdalam anda. Apa ada tidak khawatir kata-kata tersebut akan menjadi doa bagi kehidupan anda dan keluarga anda?
Kenapa gak sekalian saja ganti nama acaranya jadi “Kita dilahirkan miskin”.
Semakin miskin rakyatnya maka semakin hancur negaranya.
Bisa jadi kenapa setiap ada acara siaran langsung musik selalu penuh sesak oleh penonton, jelas rakyat butuh hiburan murah karena mungkin rakyat penat setiap hari dijejali dengan kata-kata sulit, susah, pusing dan miskin. Sudah seharusnya kita prihatin, bukankah lebih baik rakyat mencari ketenangan ke tempat-tempat ibadah?
Maka semakin sempurnalah semuanya, “Generasi muda yang lebih mengenal kekerasan daripada damai”, “Generasi penerus yang lemah, mudah menyerah dan penakut”, “Rakyat yang terkekang dengan ketidakmandiriannya dan berjiwa miskin“. Semua itu karena acara TV.
Entah benar atau tidak acara-acara tersebut mempunyai pesan/agenda tersendiri, apakah mereka sengaja atau tidak tahu bahwa acara tersebut bisa berakibat buruk bagi kita, besarnya bagi negaranya. Semuanya kembali kepada kita masing-masing yang menjadi objek, karena kita penonton, semoga kita semakin waspada, membuka lebar-lebar mata dan telinga kita, tidak terkecoh dengan acara/berita yang justru membawa kita ke hal-hal yang tidak kita inginkan.
Wassalam… wh...
Saya mulai dengan TV yang selalu menayangkan apa yang sedang hangat terjadi di kehidupan nyata kita. Ketika terjadi gunung meletus, longsor, banjir, dan bencana alam lainnya ada disekitar kita, TV tersebut akan memutar film yang berhubungan dengan bencana alam yang terjadi. Ketika terjadi perselisihan antar negara, maka TV tersebut akan menayangkan film-film berbau perang. Ketika terjadi kerusuhan maka yang akan ditayangkan adalah film-film action. Coba anda perhatikan apa yang stasiun TV tayangkan ketika ada kejadian disekitar kita.
Apa tujuan mereka dengan menayangkan film yang berhubungan dengan kejadian disekitar kita? Mendapatkan rating tinggi? Mungkin saja, tetapi pesan besar apa yang tersembunyi dibalik penayangan tersebut? Apa yang ingin mereka sampaikan?
Ada juga stasiun TV yang menayangkan berita-berita tentang kejadian memilukan yang terjadi di masyarakat. Ketika terjadi pembunuhan, perampokan, bunuh diri, pemerkosaan, kecelakaan maut, kerusuhan, maka TV itu akan menayangkan berita tersebut sebagai berita utama dan ditayangkan paling awal. Tiga kali lebih dalam 1 hari kita disuguhi berita-berita yang didalamnya terjadi hal-hal memilukan dan mengerikan. Apa TV tersebut hanya ingin menyampaikan berita saja? Atau memang ada agenda/pesan tersendiri?
Rutin juga dilakukan sebuah stasiun TV yang membahas mengenai makanan yang diberi zat berbahaya, entah itu borax-lah, pewarna pakaian, dll. Hampir semua makanan yang dijual disekitar kita menjadi bahasan acara tersebut. Apakah acara tersebut benar-benar ingin memberitahu masyarakat agar selalu waspada terhadap makanan yang dikonsumsi?
Begitupun stasiun TV yang menayangkan acara rutin setiap hari dimana didalamnya dibahas mengenai perjuangan seseorang dalam menghadapi kehidupan, saya melihat lebih dari satu acara dengan tema yang sama disiarkan oleh stasiun TV yang berbeda. Acara tersebut mengupas keseharian seseorang dalam menjalani hari-hari rutinnya untuk mendapatkan penghasilan. Ya, sekali lagi saya bertanya apa yang hendak mereka sampaikan?
Semua acara TV sudah pasti didalamnya ada pesan yang ingin disampaikan, entah itu baik atau buruk, semuanya kembali kepada kita sebagai penonton. Ya, kembali kepada kita masing-masing yang menonton acara TV, anda-anda semua, muda,tua,laki-laki, perempuan, anak-anak, bahkan bayi sekalipun.
Anda mungkin tidak pernah sadar bahwa acara-acara TV yang menjadi santapan anda sehari-hari adalah asupan gizi bagi alam bawah sadar anda, entah itu menjadi gizi baik atau buruk lambat laun semua asupan tersebut akan mempengaruhi perilaku anda sehari-hari.
Masa sih akan mempengaruhi kita?
Ketika anda mendengar kata-kata BENCANA, RUSUH, PERANG, HANCUR, TERORIS, BUNUH, RAMPOK, rudapaksa, TAWURAN, KECELAKAAN, alam bawah sadar kita menangkap dan merekam kata-kata tersebut. Otak kita di stimulus agar merespon terhadap kata-kata itu. Itulah pesan yang ingin dikuatkan kepada kita dengan memutar film yang berhubungan dengan kejadian di sekitar kita. Kejadian yang terjadi di siang hari, dikuatkan kembali dimalam hari, alam bawah sadar kita secara terus menerus merekam kata-kata itu.
Lambat laun otak anda akan lebih responsif terhadap kata-kata itu, begitupun dengan tingkah dan perilaku anda, diluar kesadaran, perilaku anda akan lebih mudah untuk menjurus kepada kata-kata yang anda rekam sendiri.
Pernahkah anda sadari kejadian yang mengandung kata-kata diatas justru lebih sering anda lihat dan dengar di sekitar kita? Apakah tidak anda sadari bahwa dengan ditayangkannya berita/film yang mengandung kata-kata itu bukannya meminimalisir tetapi justru menjadi lebih sering terjadi.
Berita hari ini : “Seorang pemuda tewas karena terjun dari lantai 3 sebuah mall di Jakarta Pusat”.
1 atau 2 minggu kemudian terulang kejadian dengan pola dan tempat yang sama persis.
Berita hari ini : “Seorang anak SD bunuh diri karena orang tuanya tidak mau membelikannya motor”
1 bulan kemudian hal yang sama terjadi dengan pola dan alasan yang sama.
Berita hari ini : “Seorang mahasiswi dirudapaksa oleh pemuda didalam sebuah angkutan kota”
2 minggu kemudian terjadi hal yang serupa.
Berita hari ini : “Kerusuhan yang terjadi diakibatkan karena pertikaian antar kampung menewaskan 2 orang”
Beberapa hari kemudian kembali terjadi tawuran antar kampung di kota yang berbeda.
Berita hari ini: “Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tugu Tani Jakarta menewaskan 9 orang”
Bisa anda tebak, dalam beberapa bulan terjadi juga Kecelakaan Livina maut, Kecelakaan artis dll.
Kebetulankah??? Silahkan anda cermati film/berita yang biasa anda tonton.
Menurut saya, Ya, semua itu akan mempengaruhi otak kecil atau alam bawah sadar anda.
Jika anda tidak percaya silahkan anda tonton berita kriminal setiap harinya tanpa terlewati sehari pun selama 3 bulan penuh, dan rasakan serta perhatikan bagaimana otak anda memberikan respon terhadap hal-hal negatif yang terjadi pada diri anda di bulan berikutnya. Jika anda kesal atau marah kepada seseorang di tempat anda bekerja atau dimanapun, dan otak anda tiba-tiba terbersit “Gua bunuh juga lu”….hati-hati mungkin otak bawah sadar anda telah terpengaruh sangat dalam.
Ketika sebuah stasiun TV menayangkan makanan yang mengandung zat berbahaya, memang benar TV tersebut memberikan informasi kepada masyarakat perihal makanan yang sehat untuk dikonsumsi. Tetapi apakah ada agenda tersembunyi dibalik penayangan acara tersebut?
Pernahkah anda melihat dan memperhatikan bahwa dengan ditayangkannya acara tersebut banyak usaha rakyat kecil yang kena imbas dan akhirnya bangkrut. Kasian mereka berjualan hanya sekedar untuk mencari nafkah bukan untuk menjadi kaya.
Banyak tukang baso yang gulung tikar hanya karena ada segelintir orang (bisa jadi diset seperti itu) yang menggunakan borax pada bahan olahannya. Banyak tukang jajanan anak yang akhirnya menjadi pengemis karena acara yang menayangkan bahwa jajanannya mengandung zat berbahaya. Banyak penjual donut yang harus merintis kembali usahanya dari nol karena dicurigai masyarakat donutnya mengandung zat berbahaya, dan masih banyak lagi.
Mungkin ya ada sebagian penjual yang seperti dituduhkan, tetapi kenapa jadi terpukul rata semua? Jika usaha kecil tidak boleh berkembang bagaimana rakyatnya bisa maju. Justru dari usaha kecil inilah akan terserap tenaga kerja dengan lahan pekerjaan luas yang tidak terbatas, karena pengusahanya adalah rakyat kecil, ketika produk rumahannya berkembang, yang menjadi karyawan adalah tetangga atau kerabatnya. Anda bisa bayangkan produk rumahan seperti keripik bisa beromzet miliaran per bulannya dan menyerap tenaga kerja sekitar rumah serta reseller/penjual seluruh Indonesia. Awalnya mereka hanya penjual kecil kok, bahkan bisa disebut jual iseng.
Apakah dibalik penayangan acara tersebut, sengaja tidak memberikan kesempatan kepada rakyat kecil untuk mandiri?
Jika rakyatnya tidak boleh berkembang, bagaimana negaranya bisa maju???
Sebuah TV setiap hari menayangkan acara bagaimana betapa sulitnya mencari nafkah, pekerjaan, bahkan untuk mencari sesuap nasi.
Ada sebuah pernyataan “Anda adalah apa yang ada pikirkan”. Sebuah negatif film ketika ditayangkan pada sebuah layar hanya menampilkan isi dari negatif film tersebut. Tidak mungki n negatif film yang isinya gambar semut, di layar akan tampil gambar gajah. Begitupun dengan otak kecil/alam bawah sadar kita, ketika kita dicecoki dengan kata-kata sulit, miskin, susah maka itulah yang akan anda hadapi di kehidupan kita. Seorang balita yang setiap harinya dicecoki dengan kata takut, dia akan tumbuh menjadi seorang penakut luar biasa. Anak yang setiap harinya selalu diberi input kata positif seperti bisa, sukses, berani, maka dia akan tumbuh menjadi seorang yang percaya diri.
Begitupun dengan orang dewasa, ketika setiap hari alam bawah sadarnya diberi input positif maka besar kemungkinan kehidupan yang dihadapinya akan positif, sebaliknya bila masukannya negatif seperti susah, sulit, miskin, ya itu yang anda hadapi.
Sulit mendapat pekerjaan, susah mendapat uang, kita semakin miskin, susah mencari rejeki, kata-kata itu yang selalu terngiang ketika melihat tayangan acara tersebut, kembali alam bawah sadar kita merekam dan menyimpannya dalam memori terdalam anda. Apa ada tidak khawatir kata-kata tersebut akan menjadi doa bagi kehidupan anda dan keluarga anda?
Kenapa gak sekalian saja ganti nama acaranya jadi “Kita dilahirkan miskin”.
Semakin miskin rakyatnya maka semakin hancur negaranya.
Bisa jadi kenapa setiap ada acara siaran langsung musik selalu penuh sesak oleh penonton, jelas rakyat butuh hiburan murah karena mungkin rakyat penat setiap hari dijejali dengan kata-kata sulit, susah, pusing dan miskin. Sudah seharusnya kita prihatin, bukankah lebih baik rakyat mencari ketenangan ke tempat-tempat ibadah?
Maka semakin sempurnalah semuanya, “Generasi muda yang lebih mengenal kekerasan daripada damai”, “Generasi penerus yang lemah, mudah menyerah dan penakut”, “Rakyat yang terkekang dengan ketidakmandiriannya dan berjiwa miskin“. Semua itu karena acara TV.
Entah benar atau tidak acara-acara tersebut mempunyai pesan/agenda tersendiri, apakah mereka sengaja atau tidak tahu bahwa acara tersebut bisa berakibat buruk bagi kita, besarnya bagi negaranya. Semuanya kembali kepada kita masing-masing yang menjadi objek, karena kita penonton, semoga kita semakin waspada, membuka lebar-lebar mata dan telinga kita, tidak terkecoh dengan acara/berita yang justru membawa kita ke hal-hal yang tidak kita inginkan.
Wassalam… wh...
Quote:
Diubah oleh bencitv 06-04-2013 15:23
0
2.6K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan