- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
4 Aksi blusukan Irjen Suhardi Alius, Jokowinya polisi


TS
aryafansclub
4 Aksi blusukan Irjen Suhardi Alius, Jokowinya polisi

Quote:




Quote:


Spoiler for No Repsol:
Quote:
Quote:

Quote:
Saat masih menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Irjen Suhardi Alius gemar blusukan ke polsek-polsek. Hal ini dilakukan agar Suhardi dapat melihat langsung kinerja para anak buahnya.
Hasil turun ke lapangan diakui Suhardi memang tidak menyenangkan. Bagaimana tidak, ada anggota polsek tidak ramah pada masyarakat, dan ada juga anggota tidak disiplin dalam bekerja.
Melihat kenyataan ini tentu Suhardi tak tinggal diam, polisi yang kini menjabat Kadiv Humas Mabes Polri itu mengambil tindakan tegas. Dia tak segan-segan mencopot para polisi yang kerja semaunya dari jabatannya.
Saat blusukan, Suhardi berpenampilan layaknya warga biasa. Dia hanya memakai sandal jepit, kaus dan celana jeans. Rupanya cara itu ampuh, para anggota tak mengenalinya. Diperlakukanlah Suhardi seenaknya.
Pengamat Komunikasi Effendi Gazali dan aktivis HAM Usman Hamid mengapresiasi cara Suhardi memantau kinerja anak buahnya. Bahkan, Usman menilai gaya Suhardi sama seperti Gubernur DKI Joko Widodo yang doyan blusukan.
"Kalau di pemerintahan daerah ada Jokowi, kalau di Polri ada Suhardi dengan tampilan low profile dan menyamar," ujar Usman Hamid saat peluncuran buku Suhardi 'Mengubah Pelayanan Polri dari Pimpinan ke Bawahan' di Rumah Makan Ayam Banyuwangi, Jakarta, Senin (11/3).
Sedangkan Effendi menilai Suhardi justru selangkah lebih maju ketimbang Jokowi. "Selangkah lebih maju dari Jokowi. Jokowi blusukan belum bisa menyamar," kata Effendi sambil tersenyum.
Hasil turun ke lapangan diakui Suhardi memang tidak menyenangkan. Bagaimana tidak, ada anggota polsek tidak ramah pada masyarakat, dan ada juga anggota tidak disiplin dalam bekerja.
Melihat kenyataan ini tentu Suhardi tak tinggal diam, polisi yang kini menjabat Kadiv Humas Mabes Polri itu mengambil tindakan tegas. Dia tak segan-segan mencopot para polisi yang kerja semaunya dari jabatannya.
Saat blusukan, Suhardi berpenampilan layaknya warga biasa. Dia hanya memakai sandal jepit, kaus dan celana jeans. Rupanya cara itu ampuh, para anggota tak mengenalinya. Diperlakukanlah Suhardi seenaknya.
Pengamat Komunikasi Effendi Gazali dan aktivis HAM Usman Hamid mengapresiasi cara Suhardi memantau kinerja anak buahnya. Bahkan, Usman menilai gaya Suhardi sama seperti Gubernur DKI Joko Widodo yang doyan blusukan.
"Kalau di pemerintahan daerah ada Jokowi, kalau di Polri ada Suhardi dengan tampilan low profile dan menyamar," ujar Usman Hamid saat peluncuran buku Suhardi 'Mengubah Pelayanan Polri dari Pimpinan ke Bawahan' di Rumah Makan Ayam Banyuwangi, Jakarta, Senin (11/3).
Sedangkan Effendi menilai Suhardi justru selangkah lebih maju ketimbang Jokowi. "Selangkah lebih maju dari Jokowi. Jokowi blusukan belum bisa menyamar," kata Effendi sambil tersenyum.
Berikut 4 Aksi blusukan Irjen Suhardi:
Quote:
Spoiler for 1:
Quote:

Quote:
Jaga sel tahanan
Tak hanya Polsek Senen, Irjen Suhardi Alius juga mendatangi Polsek Makasar. Suhardi naik pitam ketika tak satu orang pun polisi menjaga tahanan di Polsek itu saat dirinya sidak.
"Di Polsek Makasar juga saya sidak, saya lihat kok enggak ada yang jaga tahanan, ternyata yang jaga sudah pulang yang baru belum datang. Jadilah Wakapolda jaga sel itu sampai petugas datang," ujar Suhardi.
Tak hanya Polsek Senen, Irjen Suhardi Alius juga mendatangi Polsek Makasar. Suhardi naik pitam ketika tak satu orang pun polisi menjaga tahanan di Polsek itu saat dirinya sidak.
"Di Polsek Makasar juga saya sidak, saya lihat kok enggak ada yang jaga tahanan, ternyata yang jaga sudah pulang yang baru belum datang. Jadilah Wakapolda jaga sel itu sampai petugas datang," ujar Suhardi.
Spoiler for 2:
Quote:

Quote:
Interogasi tahanan
Kejadian paling memprihatinkan datang dari pengalaman Irjen Suhardi ke Polsek Cempaka Putih, maklum saja kala itu baru ada tahanan kabur. Dari 12 tahanan kabur dan hanya satu yang baru diamankan. Suhardi pun terkejut ketika tahanan itu menjelaskan pelariannya.
"Di Cempaka Putih saya interogasi sendiri. Katanya dia bolongin atap pakai gergaji dari jam 11-03.00 pagi, tapi kata saya kok enggak kedengaran, ternyata ada suara keran bocor itu dijadikan kamuflase, sedangkan yang jaga satu orang," katanya.
Kejadian paling memprihatinkan datang dari pengalaman Irjen Suhardi ke Polsek Cempaka Putih, maklum saja kala itu baru ada tahanan kabur. Dari 12 tahanan kabur dan hanya satu yang baru diamankan. Suhardi pun terkejut ketika tahanan itu menjelaskan pelariannya.
"Di Cempaka Putih saya interogasi sendiri. Katanya dia bolongin atap pakai gergaji dari jam 11-03.00 pagi, tapi kata saya kok enggak kedengaran, ternyata ada suara keran bocor itu dijadikan kamuflase, sedangkan yang jaga satu orang," katanya.
Spoiler for 3:
Quote:

Quote:
Getok kepala anak buah
Pengalaman inspeksi mendadak (Sidak) Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Suhardi Alius ke berbagai Polsek memunculkan berbagai pengalaman. Sewaktu menjadi Wakapolda, Suhardi pernah menggetok kepala anak buahnya gara-gara lampu di tahanan mati.
"Tengah malam, saya ke Polsek Senen, ngecek tahanan, lampu mati. Saya tanya, sejak kapan lampu mati? Kata tahanannya sudah seminggu, tapi kata Bintara baru hari ini. Saya getok kepalanya. Kata saya, 'siapa yang ada di dalam sel kamu atau dia?" ujar Suhardi saat peluncuran bukunya 'Mengubah Pelayanan Polri dari Pimpinan ke Bawahan' di Pancoran, Jakarta, Senin (9/3).
Pengalaman inspeksi mendadak (Sidak) Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Suhardi Alius ke berbagai Polsek memunculkan berbagai pengalaman. Sewaktu menjadi Wakapolda, Suhardi pernah menggetok kepala anak buahnya gara-gara lampu di tahanan mati.
"Tengah malam, saya ke Polsek Senen, ngecek tahanan, lampu mati. Saya tanya, sejak kapan lampu mati? Kata tahanannya sudah seminggu, tapi kata Bintara baru hari ini. Saya getok kepalanya. Kata saya, 'siapa yang ada di dalam sel kamu atau dia?" ujar Suhardi saat peluncuran bukunya 'Mengubah Pelayanan Polri dari Pimpinan ke Bawahan' di Pancoran, Jakarta, Senin (9/3).
Spoiler for 4:
Quote:

Quote:
Ditolak saat buat laporan
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Suhardi Alius mengisahkan, suatu ketika dia sengaja berpura-pura sebagai warga biasa yang menjadi korban kejahatan. Lantas, dia melapor ke Polsek Menteng. Tapi apa yang dialami, Suhardi malah dipingpong oleh petugas di sana.
"Saya nyamar di Polsek Menteng. Intern kita ya masih gitu pelayanannya, perlakuannya masih seperti itu. Saya lapor malah saya disuruh ke Pospol dan enggak dianterin juga. Bukan diterima dulu, itu realita pelayanan kita. Katanya petugas pokoknya ke sana saja," kata Suhardi yang kala itu masih jadi Wakapolda Metro.
Agar lebih meyakinkan, Suhardi mengungkapkan kala itu dia hanya memakai sandal jepit, celana jeans dan kaus biasa. Hal itu sengaja dilakukan agar bisa diketahui bagaimana para petugas di Polsek memberi pelayanan.
Mendapat perlakuan itu, Suhardi tetap tidak membuka identitasnya. Selanjutnya, dia mengikuti perintah dan melapor ke Pospol. Perlakuan berbeda justru didapat. Di Pospol, Suhardi bertemu polisi senior yang melayani dengan baik.
"Apa yang saya dapatkan di Pospol? Seorang Bintara sudah tua, tapi pelayanannya baik," kenang Suhardi.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Suhardi Alius mengisahkan, suatu ketika dia sengaja berpura-pura sebagai warga biasa yang menjadi korban kejahatan. Lantas, dia melapor ke Polsek Menteng. Tapi apa yang dialami, Suhardi malah dipingpong oleh petugas di sana.
"Saya nyamar di Polsek Menteng. Intern kita ya masih gitu pelayanannya, perlakuannya masih seperti itu. Saya lapor malah saya disuruh ke Pospol dan enggak dianterin juga. Bukan diterima dulu, itu realita pelayanan kita. Katanya petugas pokoknya ke sana saja," kata Suhardi yang kala itu masih jadi Wakapolda Metro.
Agar lebih meyakinkan, Suhardi mengungkapkan kala itu dia hanya memakai sandal jepit, celana jeans dan kaus biasa. Hal itu sengaja dilakukan agar bisa diketahui bagaimana para petugas di Polsek memberi pelayanan.
Mendapat perlakuan itu, Suhardi tetap tidak membuka identitasnya. Selanjutnya, dia mengikuti perintah dan melapor ke Pospol. Perlakuan berbeda justru didapat. Di Pospol, Suhardi bertemu polisi senior yang melayani dengan baik.
"Apa yang saya dapatkan di Pospol? Seorang Bintara sudah tua, tapi pelayanannya baik," kenang Suhardi.


Quote:
Quote:
Kaskuser yang baik dan sejati selalu berkomentar yang baik, dan jangan lupa juga:

Spoiler for Budayakan:






Jangan:
Spoiler for Diberi:



Quote:
Thread ini didukung oleh:
*klik gambar untuk berkunjung ke markas kami
Original Posted By:
0
6.2K
Kutip
48
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan