indrawyAvatar border
TS
indrawy
Polisi Tangkap 21 Pengedar Narkoba
MALAYSIA lagi-lagi menjadi negara terbesar jaringan internasional penyelundupan narkoba ke Indonesia. Hal itu terungkap saat Direktorat Resnarkoba Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut), melakukan pemusnahan barang bukti berupa narkoba jenis sabu-sabu seberat 3 kg lebih dan narkotika jenis ganja kering siap edar seberat 5 kg dengan nilai mencapai Rp4 miliar.

"Dalam kurun tiga bulan terakhir kami berhasil menangkap 21 orang tersangka pengedar," ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut Kombes Toga H Panjaitan, kepada Jurnal Nasional Rabu (3/4). Ke-21 tersangka kini tengah disidik dan dibagi menjadi beberapa berkas dari 15 laporan polisi.

Sebagian besar narkoba yang masuk ke Indonesia melalui wilayah Provinsi Sumut itu, berasal dari Malaysia, yang diseludupkan melalui pelabuhan atau dermaga kecil yang ada di wilayah ini. selain itu diselundupkan melalui jalur udara dengan membawanya melalui penerbangan tujuan Malaysia-Indonesia.

Jalur laut yang sering digunakan adalah Pelabuhan Tanjung Balai, Tanjung Balai Karimun, Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Sibolga, dan ada juga melalui pelabuhan laut Provinsi Aceh lalu dibawa ke Sumut menggunakan jalur darat.

Penggunaan jalur darat seperti kasus terakhir yang diungkap BNN Pusat saat melakukan penggerebekan narkoba asal Malaysia yang dibawa oleh tersangka berinisial WD (40), Warga Medan, dengan barang bukti mencapai 7 kg sabu-sabu.

Ada yang mengejutkan, ternyata dari hampir seluruh kasus yang berhasil diungkap oleh Direktorat Resnarkoba Polda Sumut itu, 98 persen yang ditangkap berstatus sebagai warga negara Indonesia.

"Kasus ini adalah akumulatif dari Januari hingga Maret 2013. Semuanya merupakan kualitas bagus dengan harga yang cukup menggiurkan berasal dari Malaysia. Yang ditangkap kurir dan pengedar," kata Kombes Panjaitan.

Waspadai Pintu Masuk

Mengingat semakin tingginya upaya penyelundupan peredaran, aparat semakin waspada. Menurut Panjaitan, bekerja sama dengan petugas Bea dan Cukai yang ada di Pelabuhan maupun di Bandara, polisi mengaku terus melakukan pengawasan yang semakin ketat.

Menggunakan alat dan anjing pelacak, penyelidikan dan pencegahan terus dilakukan. Diharapkan ini dapat mengurangi atau menekan masuknya narkoba ke Indonesia melalui Sumut.

Diakuinya, berbagai cara dilakukan oleh jaringan narkoba ini. Mulai dari menyelipkannya dibarang bawaan, hingga menyembunyikannya di dalam tubuh seperti dubur maupun ditelan diperut.

Sebagian lagi menyembunyikannya di dalam barang bawaan, berupa saku celana, koper, kemasan makanan kaleng, dan ada juga yang menyembunyikan narkoba di dalam wadah berbahan stainless steel berbentuk silinder. "Kami terus mempelajari berbagai hal kemungkinan modus cara penyelundupan narkoba itu ke negara kita," ujar Panjaitan.

Sebelumnya, Bea dan Cukai Bandara Polonia Medan, menyatakan Sumut, masih dianggap wilayah yang sangat menggiurkan untuk mengedarkan narkoba berbagai jenis yang diselundupkan dari sejumlah negara di dunia.

Berdasarkan data yang diperoleh Jurnal Nasional dari Bea dan Cukai Bandara Polonia Medan, dalam kurun waktu 11 bulan, institusi ini setidaknya melakukan 10 kali membongkar dan menggagalkan upaya penyeludupan barang terlarang itu melalui Bandara Internasional Polonia Medan.

Mantan Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Bea dan Cukai Bandara Polonia Medan, Rizki, mengatakan dari penyidikan yang dilakukan, narkoba yang dicoba di selundupkan ke Indonesia adalah jenis Heroin, Sabu-sabu, zat kimia bahan dasar pembuatan sabu-sabu yaitu ampetamin, methamphetamine, kethamine, dan herimine five.

Rizki menyatakan cara lain modus penyelundupan adalah dengan menggunakan jasa kurir yang diberi imbalan Rp5 juta. Semua tersangka dijerat dengan UU Narkotika, dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.

http://www.jurnas.com/halaman/14/2013-04-04/239379

Ganyang malaysia
0
787
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan