Jakarta - Cerita soal bendera yang menghangat, ternyata tidak hanya terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) terkait bendera milik Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Masalah yang kurang lebih serupa juga sempat terjadi di Pulau Buru, Ambon.

Masalah dimaksud adalah saat 17 orang penambang emas di Gunung Botak, Wamsalit, Kecamatan Teluk Kayeli, sempat diamankan oleh Polres Buru karena diduga mengibarkan bendera RMS (Republik Maluku Selatan).

"Ya, begitulah. Bendera Prancis (yang dikibarkan para penambang) itu sempat dikira sebagai bendera milik RMS. Jadi, keliru tafsir saja, dan kini mereka sudah dilepas," kata Kabid Penum Polda Maluku, AKBP Hassan Mukadar, saat dihubungi Beritasatu.com, Selasa (2/4).

Namun begitu, Hassan mengaku belum tahu detail peristiwa memalukan tersebut. Juga termasuk siapa yang awalnya salah mengidentifikasi, apakah pihak kepolisian ataukah tentara.

"Saya sudah minta detailnya kepada Kapolres (Buru), tapi belum diberi. Saya tidak bisa cerita lagi. Nanti saya ngarang-ngarang," imbuhnya.

Informasi yang diterima, awalnya para penambang itu ditangkap oleh personel TNI dan Brimob yang berjaga di sana. Mereka menilai bendera Prancis itu sebagai bendera RMS. Bendera yang sempat menimbulkan salah tafsir itu dikibarkan oleh salah seorang penambang karena dia merupakan fans tim sepak bola Prancis.

Untuk diketahui, peristiwa itu terjadi pada Kamis (28/3) lalu. Setelah ditangkap personel TNI, para penambang itu diserahkan ke polisi, sebelum kemudian dilepas pada Jumat (29/3). Disebutkan, para penambang yang bernasib apes itu di antaranya adalah Blali Latbual, Jaikal Teiras, Yopi Kolondang, Kurniawan Simamora, dan Joiku Wulur.

Seperti diketahui, sebenarnya bendera Prancis berbeda dengan bendera RMS. Jika bendera RMS mempunyai empat warna yakni biru, putih, hijau dan merah, maka bendera Prancis berwarna biru, putih dan merah.

sumber: http://www.beritasatu.com/nasional/1...ditangkap.html

==========================

kok gak bisa bedain?