- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Supranatural
Kenali adakah jin dalam dirimu yang menguasaimu?


TS
bantaidragon99
Kenali adakah jin dalam dirimu yang menguasaimu?

Assalammualaikum Wr.Wb
Dan
Selamat Pagi



NO REPOST
Spoiler for Tema:
Kesurupan adalah salah satu kasus gangguan mahluk Jin terhadap manusia. Allah telah menjadikan bumi ini dihuni oleh berbagai mahluk hidup termasuk diantaranya golongan Jin. Dalam kehidupan sehari hari interaksi antara Jin dan manusia tidak bisa dihindari. Dalam Al Qur’an Allah mengingatkan agar kita waspada terhadap golongan Jin ini, karena mereka bisa melihat kita dari tempat yang kita tidak bisa melihat mereka. Rasulullah juga mengingatkan bahwa Jin bisa keluar masuk tubuh manusia melalui jalan darah.
Jin juga seperti manusia terdiri atas berbagai bangsa, suku, golongan dan kelompok. Ada yang baik ada pula yang buruk, ada yang saleh, beriman, bertakwa adapula yang kafir, munafik dan berperilaku buruk. Jin yang saleh dan baik biasanya tidak suka usil mengganggu manusia, namun Jin kafir dan berperilaku buruk sering mengganggu kehidupan manusia. Jin bisa masuk dan melakukan interfensi terhadap kehidupan manusia oleh beberapa sebab antara lain:
1. Pengaruh keturunan
Dimasa lalu mungkin ayah, nenek atau uyut yang bersangkutan pernah bersahabat atau memelihara teman dari golongan Jin. Karena umumnya Jin usianya jauh lebih panjang dari manusia bisa mencapai ratusan tahun, diantara Jin tersebut ada yang masih ingin melanjutkan persahabatannya dengan keturunan orang tersebut.Gejalanya terlihat pada anak anak yang kadang kala sering terlihat bermain atau bercakap cakap dengan seseorang yang ujudnya tidak terlihat.
2. Pengaruh benda pusaka

Diantara Jin ada yang mendiami benda pusaka seperti keris, bantu cincin, gelang, atau azimat. Seseorang yang mendapat titipan atau menyimpan benda pusaka tersebut baik disengaja atau tidak disengaja, akan selalu diikuti oleh Jin penunggu benda pusaka tersebut. Jin tersebut akan memberi pengaruh pada perilaku orang yang menyimpan benda pusaka itu. Pengaruhnya bisa positip bisa juga negatip tergantung watak Jin yang menghuni benda pusaka tersebut. Jin yang menghuni pusaka itu bisa saja menjadi pengganggu bagi orang yang menyimpan pusaka tersebut jika ia merasa tidak puas dengan perawatan atau cara penyimpanan pusaka dari orang yang bersangkutan.
3. Tanpa sengaja menggangu kediaman Jin

Umumnya Jin mendiami tempat yang jarang bahkan tidak dihuni oleh manusia, seperti Gurun pasir, lautan, sungai sungai, gua-gua, Rimba belantara, Rumah atau bangunan kosong dan lain sebagainya. Dalam perjalanan di daerah yang tidak berpenghuni tersebut adakalanya manusia memasuki kawasan yang didiami Jin dan melakukan tindakan atau perbuatan yang tidak menyenangkan kelompok Jin tersebut. Misalnya buang air kecil, memotong atau menebang pohon yang dihuni kelompok Jin, berteriak atau berlaku tidak sopan ditengah rimba dan lain sebagainya. Jin yang merasa tidak senang dengan perbuatan orang tersebut akan berusaha menyerang bahkan merasuk kedalam tubuh orang tersebut.
4. Diminta datang dan hadir oleh yang bersangkutan
Jin bisa hadir dan merasuk kedalam jasad seseorang atas permintaan yang bersangkutan. Dengan membaca mantra, atau memanggil nama Jin yang bersangkutan Jin akan datang pada orang tersebut. Jin bisa juga hadir atas permintaan yang tidak disadari. Misalnya seseorang meminta pertolongan, atau bantuan pada penjaga lembah, Gunung, Pohon, arwah leluhur, atau benda tertentu, seruan dan panggilan tersebut akan mengundang kedatangan Jin padanya. Adakalanya Jin tersebut masuk kedalam tubuh orang yang bersangkutan. Kasus ini bisa kita lihat pada permainan kuda kepang.
5. Didatangkan atau dihadirkan oleh pawang atau orang yang ahli

Jin bisa juga dihadirkan merasuk kedalam tubuh seseorang atas perintah dan permintaan dari pawang yang menguasai Jin. Orang yang jiwanya lemah dan labil bisa dimasuki oleh Jin yang disuruh oleh orang lain dengan mudah. Namun orang yang mempunyai kepribadian kuat dan biasa melakukan dzikir serta taat beribadah pada Allah,sangat sulit bahkan tidak bisa dimasuki oleh Jin yang disuruh oleh orang lain tersebut. Jin yang datang atas permintaan pawang ini biasanya mempunyai misi khusus, misalnya untuk membuat kekacauan, menimbulkan rasa sakit (santet, teluh) atau sebaliknya ditugaskan untuk melindungi atau menyembuhkan penyakit orang yang bersangkutan.
Jin juga seperti manusia terdiri atas berbagai bangsa, suku, golongan dan kelompok. Ada yang baik ada pula yang buruk, ada yang saleh, beriman, bertakwa adapula yang kafir, munafik dan berperilaku buruk. Jin yang saleh dan baik biasanya tidak suka usil mengganggu manusia, namun Jin kafir dan berperilaku buruk sering mengganggu kehidupan manusia. Jin bisa masuk dan melakukan interfensi terhadap kehidupan manusia oleh beberapa sebab antara lain:
1. Pengaruh keturunan
Dimasa lalu mungkin ayah, nenek atau uyut yang bersangkutan pernah bersahabat atau memelihara teman dari golongan Jin. Karena umumnya Jin usianya jauh lebih panjang dari manusia bisa mencapai ratusan tahun, diantara Jin tersebut ada yang masih ingin melanjutkan persahabatannya dengan keturunan orang tersebut.Gejalanya terlihat pada anak anak yang kadang kala sering terlihat bermain atau bercakap cakap dengan seseorang yang ujudnya tidak terlihat.
2. Pengaruh benda pusaka
Diantara Jin ada yang mendiami benda pusaka seperti keris, bantu cincin, gelang, atau azimat. Seseorang yang mendapat titipan atau menyimpan benda pusaka tersebut baik disengaja atau tidak disengaja, akan selalu diikuti oleh Jin penunggu benda pusaka tersebut. Jin tersebut akan memberi pengaruh pada perilaku orang yang menyimpan benda pusaka itu. Pengaruhnya bisa positip bisa juga negatip tergantung watak Jin yang menghuni benda pusaka tersebut. Jin yang menghuni pusaka itu bisa saja menjadi pengganggu bagi orang yang menyimpan pusaka tersebut jika ia merasa tidak puas dengan perawatan atau cara penyimpanan pusaka dari orang yang bersangkutan.
3. Tanpa sengaja menggangu kediaman Jin

Umumnya Jin mendiami tempat yang jarang bahkan tidak dihuni oleh manusia, seperti Gurun pasir, lautan, sungai sungai, gua-gua, Rimba belantara, Rumah atau bangunan kosong dan lain sebagainya. Dalam perjalanan di daerah yang tidak berpenghuni tersebut adakalanya manusia memasuki kawasan yang didiami Jin dan melakukan tindakan atau perbuatan yang tidak menyenangkan kelompok Jin tersebut. Misalnya buang air kecil, memotong atau menebang pohon yang dihuni kelompok Jin, berteriak atau berlaku tidak sopan ditengah rimba dan lain sebagainya. Jin yang merasa tidak senang dengan perbuatan orang tersebut akan berusaha menyerang bahkan merasuk kedalam tubuh orang tersebut.
4. Diminta datang dan hadir oleh yang bersangkutan
Jin bisa hadir dan merasuk kedalam jasad seseorang atas permintaan yang bersangkutan. Dengan membaca mantra, atau memanggil nama Jin yang bersangkutan Jin akan datang pada orang tersebut. Jin bisa juga hadir atas permintaan yang tidak disadari. Misalnya seseorang meminta pertolongan, atau bantuan pada penjaga lembah, Gunung, Pohon, arwah leluhur, atau benda tertentu, seruan dan panggilan tersebut akan mengundang kedatangan Jin padanya. Adakalanya Jin tersebut masuk kedalam tubuh orang yang bersangkutan. Kasus ini bisa kita lihat pada permainan kuda kepang.
5. Didatangkan atau dihadirkan oleh pawang atau orang yang ahli

Jin bisa juga dihadirkan merasuk kedalam tubuh seseorang atas perintah dan permintaan dari pawang yang menguasai Jin. Orang yang jiwanya lemah dan labil bisa dimasuki oleh Jin yang disuruh oleh orang lain dengan mudah. Namun orang yang mempunyai kepribadian kuat dan biasa melakukan dzikir serta taat beribadah pada Allah,sangat sulit bahkan tidak bisa dimasuki oleh Jin yang disuruh oleh orang lain tersebut. Jin yang datang atas permintaan pawang ini biasanya mempunyai misi khusus, misalnya untuk membuat kekacauan, menimbulkan rasa sakit (santet, teluh) atau sebaliknya ditugaskan untuk melindungi atau menyembuhkan penyakit orang yang bersangkutan.
Spoiler for Cara Mencegah:
Mencegah terjadinya kesurupan dan Gejala
Bagi mereka yang belum terlanjur sebaiknya hindari bersahabat dengan mahluk Jin, kita tidak bisa melihat Jin sedang mereka bisa melihat kita, hal ini menyebabkan kita tidak bisa mengetahui hakekat sebenarnya dari Jin yang mengaku sebagai sahabat itu. Bagi yang mendapatkan warisan persahabatan dari nenek moyangnya hati hati dan waspadalah, informasi yang diterima dari golongan Jin jangan diterima secara mutlak dan membabi buta, gunakan akal dan fikiran sehat untuk menelaahnya.
Hindari menyimpan benda pusaka apapun seperti keris, cincin, gelang, azimat, atau benda keramat lainnya. Jin yang ada pada benda pusaka itu akan mempengaruhi diri atau anggota keluarga yang lemah. Jika dirumah atau pada diri anda ada benda pusaka seperti dimaksud di atas yang didapat dari warisan, diberikan orang atau anda pernah berguru suatu ilmu kanuragan musnahkanlah benda tersebut. Bertakwalah hanya pada Allah, jangan mempersekutukan Allah dengan apapun. Benda tersebut hanya akan membawa mudharat bagi anda dan keluarga anda.
Jika melintas di daerah yang tidak dikenal atau tidak ada penghuninya seperti rimba belantara, gurun pasir, sungai, gua, pantai dan berada di tengah laut, selalu berdzikir dan minta perlindungan pada Allah dari kejahatan mahluk Jin dan syetan yang mungkin datang mengganggu. Berlaku tawadhu, sopan dan jangan ugal ugalan di daerah tersebut, insya Allah selamat dari kejahatan berbagai mahluk yang ada didaerah itu.
Memintalah hanya kepada Allah sesuai ikrar yang kita ucapkan minimal 17 kali sehari semalam, Iyyakana’budu wa iyyakanastain (Hanya padaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami minta pertolongan). Orang yang mengikuti latihan Reiki, Attunemet atau pengisian pada latihan tenaga dalam banyak yang mengalami kasus penipuan oleh mahluk Jin. Mereka menyangka mendapat kekuatan dari energi alam seperti Gunung, Pohon dan lain sebagainya, padahal energi itu datang dari golongan Jin.
Rasulullah saw pernah menangani kasus orang kesurupan ini sampai beberapa kali satu diantaranya diriwayatkan dari Ummu Abban binti Al Wazi’bin Zarri’ bin Amir Al Abdi dari ayahnya, bahwa kakeknya pernah datang pada Rasulullah saw. Kala itu ia pergi membawa seorang anaknya atau keponakannya yang gila. Kakek saya menuturkan: ”ketika kami sampai di hadapan Rasulullah saw saya berkata, bersama saya ada anak atau keponakan saya yang gila, saya membawa anak tersebut agar tuan berkenan mendo’akannya.” Rasulullah saw bersabda: ”Coba bawa anak itu kepadaku.” Lalu saya menghampiri anak itu yang sedang duduk di atas kendaraan. Saya menanggalkan baju safar anak itu dan memakaikan pakaian yang bagus, lalu menuntun tangan anak itu hingga tiba di hadapan Rasulullah saw.
Kemudian beliau berkata: ”Tolong dekatkan anak itu kepadaku.” Selanjutnya beliau menarik keras keras baju anak itu dari atas sampai kebawah. Kemudian memukul punggung anak itu, sampai terlihat putihnya kedua ketiak beliau. Beliau berkata: ”Keluarlah hai musuh Allah, keluarlah hai musuh Allah!” Kemudian anak itu menghadap beliau dengan tatapan yang sehat, tidak seperti sebelumnya. Rasulullah saw mendudukkan anak itu dihadapannya seraya mendo’akan. Lalu beliau mengusap wajah anak itu. Setelah dido’akan oleh Rasulullah saw tidak ada seorangpun yang ikut di dalam rombongan itu yang melebihi keutamaan anak itu. (HR Ath-Thabarani)
Bagi mereka yang belum terlanjur sebaiknya hindari bersahabat dengan mahluk Jin, kita tidak bisa melihat Jin sedang mereka bisa melihat kita, hal ini menyebabkan kita tidak bisa mengetahui hakekat sebenarnya dari Jin yang mengaku sebagai sahabat itu. Bagi yang mendapatkan warisan persahabatan dari nenek moyangnya hati hati dan waspadalah, informasi yang diterima dari golongan Jin jangan diterima secara mutlak dan membabi buta, gunakan akal dan fikiran sehat untuk menelaahnya.
Hindari menyimpan benda pusaka apapun seperti keris, cincin, gelang, azimat, atau benda keramat lainnya. Jin yang ada pada benda pusaka itu akan mempengaruhi diri atau anggota keluarga yang lemah. Jika dirumah atau pada diri anda ada benda pusaka seperti dimaksud di atas yang didapat dari warisan, diberikan orang atau anda pernah berguru suatu ilmu kanuragan musnahkanlah benda tersebut. Bertakwalah hanya pada Allah, jangan mempersekutukan Allah dengan apapun. Benda tersebut hanya akan membawa mudharat bagi anda dan keluarga anda.
Jika melintas di daerah yang tidak dikenal atau tidak ada penghuninya seperti rimba belantara, gurun pasir, sungai, gua, pantai dan berada di tengah laut, selalu berdzikir dan minta perlindungan pada Allah dari kejahatan mahluk Jin dan syetan yang mungkin datang mengganggu. Berlaku tawadhu, sopan dan jangan ugal ugalan di daerah tersebut, insya Allah selamat dari kejahatan berbagai mahluk yang ada didaerah itu.
Memintalah hanya kepada Allah sesuai ikrar yang kita ucapkan minimal 17 kali sehari semalam, Iyyakana’budu wa iyyakanastain (Hanya padaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami minta pertolongan). Orang yang mengikuti latihan Reiki, Attunemet atau pengisian pada latihan tenaga dalam banyak yang mengalami kasus penipuan oleh mahluk Jin. Mereka menyangka mendapat kekuatan dari energi alam seperti Gunung, Pohon dan lain sebagainya, padahal energi itu datang dari golongan Jin.
Rasulullah saw pernah menangani kasus orang kesurupan ini sampai beberapa kali satu diantaranya diriwayatkan dari Ummu Abban binti Al Wazi’bin Zarri’ bin Amir Al Abdi dari ayahnya, bahwa kakeknya pernah datang pada Rasulullah saw. Kala itu ia pergi membawa seorang anaknya atau keponakannya yang gila. Kakek saya menuturkan: ”ketika kami sampai di hadapan Rasulullah saw saya berkata, bersama saya ada anak atau keponakan saya yang gila, saya membawa anak tersebut agar tuan berkenan mendo’akannya.” Rasulullah saw bersabda: ”Coba bawa anak itu kepadaku.” Lalu saya menghampiri anak itu yang sedang duduk di atas kendaraan. Saya menanggalkan baju safar anak itu dan memakaikan pakaian yang bagus, lalu menuntun tangan anak itu hingga tiba di hadapan Rasulullah saw.
Kemudian beliau berkata: ”Tolong dekatkan anak itu kepadaku.” Selanjutnya beliau menarik keras keras baju anak itu dari atas sampai kebawah. Kemudian memukul punggung anak itu, sampai terlihat putihnya kedua ketiak beliau. Beliau berkata: ”Keluarlah hai musuh Allah, keluarlah hai musuh Allah!” Kemudian anak itu menghadap beliau dengan tatapan yang sehat, tidak seperti sebelumnya. Rasulullah saw mendudukkan anak itu dihadapannya seraya mendo’akan. Lalu beliau mengusap wajah anak itu. Setelah dido’akan oleh Rasulullah saw tidak ada seorangpun yang ikut di dalam rombongan itu yang melebihi keutamaan anak itu. (HR Ath-Thabarani)
Ke Sumber Mata Air untuk Lebih Lengkapnya




Tolong ya gan mohon bantuannya di




Jangan lupa





0
12.1K
Kutip
108
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan