Kaskus

Entertainment

pakdhegampingAvatar border
TS
pakdhegamping
APAKAH TAHLILAN WARISAN AGAMA HINDU?
Hadits Nabi:
عن أبى هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صل الله عليه وسلم: إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو له (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah R.A berkata, Rasulullah SAW bersabda : jika anak adam (manusia) meninggal dunia maka terputuslah amal perbuatannya kecuali tiga perkara: shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang selalu mendoakannya (H.R. Muslim)
Bahwasanya 3 perkara diatas bukanlah harga mati bagi manusia yang telah meninggal untuk mendapat kebaikan dari manusia lain yang masih hidup, Rasulullah bersabda dalam hadits diatas dengan perkata’an انقطع عمله (terputus amal perbuatannya) dan bukan berkata انقطع العمل له (terputus amal perbuatan untuknya) maka dari itu do’a saudara seiman bermanfaat untuk muslim yang lain meskipun telah meninggal dunia, Allah SWT berfirman dalam surat Al Hasyr ayat 10:
''Dan orang -orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar) mereka berdo’a: wahai Tuhan kami ampunilah kami dan saudara – saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami dan janganlah engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhdap orang orang yang beriman, ya tuhan kami sesungguhnay engkau maha penyantun lagi maha penyayang". Berikut kutipan fatwa Ibnu Taimiyah mengenai masalah ini dan Hadits 3 amal perbuatan diatas diatas dalam Kitab Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah jilid 24 halaman 170
ليس فى الحديث أن الميت لا ينتفع بدعاء الخلق له, وبما يعمل عنه من البر, بل أئمة الإسلام متفقون على انتفاع الميت بذالك, وهذ مما يعلم بالإضطرار من دين الإسلام, وقد دل عليه الكتاب والسنة و الإجماع, فمن خالف ذالك كن من أهل البدع
Hadits diatas tidak bermakna bahwa mayit tidak mendapat manfaat dari do’a orang lain untuknya, serta amalan baik yang ditujukan kepadanya, bahkan Imam umat Islam sepakat bahwasanya mayyit mendapat manfaat dari itu semua, dan hal ini termasuk kedalam idtiror agama Islam, dan mereka (imam- imam umat Islam) berdalil dari Kitab, Sunnah, dan Ijma’ barang siapa yang mengingkari itu semua maka mereka termasuk ahli bid’ah
Dihalaman 178 Ibnu Taimiyah ditanya tentang menghadiahkan baca’an Qur’an, Dzikir dan Shodaqoh untuk orang yang telah meninggal, dan beliau menjawab:
يجوز إهداء ثواب العبادات المالية, والبدنية إلى موتى المسلمين. كما هو مذهب أحمد, و أبى حنيفة, و طائفة من أصحاب المالك والشافعى
“Boleh menghadiahkan pahala dari ibadah harta benda (shodaqoh, zakat) dan ibadah badaniyah (sholat, dzikir, baca’an Al Qur’an, puasa) sebagaimana madzhabnya imam Ahmad, imam Abu Hanifah, dan sebagian ulama madzhab Maliki dan Syafi’ie”.
Di halaman 180 Ibnu Taimiyah ditanya bagaimana jika seseorang membaca kalimat Tahlil (la ilahaillallah) kemudian dihadiahkan kepada orang lain yang telah meninggal, dan beliau menjawab :
إذا هلل الإنسان هكذا: سبعون ألفا, أو قل, أو أكثر, و أهديت إليه, نفعه الله بذالك
Jikalau seseorang bertalil seperti ini : 70 ribu kali, atau lebih sedikit, atau lebih banyak, kemudian dihadiahkan untuknya (si mayyit) dan seperti itu Allah memberikan manfaat untuk si mayyit dengannya (tahlil 70 Ribu kali).
Islam tidak hanya menganjurkan untuk mendoakan si mayyit, bahkan disetiap amalan ibadah kita, Islam menganjurkan untuk menghadiahkan pahalanya kepada saudara -saudara kita, Sebagaimana perkataan Imam Nawawi dalam kitab Futuhat Robbaniyah Syarhul Adzkar Nawawi Juz 4 hal 205
وقال الإمام النووي في كتابه الأذكار: فالإختيار أن يقول القارئ بعد الفراغ اللهم أوصل ثواب ما قرأته إلي فلان
Imam Nawawi berkata: menjadi pilihan untuk orang yang membaca Qur’an berdo’a di akhir baca’annya: “ya Allah sampaikanlah pahala dari apa apa yang telah aku baca untuk si fulan”
Banyak sekali ayat Al Qur’an yang memerintahkanuntuk memohon ampunan bagi saudara -saudara kita seiman yang masih hidup atau yang telah meninggal, diantaranya:
واستغفر لذنبك وللمؤمنين والمؤمنات
Dan mintalah ampunan untuk dosamu dan orang orang yang beriman laki laki dan perempuan (Q.SMuhammad:19)
ربنا اغفرلى ولوالدي وللمؤمنين يوم يقوم الحساب
Wahai Tuhan kami, ampunilah aku, kedua orang tuaku dan orang orang yang beriman di hari perhitungan (Q.S.Ibrahim:19)
رب اغفرلى ولوالدي ولمن دخل بيتى مؤمنا وللمؤمنين والمؤمنات
Ya Tuhanku ampunilah aku, kedua orang tuaku,orang orang yang memasuki rumahku dengan beriman dan orang -orang yang beriman laki -laki ataupun perempuan. (Q.S.Nuh:28)
وَالذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الذِينَ سَبَقُونَا بِالإِيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلا لِلذِينَ آمَنُوا رَبنَا إِنكَ رَءُوفٌ رَحِيم
Dan orang orang yang dating sesudah mereka (muhajirin dan anshar) mereka berdo’a: ya tuhan kami beri ampunlah kami dan saudara – saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami dan janganlah engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhdap orang orang yang beriman, ya tuhan kami sesungguhnay engkau maha penyantun lagi maha penyayang (Q.S.Al Hasyr Ayat 10)
Pahala shodaqoh yang dihadiahkan untuk si mayyit pun akan sampai kepada tujuannya, Berikut ini kami paparkan Hadits -Hadts yang menerangkan bahwasanya pahala shodaqoh yang dihadiahkan untuk si mayyit juga bermanfaat untuk si mayyit:
Shohih Muslim Hadits ke 1630:
عن أبى هريرة : أن رجلا قال للنبي صل الله عليه وسلم: إن أبى مات ولم يوص, أينفعه إن تصدقت عنه؟ قال نعم
Dari Abu Hurairah R.A. bahwasanya seorang laki -laki bertanya kepada Nabi S.A.W, sesungguhnya ayaku meninggal dan belum berwasiat, bolehkan aku bershodaqoh untuknya? Nabi S.A.W. Menjawab: Iya Boleh
وفى سنن دار القطنى : أن رجلا سأل النبى صل الله عليه و سلم فقال: يا رسول الله, إن لى أبوان وكنت أبر هما حال حياتهما. فكيف بالبر بعد موتهما؟ فقال النبى صل الله عليه وسلم: إن من بعد البر أن تصلى لهما مع صلاتك, و أن تصوم لهما مع صيامك, وأن تصدق لهما مع صدقتك,
Dan di dalam Sunan Darul Quthniy disebutkan: ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi S.A.W: wahai Rasulullah sesungguhnya saya memiliki kedua orang tua yang sangat aku patuhi, maka bagaimana cara berbakti kepda keduanya ketika mereka telah meninggal? Maka Nabi S.A.W. bersabda: sesungguhnya salah satu dari bentuk kebaktian adalah sholat untuk mereka diantara sholatmu, dan bershodaqoh untuk mereka diantara shodaqohmu.
Saudara saudara kita berpendapat bahwa do’a sealain dari anak si mayyit atau selain dari keluarga si mayyit tidak akan sampai kepada si mayyit, pendapat mereka sepertinya harus dibenahi, karena Rasulullah juga berdo’a kepada si mayyit meskipun bukan dari keluarga Beliau, Berikut Hadits- hadits Rasulullah yang mengisahkan bahwasanya Rasulullah SAW juga berdo’a untuk orang yang telah meninggal meskipun bukan dari saudara Rasul.
Dari Jami’ Shohih Bukhori juz 1 Hadits ke 218 halaman 87 cetakan Maktabah Salafiyah Kairo Mesir
عَنِ ابْنِ عَباسٍ، قَالَ مَر النبِي صلى الله عليه وسلم بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ ‏”‏ إِنهُمَا لَيُعَذبَانِ، وَمَا يُعَذبَانِ فِي كَبِيرٍ أَما أَحَدُهُمَا فَكَانَ لاَ يَسْتَتِرُ مِنَ الْبَوْلِ، وَأَما الآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنمِيمَةِ ‏”‏‏.‏ ثُم أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً، فَشَقهَا نِصْفَيْنِ، فَغَرَزَ فِي كُل قَبْرٍ وَاحِدَةً‏.‏ قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ، لِمَ فَعَلْتَ هَذَا قَالَ ‏”‏ لَعَلهُ يُخَففُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا ‏
Dari Ibnu Abbas R.A berkata : suatu hari Rasulullah SAW melewati dua kuburan kemudian berkata : sesungguhnya mereka (yang ada dalam kedua kuburan ini) disiksa didalam kuburnya, dan siksa itu dikarenakan dosa besar, salah satu diantara keduanya tidak mencegah cipratan air kencing ketika buang air kecil, yang satu lagi adalah pengadu domba. kemudian beliau mengambil pelepah kurma kering dan mematahkannya menjadi dua bagian dan menancapkannya kepada masing masing kuburan tersebut. kami bertanya : wahai Rasulullah kenapa engkau melakukan itu? beliau menjawab, “semoga keduanya diringankan dari adzab kubur”..
Dari kitab Is’adur Raaiy Bi Afrad Warawaid Annasa’I juz 1 halaman 136 dalam bab permohonan ampunan untuk orang orang yang beriman, terbitan Darul Kutub Al Ilmiyyahbeirutlebanon:
عن أبى هريرة قال: لما مات النجاشي قال النبى صل الله عليه و سلم: “استغفروا له”
Dari Abu Hurairah R.A. berkata : ketika salah seorang Najasyi meninggal, Rasulullah SAW bersabda: “kalian semua mintalah ampunan untuknya”.
Dari kitab Addibaaj Ala Shohihi Muslim Juz 3 halaman 38 cetakan Dar Ibnu Affan tentang Do’a Rosulullah SAW. Untuk mayyit
اللهم اغفرله واعف عنه وعافيه واكرم نزله ووسع مدخله واغسله بماء وثلج وبرد ونقه من الخطايا كما ينق الثوب الأبيض… من الدنس وأبدله دارا خيرا من داره واهلا خيرا من أهله وزوجا خيرا من زوجه وقه فتنةالقبر وعذاب النار
Ya Allah ampunilah dia, maafkanlah, sejahterakanlah dia, muliakanlah tempatnya, perluaslah tempat masuknya, mandikanlah dia dari kotoran dengan air dan es, gantikanlah dia dengan tempat yang baik, dinginkanlah, dan sucikanlah dia dari kesalahan kesalahan sebagaimana sucinya pakaian yang putih dari rumahnya, dan keluarga yang baik dari keluarganya, dan istri yang baik dan peliharalah dia dari fitnah qubur dan adzab neraka
Dari Shohih Muslim Hadits no 1695, dikisahkan bahwa seorang bernama Maiz Bin Malik mengaku telah berzina, kemudian Rasulullah SAW memerintahkan para sahabat untuk merajamnya, dua atau tiga hari kemudian Rasulullah S.A.W menyapa segerombolan orang yang merajam Maiz kemudian bersabda :
استغفروا لماعز بن مالك, فقالوا : غفر الله لماعز بن مالك, فقال رسول الله صل الله عليه و سلم :” لقد تاب توبة لو قسمت بين أمة لوسعتهم”
Mintalah kalian semua ampunan untuk maiz, mereka berkata : Allah telah mengampuni Maiz Bin Malik, kemudian Rasulullah SAW bersabda: telah bertaubat dengan taubat jikalau dibagikan kepada suatu umat akan terpenuhi semua.
Saudara -saudara kita yang berpendapat bahwa baca’an Al Qur’an, baca’an Tahlil, Tahmid, dan shodaqoh makanan dalam Tahlilan yang dihadiahkan untuk si mayyit tidak bermanfaat untuk si mayyit jelas bertentangan dengan Al Qur’an, Hadits Nabi, dan Ijma’ ulama’ maka yang demikian itu sungguh pendapat yang perlu diluruskan karena bertentangan dengan Al Qur’an, Hadits, dan Ijma’ Ulama’.
by :galangahmand

Read more: http://aswaja.webnode.com/news/apaka...ada-si-mayit-/
0
2.7K
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan