Pergi ke swalayan, saya melihat beberapa bahan pokok makanan yang berasal dari perkebunan organik yang tentunya harganya lebih mahal. Hal ini dikarenakan perawatan dan pengawasan ketat tentang standar kualitas bahan-bahan kimia anorganik seperti pupuk dan pertisida. Saya berpikir jika pupuk dapat diganti dengan pupuk kompos ataupun pupuk kandang, lalu pertisidanya bagaimana?

Setelah mencari di beberapa forum serta website, beberapa ada yang menggunakan bumbu dapur sebagai pestisida. Namun terny
ata ada binatang yang bisa digunakan sebagai pertisida yaitu laba-laba. Aneh kan?

Para peneliti di University of Queensland Institute untuk Molecular Bioscience menemukan bahwa tarantula, laba-laba orb, dan saluran jaring laba-laba beracun benar-benar super-efektif. Bukan hanya itu, para ilmuwan juga membayangkan menggunakan racun laba-laba untuk mengendalikan hama pertanian dan menekan pertumbuhan penyakit seperti nyamuk.

Glenn King, kepala tim riset institut laba-laba, mengatakan insektisida paling mematikan yang ditemukan di spesies laba-laba primitif yang membunuh mangsanya dengan melompat pada mereka dan tenggelam dalam taring mereka, tanpa terlebih dahulu melibatkan atau menjebak mangsa dalam jaring. Tim risetnya telah menemukan bahwa racun dari hanya satu spesies Australia jaring laba-laba mengandung sebanyak 500 protein insektisida yang berbeda, masing-masing dengan spesies potensi dan target.

Setiap protein kecil bisa, secara teori, dapat “diproduksi” oleh para ilmuwan menggunakan bakteri untuk menghasilkan jumlah komersial berubah menjadi insektisida alami biodegradable, masing-masing efektif terhadap serangga yang berbeda atau belatung seperti kutu daun, thrips, belalang dan ulat.

Jadi bisa dipastikan, pestisida dari racun ini akan tersedia dalam produk komersial dalam beberapa waktu kedepan.