Kisah ini terjadi pada siang yang cerah, yaa...mungkin tidak begitu cerah untuk seorang ayah yang kebetulan memeriksa kamar putrinya......
Dia mendapati kamar itu sdh rapi, dengan selembar amplop bertuliskan "untuk ayah" diatas bantalnya...
Perlahan sang Ayah mulai membuka surat itu...
Ayah tercinta,
Aku menulis surat ini dengan perasaan sedih dan sangat menyesal.
Saat ayah membaca surat ini, aku telah pergi meninggalkan rumah.
Aku pergi bersama kekasihku, dia cowok yang baik, setelah bertemu dia..ayah juga pasti akan setuju meski dengan tatto2 dan piercing yang melekat di tubuhnya, juga dengan motor bututnya serta rambut gondrongnya. Dia sudah cukup dewasa meskipun belum begitu tua (aku pikir jaman sekarang 42 tahun tidaklah terlalu tua). Dia sangat baik terhadapku, lebih lagi dia ayah dari anak yg dikandunganku saat ini. Dia memintaku untuk membiarkan anak ini lahir dan kita akan membesarkannya bersama.
Kami akan tinggal berpindah- pindah, dia punya bisnis perdagangan extacy yang sangat luas, dia juga telah meyakinkanku bahwa putaw itu tidak begitu buruk. Kami akan tinggal bersama sampai maut memisahkan kami. Para ahli pengobatan pasti akan
menemukan obat untuk AIDS jadi dia bisa segera sembuh. Aku tahu dia juga punya cewek lain tapi aku percaya dia akan setia padaku dgn cara berbeda.
Ayah..jangan khawatirkan keadaanku. Aku sudah 15 tahun sekarang, aku bisa menjaga diriku. Salam sayang untuk kalian semua. Oh iya, berikan bonekaku untuk adik,ya... dia sangat
menginginkannya.
********
Masih dengan perasaan terguncang dan tangan gemetar, sang ayah membaca lembar kedua surat dari putri tercintanya itu...
Spoiler for lembar kedua:
Ayah... tidak ada satupun dari yang aku tulis di atas itu benar,
aku hanya ingin menunjukkan "ada ribuan hal yg lebih mengerikan daripada nilai raportku yg buruk itu, apalagi dengan nilai matematikaku yg 5, tapi aku JANJI akan lebih giat lagi belajar. Kalau sudah ditandatangani, panggil aku ya. Aku tidak kemana2, aku dirumah sebelah...."
SEKIAN DARI ANE GAN
ANE BERHARAP
DAN GA MINTA
DAN KLO BISA DI