- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Catatan Hidup Diana Spencer ( Lady Diana )


TS
dr.yahya
Catatan Hidup Diana Spencer ( Lady Diana )
Assalamualaikum Wr.Wb
Salam Sejahtera.

Dijamin NO
Masih Nubie nih
bantu Rate and Cendol yaa... sorry masih belum rapi
Diana Frances Spencer merupakan anak kedua dari Edward John Spencer, yang kemudian menjadi Earl Spencer ke-8, dan istri pertamanya, Frances Spencer, Viscountess Althorp. Diana dilahirkan di Park House, Sandringham, di Norfolk, Inggris, dan dibaptiskan di Gereja Santa Maria Magdalena oleh Pendeta Percy Herbert.
Diana mempunyai latar belakang keluarga kerajaan dan bangsawan. Dari garis keturunan ibunya, Diana memperoleh darah Amerika. Moyang Diana merupakan seorang wanita dari keluarga berada dari Amerika, Frances Works. Dari garis keturunan ayahnya, Diana merupakan keturunan langsung Raja Charles II melalui dua anak laki-laki di luar nikah dan meneruskan Raja James II melalui seorang anak perempuannya yang di luar nikah. Menurut penyusun biografi Diana, Lady Colin Campbell, moyang kepada moyang Diana, Eliza Kewark (beberapa sumber mengeja nama Kewark sebagai "Kevork" atau "Kevorkian") berasal dari Bombay, India dan kemungkinan keturunan orang India, walaupun keluarga Diana sering mengatakan yang keluarga "Kevork/Kewark" adalah dari Armenia.
Setelah perceraian orang tuanya, Diana dibesarkan oleh ayahnya. Dengan kematiannya di sebelah ayah, Albert Spencer pada 1975, Ayah Diana menjadi Earl Spencer ke-8 dan Diana diberi gelar Lady Diana Spencer dan berpindah rumah ketika ia masih menjadi anak-anak di Park House ke rumah keluarga besar mereka di Althorp. Setahun kemudian, ayahnya menikah dengan Raine, Countess Dartmouth, anak perempuan novelis romantis, Barbara Cartland.

Diana menerima pendidikannya di Riddlesworth Hall di Norfolk dan di West Heath Girls' School, di Sevenoaks, Kent, di mana beliau dianggap sebagai seorang pelajar berprestasi rendah. Diana juga telah gagal dalam pemeriksaan O-levelnya. Pada 1977, sewaktu berusia 16 tahun, Diana meninggalkan sekolah West Heath untuk menuntut ilmu di Institut Alpin Videmanette di Switzerland, sebuah sekolah yang menitikberatkan pendidikan budaya dan menyediakan pelajar-pelajarnya untuk aktivitas-aktivitas sosial. Di situ juga, Diana telah berkenalan dengan calon suaminya yang pada masa itu sedang keluar dengan kakaknya, Lady Sarah


Kemudian Charles, Prince of Wales, menyatakan lamaran pada Diana pada 6 Februari 1981 di Windsor Castle. Wanita mana yang tak bahagia dipersunting seorang pangeran, yang kelak akan menjadi raja di negerinya. Begitu banyak wanita -- terutama wanita-wanita yang pernah dipacari Charles, termasuk Lady Sarah, kakak Diana -- yang memimpikan hal itu.
Ironisnya di depan Diana, Pangeran Charles malah menyatakan simpatinya pada Camilla Parker-Bowles, sahabat terdekatnya, Cinta yang besar membuat Diana menerima semua itu. Ia tak ingin mengeluh dan memusingkan Charles, yang menurutnya sudah kebanyakan beban, dengan persoalan "kecil"-nya.
Cinta kasih Diana pada Charles bahkan sudah ditunjukkan saat mereka belum berpacaran. Pada Juli 1980 di antara gundukan jerami di rumah Komandan Robert de Pass, teman Pangeran Philip, (pertemuan ini sudah diatur) Diana memberikan kata-kata hiburan yang amat mengesankan Charles atas kematian Earl Mountbatten, kakek angkat Charles. Sejak itu hubungan dua insan yang usianya terpaut 12 tahun ini mulai berkembang. Charles mulai memandang Diana dengan persepsi baru. Bukan lagi sebagai gadis 16 tahun yang pemalu seperti ketika pertama dikenalnya November 1977 di sebuah padang di Althorp, Northamptonshire, saat ia berburu.

Sehari sebelum pertunangannya diumumkan tanggal 24 Februari 1981 (Diana ditemani ibunya membeli pakaian pertunangan di Harrods, milik ayah Dodi), Diana meninggalkan apartemen yang ditinggali bersama teman-temannya. Itulah malam kebebasan Diana yang terakhir. Berbekal keyakinan bahwa calon suaminya akan mendukungnya dalam menghadapi kungkungan istana dan kekejaman pers Inggris,
pada 29 Juli 1981 Diana melangkahkan kaki bersama Pangeran Charles ke altar Katedral St. Paul, London, guna mengucap janji setia. Beratus juta pasang mata menyaksikan perkimpoian agung ini lewat televisi. Bak Cinderella dari negeri dongeng, begitulah kiasan untuk Lady Diana Spencer yang mendapat gelar Princess of Wales. Semua tampak begitu sempurna.


Siapa yang tahu bahwa sesungguhnya hati Diana berkecamuk. Ia menyimpan keraguan tentang cinta Charles padanya, berkaitan dengan persahabatan Charles yang terlalu erat dengan Camilla Parker-Bowles (Charles dan Camilla telah bersahabat sejak Diana berumur 6 tahun). Dua hari sebelum perkimpoian Diana menemukan paket berupa kalung dengan liontin berinisial F dan G, Fred dan Gladys, nama kecil Charles dan Camila. Beberapa tahun kemudian, setelah perkimpoian mereka retak, kecamuk Diana ini baru terungkap. ''Saat setengah jalan menuju altar gereja, saya ingin berbalik, tapi sudah terlalu terlambat,'' aku Diana seperti yang dituturkan salah satu astrologer pribadi dan penasihatnya, Penny Thornton.
Hatinya baru sejuk setelah melihat wajah Charles di antara penutup wajahnya. Timbul keyakinan dalam dirinya, cinta Charles hanya untuknya, dan Camilla hanyalah bagian dari masa lalu.
Harapan tinggal harapan. Diana merasa hanya dicintai suaminya beberapa tahun setelah perkimpoian. Bayang-bayang Camilla terus menghantui pikirannya (bagaimana tidak kalau Charles terus mengadakan kontak dengannya dan memakai barang-barang pemberian Camilla), yang pada gilirannya membuatnya depresi dan akhirnya menderita bulimia. Berat badannya turun drastis. Bahkan Diana pernah mencoba melukai diri sendiri dan bunuh diri. ''Bila Anda merasa tak seorang pun mendengarkan Anda, hal-hal seperti itu akan terjadi,'' jelas Diana saat diwawancarai BBC November 1995.
Kehadiran William (21 Juni 1982) dan Harry (15 September 1984) tak membuat Charles melupakan Camilla dan lebih mencurahkan perhatian untuk Diana. Charles makin sering pergi bersama Camilla, memuaskan hobi-hobinya yang tak bisa diimbangi Diana, seperti berburu. Bersamaan dengan itu popularitas Diana mencuat, melebihi Charles dan anggota kerajaan lain. Sikap Diana yang simpatik, kesederhanaannya, dan kegiatan-kegiatan kemanusiaannya, menumbuhkan simpati di hati rakyat, bukan cuma Inggris, tapi dunia. Tak heran begitu berita keretakan yang pada akhirnya menuju perpisahan (9 Desember 1992) dan perceraian resmi (28 Agustus 1996) menggema, lebih banyak simpati ditujukan padanya (57 persen untuk Diana, 12 persen untuk Charles; menurut jajak pendapat yang dilakukan Daily Express).

William pun seakan berpihak pada ibunya. ''Kami tahu Ayah membuatmu tak bahagia,'' katanya suatu kali. Hubungan asmaranya dengan beberapa pria, seperti James Gilbey, James Hewitt, dan terakhir Dodi Al Fayed, yang diekspos media, tak meruntuhkan imejnya sebagai Putri yang anggun, ibu yang baik, dan duta dunia yang menebar kasih sayang untuk orang-orang menderita.
Kebanyakan orang menuding perselingkuhan Charles dengan Camilla (sejak sekitar 1986) membuat Diana jatuh bangun mencari kasih sayang dari pria lain. Diana takut kesepian. Lebih dari itu, baginya, yang terpenting dalam hidupnya adalah cinta. Cinta itu akhirnya ia dapat dari Dodi Al Fayed, hingga ajal menjemputnya.
haus niiih... biar semangat
duluu.. newbie 
:
:
Salam Sejahtera.

Dijamin NO

Masih Nubie nih

Diana Frances Spencer merupakan anak kedua dari Edward John Spencer, yang kemudian menjadi Earl Spencer ke-8, dan istri pertamanya, Frances Spencer, Viscountess Althorp. Diana dilahirkan di Park House, Sandringham, di Norfolk, Inggris, dan dibaptiskan di Gereja Santa Maria Magdalena oleh Pendeta Percy Herbert.
Diana mempunyai latar belakang keluarga kerajaan dan bangsawan. Dari garis keturunan ibunya, Diana memperoleh darah Amerika. Moyang Diana merupakan seorang wanita dari keluarga berada dari Amerika, Frances Works. Dari garis keturunan ayahnya, Diana merupakan keturunan langsung Raja Charles II melalui dua anak laki-laki di luar nikah dan meneruskan Raja James II melalui seorang anak perempuannya yang di luar nikah. Menurut penyusun biografi Diana, Lady Colin Campbell, moyang kepada moyang Diana, Eliza Kewark (beberapa sumber mengeja nama Kewark sebagai "Kevork" atau "Kevorkian") berasal dari Bombay, India dan kemungkinan keturunan orang India, walaupun keluarga Diana sering mengatakan yang keluarga "Kevork/Kewark" adalah dari Armenia.
Setelah perceraian orang tuanya, Diana dibesarkan oleh ayahnya. Dengan kematiannya di sebelah ayah, Albert Spencer pada 1975, Ayah Diana menjadi Earl Spencer ke-8 dan Diana diberi gelar Lady Diana Spencer dan berpindah rumah ketika ia masih menjadi anak-anak di Park House ke rumah keluarga besar mereka di Althorp. Setahun kemudian, ayahnya menikah dengan Raine, Countess Dartmouth, anak perempuan novelis romantis, Barbara Cartland.

Diana menerima pendidikannya di Riddlesworth Hall di Norfolk dan di West Heath Girls' School, di Sevenoaks, Kent, di mana beliau dianggap sebagai seorang pelajar berprestasi rendah. Diana juga telah gagal dalam pemeriksaan O-levelnya. Pada 1977, sewaktu berusia 16 tahun, Diana meninggalkan sekolah West Heath untuk menuntut ilmu di Institut Alpin Videmanette di Switzerland, sebuah sekolah yang menitikberatkan pendidikan budaya dan menyediakan pelajar-pelajarnya untuk aktivitas-aktivitas sosial. Di situ juga, Diana telah berkenalan dengan calon suaminya yang pada masa itu sedang keluar dengan kakaknya, Lady Sarah


Kemudian Charles, Prince of Wales, menyatakan lamaran pada Diana pada 6 Februari 1981 di Windsor Castle. Wanita mana yang tak bahagia dipersunting seorang pangeran, yang kelak akan menjadi raja di negerinya. Begitu banyak wanita -- terutama wanita-wanita yang pernah dipacari Charles, termasuk Lady Sarah, kakak Diana -- yang memimpikan hal itu.

Ironisnya di depan Diana, Pangeran Charles malah menyatakan simpatinya pada Camilla Parker-Bowles, sahabat terdekatnya, Cinta yang besar membuat Diana menerima semua itu. Ia tak ingin mengeluh dan memusingkan Charles, yang menurutnya sudah kebanyakan beban, dengan persoalan "kecil"-nya.
Cinta kasih Diana pada Charles bahkan sudah ditunjukkan saat mereka belum berpacaran. Pada Juli 1980 di antara gundukan jerami di rumah Komandan Robert de Pass, teman Pangeran Philip, (pertemuan ini sudah diatur) Diana memberikan kata-kata hiburan yang amat mengesankan Charles atas kematian Earl Mountbatten, kakek angkat Charles. Sejak itu hubungan dua insan yang usianya terpaut 12 tahun ini mulai berkembang. Charles mulai memandang Diana dengan persepsi baru. Bukan lagi sebagai gadis 16 tahun yang pemalu seperti ketika pertama dikenalnya November 1977 di sebuah padang di Althorp, Northamptonshire, saat ia berburu.

Sehari sebelum pertunangannya diumumkan tanggal 24 Februari 1981 (Diana ditemani ibunya membeli pakaian pertunangan di Harrods, milik ayah Dodi), Diana meninggalkan apartemen yang ditinggali bersama teman-temannya. Itulah malam kebebasan Diana yang terakhir. Berbekal keyakinan bahwa calon suaminya akan mendukungnya dalam menghadapi kungkungan istana dan kekejaman pers Inggris,
pada 29 Juli 1981 Diana melangkahkan kaki bersama Pangeran Charles ke altar Katedral St. Paul, London, guna mengucap janji setia. Beratus juta pasang mata menyaksikan perkimpoian agung ini lewat televisi. Bak Cinderella dari negeri dongeng, begitulah kiasan untuk Lady Diana Spencer yang mendapat gelar Princess of Wales. Semua tampak begitu sempurna.


Siapa yang tahu bahwa sesungguhnya hati Diana berkecamuk. Ia menyimpan keraguan tentang cinta Charles padanya, berkaitan dengan persahabatan Charles yang terlalu erat dengan Camilla Parker-Bowles (Charles dan Camilla telah bersahabat sejak Diana berumur 6 tahun). Dua hari sebelum perkimpoian Diana menemukan paket berupa kalung dengan liontin berinisial F dan G, Fred dan Gladys, nama kecil Charles dan Camila. Beberapa tahun kemudian, setelah perkimpoian mereka retak, kecamuk Diana ini baru terungkap. ''Saat setengah jalan menuju altar gereja, saya ingin berbalik, tapi sudah terlalu terlambat,'' aku Diana seperti yang dituturkan salah satu astrologer pribadi dan penasihatnya, Penny Thornton.
Hatinya baru sejuk setelah melihat wajah Charles di antara penutup wajahnya. Timbul keyakinan dalam dirinya, cinta Charles hanya untuknya, dan Camilla hanyalah bagian dari masa lalu.
Harapan tinggal harapan. Diana merasa hanya dicintai suaminya beberapa tahun setelah perkimpoian. Bayang-bayang Camilla terus menghantui pikirannya (bagaimana tidak kalau Charles terus mengadakan kontak dengannya dan memakai barang-barang pemberian Camilla), yang pada gilirannya membuatnya depresi dan akhirnya menderita bulimia. Berat badannya turun drastis. Bahkan Diana pernah mencoba melukai diri sendiri dan bunuh diri. ''Bila Anda merasa tak seorang pun mendengarkan Anda, hal-hal seperti itu akan terjadi,'' jelas Diana saat diwawancarai BBC November 1995.

Kehadiran William (21 Juni 1982) dan Harry (15 September 1984) tak membuat Charles melupakan Camilla dan lebih mencurahkan perhatian untuk Diana. Charles makin sering pergi bersama Camilla, memuaskan hobi-hobinya yang tak bisa diimbangi Diana, seperti berburu. Bersamaan dengan itu popularitas Diana mencuat, melebihi Charles dan anggota kerajaan lain. Sikap Diana yang simpatik, kesederhanaannya, dan kegiatan-kegiatan kemanusiaannya, menumbuhkan simpati di hati rakyat, bukan cuma Inggris, tapi dunia. Tak heran begitu berita keretakan yang pada akhirnya menuju perpisahan (9 Desember 1992) dan perceraian resmi (28 Agustus 1996) menggema, lebih banyak simpati ditujukan padanya (57 persen untuk Diana, 12 persen untuk Charles; menurut jajak pendapat yang dilakukan Daily Express).


William pun seakan berpihak pada ibunya. ''Kami tahu Ayah membuatmu tak bahagia,'' katanya suatu kali. Hubungan asmaranya dengan beberapa pria, seperti James Gilbey, James Hewitt, dan terakhir Dodi Al Fayed, yang diekspos media, tak meruntuhkan imejnya sebagai Putri yang anggun, ibu yang baik, dan duta dunia yang menebar kasih sayang untuk orang-orang menderita.

Kebanyakan orang menuding perselingkuhan Charles dengan Camilla (sejak sekitar 1986) membuat Diana jatuh bangun mencari kasih sayang dari pria lain. Diana takut kesepian. Lebih dari itu, baginya, yang terpenting dalam hidupnya adalah cinta. Cinta itu akhirnya ia dapat dari Dodi Al Fayed, hingga ajal menjemputnya.






Diubah oleh dr.yahya 05-04-2013 16:18
0
30.8K
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan