Kaskus

Entertainment

spkopiacehAvatar border
TS
spkopiaceh
Hikayat Dagang dan Perang dalam Kari Aceh
Hikayat Dagang dan Perang dalam Kari Aceh


Assalammuaikum wr. wb
.

permisi agan2 ane mau sharing2 info tentang hikayat dari Daerah ane yaitu Aceh... smoga ane kagak emoticon-Blue Repost

Spoiler for pic:


Quote:


Quote:


Quote:


Globalisasi istilah kari dimulai saat terjadinya penghapusan perdagangan budak di Kerajaan Inggris pada 1807, yang diikuti penghapusan perbudakan pada 1833. Sebagai penggantinya, Inggris membawa lebih satu juta buruh dari India untuk bekerja di perkebunan-perkebunan di wilayah jajahannya, dari Afrika hingga Malaysia. Para pendatang baru itu mengintegrasikan bumbu-bumbu lokal ke dalam kebiasaan makan mereka untuk menciptakan berbagai kari jenis baru. Fenomena serupa terjadi di koloni Belanda di Indonesia.

Walaupun penyebutan kari secara global relatif baru, menurut Taylor, tradisi kuliner India telah lama merembes dalam kuliner Asia Tenggara, termasuk Indonesia. ”Sejak awal abad ketiga sebelum Masehi, pedagang India dan misionaris Buddha membawa asam jawa, bawang putih, bawang merah, jahe, kunyit, dan lada ke wilayah itu,” sebut Taylor.

Bahkan, menurut Taylor, jenis makanan berempah dan bersantan yang di Indonesia populer disebut sebagai gule sebenarnya bisa digolongkan sebagai kari. Tentu saja, kari yang telah diindonesiakan.

Pengaruh India, terutama dalam penggunaan rempah dan santan, itu jelas terlihat dari tiga jenis masakan Aceh di masa lalu, seperti dicatat Snouck. Sampai sekarang, ketiga jenis masakan itu masih sangat populer di Aceh. Bahkan, menurut Azhari, budayawan Aceh, gulè leuma (gule leumak) memiliki banyak sekali variasi, dari leumak sayuran sampai ikan teupelumak atau udang teupeulemak.

Ikan keumamah—saat ini diproduksi sendiri oleh orang Aceh—juga menunjukkan, lamanya interaksi perdagangan dan kebudayaan antara Aceh dan ”Negeri Atas Angin”, yakni sebutan untuk negeri India, Persia, Arab, dan sekitarnya. Sebaliknya Kepulauan Nusantara di masa lalu dikenal sebagai ”Negeri Bawah Angin”. Penggunaan istilah ”Negeri Bawah Angin” dapat ditemukan pada naskah Hikayat Raja-raja Pasai untuk merujuk wilayah Asia Tenggara, dari Sumatera Utara sampai Maluku.

source

bila agan2 berkenan berikan ane emoticon-Blue Guy Cendol (L)
terima kasih telah membaca thread ini emoticon-I Love Kaskus (S)
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
1.5K
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan