- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
5 Wisata Vulkanik di Bumi Pertiwi
TS
tyogitu
5 Wisata Vulkanik di Bumi Pertiwi
Quote:
WISATA vulkanik di Indonesia bak perjalanan menggapai tiang langit. Semua menyuguhkan panorama memukau, dengan perjalanan yang pastinya tidak terlupakan untuk setiap wisatawan.
Kementerian Kehutanan RI menghimpun beberapa wisata vulkanik di Indonesia, berikut ini:
Kementerian Kehutanan RI menghimpun beberapa wisata vulkanik di Indonesia, berikut ini:
Quote:
1.TN Bromo Tengger Semeru, Legenda Para Dewa
Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru
Di sini wisatawan dapat menikmati indahnya panorama matahari terbit sebagai salah satu keunggulan Puncak Gunung Bromo. Gunung Bromo, yang terletak di antara Kabupaten Malang, Probolinggo, dan Pasuruan memiliki tinggi 2.350 meter di atas permukaan laut dan berada di kaki Gunung Semeru. Gunung yang memiliki bentuk unik ini memiliki pemandangan sangat indah juga reltif lebih mudah dijangkau daripada Gunung Semeru.
Waktu yang tepat untuk mengunjungi Bromo adalah saat subuh agar bisa melihat pemandangan matahari terbit di puncaknya. Jadi, kalau mau melihat matahari terbit di Bromo, sebaiknya sudah berangkat dari Probolinggo sejak malam hari.
Atraksi wisata utama di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini memang pemandangan kawah Bromo yang fantastis dan matahari terbitnya. Belum lagi lanskap lautan pasir di sekitarnya yang luar biasa. Tak heran Bromo kerap dijadikan lokasi syuting film dan juga pemotretan.
Selain itu, yang menarik dari Bromo adalah kehidupan suku Tengger yang ramah dan akan dengan senang hati memandu wisatawan menuju Gunung Bromo. Suku Tengger adalah orang-orang yang tinggal di kawasan Gunung Bromo yang dikenal taat dengan aturan dan agama Hindu. Bagi mereka, Gunung Bromo dipercaya sebagai gunung yang suci.
Setiap tahun, masyarakat Tengger mengadakan upacara Kasodo di pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo menuju puncak Gunung Bromo. Upacara sakral ini sangat menarik untuk disaksikan.
Mencapai Gunung Bromo dapat menggunakan mobil pribadi maupun menyewa kendaraan. Ada empat jalur masuk ke kawasan Taman nasional Bromo Tengger Semeru, yaitu Desa Cemorolawang jika melalui jalur Probolinggo, Desa Wonokitri dengan jalur Pasuruan, Desa Ngadas dari jalur Malang dan Desa Burno adalah jalur Lumajang.
Anda bisa berangkat dari Probolinggo, menuju Cemoro Lawang. Perjalanannya memakan waktu 1,5 hingga 3 jam perjalanan. Dari situ perjalanan dilanjutkan dengan kendaraan jeep karena medannya cukup menantang," lanjutnya.
Biaya sewa jeep sebesar Rp300 ribu per unit. Jeep akan melewati medan lautan pasir dan jalur pendakian dengan jalan berbatu hingga sampai ke puncak Pananjakan untuk menuju puncak Bromo. Dari Pananjakan menuju puncak Bromo tidak dapat menggunakan kendaraan. Anda harus berjalan kaki atau bisa juga menyewa kuda.
Di sekitar Pananjakan banyak orang suku Tengger yang menyewakan kuda. Biasanya harganya Rp70 ribu per kuda, namun bisa juga berbeda untuk wisatawan asing.
Anda akan diantar sampai ke anak tangga yang jumlahnya mencapai 250 buah untuk dapat melihat kawah Bromo dari atas. Di sinilah, Anda bisa melihat pemandangan matahari terbit dan kawah Bromo yang mengeluarkan asap.
Sudah banyak fasilitas dan akomodasi di sekitar Bromo. Sudah banyak penginapan dan warung-warung makan kecil di sekitarnya. Yang masih kurang adalah transportasi karena dibutuhkan waktu yang cukup lama dari kota untuk mencapai Pananjakan.
Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru
Di sini wisatawan dapat menikmati indahnya panorama matahari terbit sebagai salah satu keunggulan Puncak Gunung Bromo. Gunung Bromo, yang terletak di antara Kabupaten Malang, Probolinggo, dan Pasuruan memiliki tinggi 2.350 meter di atas permukaan laut dan berada di kaki Gunung Semeru. Gunung yang memiliki bentuk unik ini memiliki pemandangan sangat indah juga reltif lebih mudah dijangkau daripada Gunung Semeru.
Waktu yang tepat untuk mengunjungi Bromo adalah saat subuh agar bisa melihat pemandangan matahari terbit di puncaknya. Jadi, kalau mau melihat matahari terbit di Bromo, sebaiknya sudah berangkat dari Probolinggo sejak malam hari.
Atraksi wisata utama di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini memang pemandangan kawah Bromo yang fantastis dan matahari terbitnya. Belum lagi lanskap lautan pasir di sekitarnya yang luar biasa. Tak heran Bromo kerap dijadikan lokasi syuting film dan juga pemotretan.
Selain itu, yang menarik dari Bromo adalah kehidupan suku Tengger yang ramah dan akan dengan senang hati memandu wisatawan menuju Gunung Bromo. Suku Tengger adalah orang-orang yang tinggal di kawasan Gunung Bromo yang dikenal taat dengan aturan dan agama Hindu. Bagi mereka, Gunung Bromo dipercaya sebagai gunung yang suci.
Setiap tahun, masyarakat Tengger mengadakan upacara Kasodo di pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo menuju puncak Gunung Bromo. Upacara sakral ini sangat menarik untuk disaksikan.
Mencapai Gunung Bromo dapat menggunakan mobil pribadi maupun menyewa kendaraan. Ada empat jalur masuk ke kawasan Taman nasional Bromo Tengger Semeru, yaitu Desa Cemorolawang jika melalui jalur Probolinggo, Desa Wonokitri dengan jalur Pasuruan, Desa Ngadas dari jalur Malang dan Desa Burno adalah jalur Lumajang.
Anda bisa berangkat dari Probolinggo, menuju Cemoro Lawang. Perjalanannya memakan waktu 1,5 hingga 3 jam perjalanan. Dari situ perjalanan dilanjutkan dengan kendaraan jeep karena medannya cukup menantang," lanjutnya.
Biaya sewa jeep sebesar Rp300 ribu per unit. Jeep akan melewati medan lautan pasir dan jalur pendakian dengan jalan berbatu hingga sampai ke puncak Pananjakan untuk menuju puncak Bromo. Dari Pananjakan menuju puncak Bromo tidak dapat menggunakan kendaraan. Anda harus berjalan kaki atau bisa juga menyewa kuda.
Di sekitar Pananjakan banyak orang suku Tengger yang menyewakan kuda. Biasanya harganya Rp70 ribu per kuda, namun bisa juga berbeda untuk wisatawan asing.
Anda akan diantar sampai ke anak tangga yang jumlahnya mencapai 250 buah untuk dapat melihat kawah Bromo dari atas. Di sinilah, Anda bisa melihat pemandangan matahari terbit dan kawah Bromo yang mengeluarkan asap.
Sudah banyak fasilitas dan akomodasi di sekitar Bromo. Sudah banyak penginapan dan warung-warung makan kecil di sekitarnya. Yang masih kurang adalah transportasi karena dibutuhkan waktu yang cukup lama dari kota untuk mencapai Pananjakan.
Quote:
2.Danau Tiga Warna, si Cantik dari Kelimutu
Danau Kelimutu, Indonesia
Sebagian dari Anda sudah pernah menjajal trekking ke Danau Kelimutu, namun sebagian mungkin masih bermimpi untuk mengunjunginya. Taman Nasional Kelimutu merupakan taman nasional terkecil dari enam taman nasional di Bali dan Nusa Tenggara. Akan tetapi, ukurannya tidak begitu penting ketika Anda menyaksikan keindahan alam yang ditawarkan taman nasional ini.
Di sini terdapat tiga danau yang terletak di puncak Gunung Kelimutu, dengan nama yang sama dan populer dikenal sebagai Danau kelimutu. Setiap danau memiliki warna dan arti masing-masing. Ketiga danau itu diyakini merupakan tempat bersemayam roh-roh dan diyakini memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Menurut Wikipedia, Danau Kelimutu dipopulerkan seorang warga Belanda bernama Van Such Telen pada 1915. Keindahannya semakin dikenal luas setelah Y. Bouman melukiskan keindahan dan perubahan warna air danau tersebut dalam tulisannya pada 1929.
Pemandangan indah di sepanjang jalan menuju lokasi danau sangatlah indah. Danau paling barat bernama Tiwu Ata Mbupu yang berarti ‘danau jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal’. Danau yang berada di tengah disebut Tiwu Nuwa Muri Koo Fai atau ‘danau untuk jiwa muda-mudi yang telah meninggal’. Sementara danau paling timur disebut Tiwu Ata Polo atau ‘danau untuk jiwa-jiwa yang selalu melakukan kejahatan’. Warna ketiga danau tersebut selalu berubah-ubah.
Ada danau lain di dunia ini yang dapat berubah warna seperti Danau Biru di Gunung Gambier, Australia Selatan, dengan perubahan warna biru menjadi abu-abu dan dapat diprediksi. Ada pula Danau Yudamari di Gunung Nakade, Jepang, yang berubah dari warna hijau toska menjadi hijau.
Perubahan warna air Danau Kelimutu sendiri tidak dapat diprediksi. Kadang-kadang, warnanya biru, hijau, dan hitam sedangkan di lain waktu bisa berwarna putih, merah, dan biru, lalu beberapa waktu kemudian berwarna coklat tua.
Secara ilmiah perubahan warna Danau Kelimutu merupakan faktor kandungan mineral, lumut, dan batu-batuan di dalam kawah dan pengaruh cahaya matahari. Para ilmuwan yakin bahwa danau ini terbentuk dari erupsi gunung vulkanik pada zaman purba. Fenomena ini telah menarik perhatian para ahli geologi karena keberadaan danau yang memiliki tiga warna yang berbeda namun berada di gunung yang sama ini. Masyarakat lokal Moni yakin bahwa orang-orang yang tinggal di sekitar danau telah berbuat jahat hingga danau mengalami perubahan warna, seperti dilansir Indonesia Travel.
Masyarakat lokal yakin bahwa danau ini merupakan tempat jiwa orang yang sudah meninggal beristirahat. Area Kelimutu dikelilingi hutan yang ditumbuhi beragam tumbuhan yang jarang ditemukan di tempat lain di Flores. Selain pohon pinus, terdapat juga tumbuhan paku, tumbuhan marga Casuarina, redwood, dan bunga edelweiss.
Hutan pinus tumbuh subur di ketinggian Gunung Kelimutu. Area lain dari gunung ini tandus dengan pasir dan tanah yang tidak stabil. Masyarakat setempat yakin bahwa Gunung Kelimutu merupakan gunung kramat dan merupakan sumber kesuburan bagi tanah di sekitarnya.
Untuk melihat keindahan tersebut, Anda dapat melakukan perjalanan dengan mobil sewaan berkapasitas tujuh kursi dapat membuat Anda terhibur dengan pemandangan mengesankan disepanjang jalan selama beberapa jam. Perjalanan berliku yang menghubungkan pulau sepanjang 350 kilometer ini bagaimanapun juga merupakan harga yang pantas untuk keindahan panorama Flores yang patut untuk diperbincangkan.
Anda juga bisa menggunakan pesawat terbang Kupang-Ende selama sekira 40 menit atau Bima-Ende selama sekira 90 menit. Selanjutnya, dari Ende ke desa terdekat, yaitu Desa Koanara sekira 93 km (sekira 3 jam). Kemudian, dari Desa Koanara-Desa Koposii-Desa Manakuko-Puncak Danau-Kelimutu berjalan kaki sekira 2,5 jam.
Danau Kelimutu, Indonesia
Sebagian dari Anda sudah pernah menjajal trekking ke Danau Kelimutu, namun sebagian mungkin masih bermimpi untuk mengunjunginya. Taman Nasional Kelimutu merupakan taman nasional terkecil dari enam taman nasional di Bali dan Nusa Tenggara. Akan tetapi, ukurannya tidak begitu penting ketika Anda menyaksikan keindahan alam yang ditawarkan taman nasional ini.
Di sini terdapat tiga danau yang terletak di puncak Gunung Kelimutu, dengan nama yang sama dan populer dikenal sebagai Danau kelimutu. Setiap danau memiliki warna dan arti masing-masing. Ketiga danau itu diyakini merupakan tempat bersemayam roh-roh dan diyakini memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Menurut Wikipedia, Danau Kelimutu dipopulerkan seorang warga Belanda bernama Van Such Telen pada 1915. Keindahannya semakin dikenal luas setelah Y. Bouman melukiskan keindahan dan perubahan warna air danau tersebut dalam tulisannya pada 1929.
Pemandangan indah di sepanjang jalan menuju lokasi danau sangatlah indah. Danau paling barat bernama Tiwu Ata Mbupu yang berarti ‘danau jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal’. Danau yang berada di tengah disebut Tiwu Nuwa Muri Koo Fai atau ‘danau untuk jiwa muda-mudi yang telah meninggal’. Sementara danau paling timur disebut Tiwu Ata Polo atau ‘danau untuk jiwa-jiwa yang selalu melakukan kejahatan’. Warna ketiga danau tersebut selalu berubah-ubah.
Ada danau lain di dunia ini yang dapat berubah warna seperti Danau Biru di Gunung Gambier, Australia Selatan, dengan perubahan warna biru menjadi abu-abu dan dapat diprediksi. Ada pula Danau Yudamari di Gunung Nakade, Jepang, yang berubah dari warna hijau toska menjadi hijau.
Perubahan warna air Danau Kelimutu sendiri tidak dapat diprediksi. Kadang-kadang, warnanya biru, hijau, dan hitam sedangkan di lain waktu bisa berwarna putih, merah, dan biru, lalu beberapa waktu kemudian berwarna coklat tua.
Secara ilmiah perubahan warna Danau Kelimutu merupakan faktor kandungan mineral, lumut, dan batu-batuan di dalam kawah dan pengaruh cahaya matahari. Para ilmuwan yakin bahwa danau ini terbentuk dari erupsi gunung vulkanik pada zaman purba. Fenomena ini telah menarik perhatian para ahli geologi karena keberadaan danau yang memiliki tiga warna yang berbeda namun berada di gunung yang sama ini. Masyarakat lokal Moni yakin bahwa orang-orang yang tinggal di sekitar danau telah berbuat jahat hingga danau mengalami perubahan warna, seperti dilansir Indonesia Travel.
Masyarakat lokal yakin bahwa danau ini merupakan tempat jiwa orang yang sudah meninggal beristirahat. Area Kelimutu dikelilingi hutan yang ditumbuhi beragam tumbuhan yang jarang ditemukan di tempat lain di Flores. Selain pohon pinus, terdapat juga tumbuhan paku, tumbuhan marga Casuarina, redwood, dan bunga edelweiss.
Hutan pinus tumbuh subur di ketinggian Gunung Kelimutu. Area lain dari gunung ini tandus dengan pasir dan tanah yang tidak stabil. Masyarakat setempat yakin bahwa Gunung Kelimutu merupakan gunung kramat dan merupakan sumber kesuburan bagi tanah di sekitarnya.
Untuk melihat keindahan tersebut, Anda dapat melakukan perjalanan dengan mobil sewaan berkapasitas tujuh kursi dapat membuat Anda terhibur dengan pemandangan mengesankan disepanjang jalan selama beberapa jam. Perjalanan berliku yang menghubungkan pulau sepanjang 350 kilometer ini bagaimanapun juga merupakan harga yang pantas untuk keindahan panorama Flores yang patut untuk diperbincangkan.
Anda juga bisa menggunakan pesawat terbang Kupang-Ende selama sekira 40 menit atau Bima-Ende selama sekira 90 menit. Selanjutnya, dari Ende ke desa terdekat, yaitu Desa Koanara sekira 93 km (sekira 3 jam). Kemudian, dari Desa Koanara-Desa Koposii-Desa Manakuko-Puncak Danau-Kelimutu berjalan kaki sekira 2,5 jam.
0
1.9K
Kutip
23
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan