- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pesepakbola dan Rokok merupakan Sahabat Akrab


TS
abdikayusuf
Pesepakbola dan Rokok merupakan Sahabat Akrab
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Apa kabar para kaskuser? Semoga baik.
Apa kabar para kaskuser? Semoga baik.
Quote:
Sebelum masuk ke thread ini, ada beberapa hal yang perlu agan-agan baca. Diantaranya adalah:
Quote:
Thread ini bukan thread repost.


Quote:
Kalau agan-agan merasa thread ini bermanfaat, mohon dirate 5.


Quote:
Kalau agan-agan merasa thread ini bermanfaat, ane berharap batadari agan-agan.
Ane tidak berharap cendol dari agan-agan. Hehehe.

Ane tidak berharap cendol dari agan-agan. Hehehe.

Quote:
Selamat menikmati 

Quote:
Ketika Anda melihat pemain sepak bola berbakat, baik masa lalu maupun sekarang, diantara dari mereka adalah atlet yang diberkati dengan bakat alami, yang memungkinkan mereka untuk diidolakan, diabadikan, dan dijadikan panutan.
Tentu saja, itu tidak berarti bahwa mereka tidak suka untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang belum tentu baik bagi fisik mereka. Seringkali kita melihat atau mendengar tentang pemain sepak bola dan kehidupan malam mereka. Namun, seiring dengan minuman keras, beberapa pemain juga menikmati rokok di kesehariannya.
Banyak orang akan mengatakan bahwa hubungan antara pemain dan rokok adalah salah satu yang harus dibatasi. Namun ternyata, merokok telah lama memiliki hubungan akrab dengan sepak bola.
Tentu saja, itu tidak berarti bahwa mereka tidak suka untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang belum tentu baik bagi fisik mereka. Seringkali kita melihat atau mendengar tentang pemain sepak bola dan kehidupan malam mereka. Namun, seiring dengan minuman keras, beberapa pemain juga menikmati rokok di kesehariannya.
Banyak orang akan mengatakan bahwa hubungan antara pemain dan rokok adalah salah satu yang harus dibatasi. Namun ternyata, merokok telah lama memiliki hubungan akrab dengan sepak bola.
Quote:
Football: History of Smoke

Stanley Matthews Menjadi Bintang Iklan Rokok Craven A
Selama lebih dari satu abad, sepak bola dan merokok telah terkait erat, bahkan melalui pemain yang tidak peduli kebiasaannya.
Dimulai pada akhir 1890-an, bungkus rokok mulai memasukkan kartu dengan gambar pemain terkenal di waktu itu. Tak terelakkan, pemain sepak bola mulai banyak yang muncul di iklan rokok. Pada 1930, bintang Everton, Dixie Dean, menjadi model iklan Carreras Clubs, sebuah merek rokok ternama. Dua dekade kemudian, Stanley "The Great" Matthews, yang bahkan bukan seorang perokok, muncul di iklan rokok Craven A.
Dapat dimengerti mengapa perusahaan rokok mempekerjakan pesepakbola untuk mengiklankan produk mereka, karena target audiens yang jelas pada saat itu. Pemain bintang adalah lambang seorang pria jantan, ditambah dengan merokok (tampak seperti yang pesepakbola bintang lakukan di iklan), maka akan membuat semakin besar kemungkinan orang akan mengikutinya, atau mulai merokok merek yang diiklankan.
Pada saat Matthews masuk ke promosi rokok, sebuah penelitian muncul bahwa merokok berdampak penyakit kanker, tapi itu tidak mempengaruhi kebiasaan orang untuk merokok. Bahkan sebelum penelitian itu dilakukan, ada beberapa manajer yang tidak peduli kebiasaan merokok ada di sekitar tim mereka. Misalnya, Herbert Chapman, yang pernah sukses memanajeri Huddersfield Town dan Arsenal pada tahun 1920 dan 30-an, dan Frank Buckley, yang pernah memanajeri Wolverhampton Wanderers pada tahun 1927-1944.

Slaven Bilic Sedang Mengisap Rokok
Bukan hanya Herbert Chapman dan Frank Buckley, terdapat banyak sekali manajer yang membiarkan kegiatan merokok terjadi di tim mereka. Manajer Kroasia, Slaven Bilic, merokok sebelum pertandingan selama hari-harinya memimpin pertandingan.

Stanley Matthews Menjadi Bintang Iklan Rokok Craven A
Selama lebih dari satu abad, sepak bola dan merokok telah terkait erat, bahkan melalui pemain yang tidak peduli kebiasaannya.
Dimulai pada akhir 1890-an, bungkus rokok mulai memasukkan kartu dengan gambar pemain terkenal di waktu itu. Tak terelakkan, pemain sepak bola mulai banyak yang muncul di iklan rokok. Pada 1930, bintang Everton, Dixie Dean, menjadi model iklan Carreras Clubs, sebuah merek rokok ternama. Dua dekade kemudian, Stanley "The Great" Matthews, yang bahkan bukan seorang perokok, muncul di iklan rokok Craven A.
Dapat dimengerti mengapa perusahaan rokok mempekerjakan pesepakbola untuk mengiklankan produk mereka, karena target audiens yang jelas pada saat itu. Pemain bintang adalah lambang seorang pria jantan, ditambah dengan merokok (tampak seperti yang pesepakbola bintang lakukan di iklan), maka akan membuat semakin besar kemungkinan orang akan mengikutinya, atau mulai merokok merek yang diiklankan.
Pada saat Matthews masuk ke promosi rokok, sebuah penelitian muncul bahwa merokok berdampak penyakit kanker, tapi itu tidak mempengaruhi kebiasaan orang untuk merokok. Bahkan sebelum penelitian itu dilakukan, ada beberapa manajer yang tidak peduli kebiasaan merokok ada di sekitar tim mereka. Misalnya, Herbert Chapman, yang pernah sukses memanajeri Huddersfield Town dan Arsenal pada tahun 1920 dan 30-an, dan Frank Buckley, yang pernah memanajeri Wolverhampton Wanderers pada tahun 1927-1944.

Slaven Bilic Sedang Mengisap Rokok
Bukan hanya Herbert Chapman dan Frank Buckley, terdapat banyak sekali manajer yang membiarkan kegiatan merokok terjadi di tim mereka. Manajer Kroasia, Slaven Bilic, merokok sebelum pertandingan selama hari-harinya memimpin pertandingan.
Quote:
Smoking Footballers
Ada daftar panjang panjang pesepakbola masa lalu yang merokok selama karir mereka. Berikut adalah beberapa contoh yang paling terkenal.
Dalam biografinya, legenda Newcastle United, Jackie Milburn, mengungkapkan bahwa, sebelum final Piala FA tahun 1951 melawan Blackpool, ia pergi ke kamar mandi di Wembley untuk merokok, dan ia menemukan empat dari teman-teman timnya juga sedang merokok. Dia segera pergi keluar dan mencetak dua gol dalam kemenangan Newcastle 2-0.
Legenda Leeds United, Jack Charlton, yang memenangi Piala Dunia bersama Inggris pada tahun 1966 dan kemudian melatih Timnas Republik Irlandia untuk menyandang keberhasilan terbesarnya di tahun 1980-an dan 90-an, adalah perokok berat, dan dia benar-benar difoto dengan rokok di mulutnya pada saat melakukan sesi latihan bersama Leeds.
Maestro Belanda, Johan Cruyff, mengakui merokok 20 batang sehari. Tetapi ia terpaksa menyerah pada tahun 1991, ketika ia menjalani operasi jantung yang disebabkan oleh rokok. Sejak saat itu, ia berhenti merokok dan menjadi figur dari kampanye anti-merokok yang disponsori oleh Departemen Kesehatan Catalan.

Bintang Argentina, Ossie Ardiles, yang bermain untuk Tottenham Hotspurs selama satu dekade, dan juga pernah melatih Spurs dan Newcastle, dilaporkan merokok 40 batang sehari selama karirnya.
Pemain legenda asal Brasil, Socrates, meminum alkohol seperti ikan, dan ia merokok seperti cerobong asap, merokok dua bungkus rokok sehari selama karirnya.
Mantan bintang Real Madrid, yang juga pernah bermain untuk Barcelona, Portsmouth, dan Timnas Kroasia, Robert Prosinecki, yang membantu memimpin Red Star Belgrade untuk memenangkan Piala Eropa pada tahun 1991, dan sekarang mengelola klub tersebut, merokok lebih dari 40 batang sehari selama puncak karir bermainnya.
Gianluca Vialli, bintang sepak bola Sampdoria, Juventus, dan Chelsea, yang juga mencatat hampir 60 caps untuk Italia, adalah seorang perokok aktif selama karirnya, dan dia terus melakukannya ketika ia melatih Chelsea dan Watford.

Gianluca Vialli Merokok
Mantan pesepakbola Perancis, yang pernah menyandang nomor punggung 1 di Manchester United, Fabien Barthez, merokok sepanjang karirnya, sebuah fakta yang tidak diketahui Sir Alex Ferguson. Barthez bukanlah satu-satunya pemain Prancis yang menikmati merokok. Seperti Zinedine Zidane, yang merupakan bagian dari kampanye anti-merokok pada tahun 2002, terlihat santai merokok sebelum ke semifinal Piala Dunia 2006 melawan Portugal.

Zenedine Zidane Merokok Saat World Cup 2006
Meskipun merokok tidak lazim seperti dulu, untuk berbagai alasan, masih ada beberapa pemain terkenal saat ini yang menikmati rokok. Salah satunya adalah sayap kiri Chelsea, Ashley Cole.

Dokumentasi Ashley Cole Merokok
Striker Manchester United, Wayne Rooney, Dimitar Berbatov, dan Federico Macheda juga merupakan pesepakbola yang aktif mengisap rokok. Jika ada pemain sepak bola saat ini yang cocok menjadi salah satu model iklan rokok di masa lalu, itu akan menjadi Berbatov, tanpa keraguan. Lihat saja foto di bawah ini.

Dokumentasi Dimitar Berbatov Merokok

Dokumentasi Federico Macheda Merokok

Dokumentasi Wayne Rooney Merokok
Macheda bukan satu-satunya pesepakbola Italia yang dikenal sebagai perokok. Striker AC Milan, dan pernah memperkuat skuad Manchester City, Mario Balotelli, menikmati rokok sebanyak 5 atau 6 batang per hari. Juga, Gianluigi Buffon, Vincenzo Iaquinta, dan Alessandro Nesta, yang tergabung dalam skuad Italia yang memenangkan Piala Dunia 2006, juga pernah tertangkap sedang merokok.

Mario Balotelli Bersama Seorang Teman Mengisap Rokok
Setelah fronting kampanye anti-merokok di Portsmouth pada tahun 2008, mantan kiper Inggris, David James, mengaku dalam kolomnya untuk The Observer, bahwa dia merokok 20 batang sehari sejak ia berusia 15 sampai ia berusia 30. Ia mengaku, setelah berhenti mengisap rokok, fisiknya menjadi lebih baik, karena selama ia berkarir di Timnas Inggris tahun 1997-2010, 51 dari 53 capsnya berlangsung dari 2001-2010, dan dia masih kuat membela Bristol City pada usia 41.
Ada daftar panjang panjang pesepakbola masa lalu yang merokok selama karir mereka. Berikut adalah beberapa contoh yang paling terkenal.
Dalam biografinya, legenda Newcastle United, Jackie Milburn, mengungkapkan bahwa, sebelum final Piala FA tahun 1951 melawan Blackpool, ia pergi ke kamar mandi di Wembley untuk merokok, dan ia menemukan empat dari teman-teman timnya juga sedang merokok. Dia segera pergi keluar dan mencetak dua gol dalam kemenangan Newcastle 2-0.
Legenda Leeds United, Jack Charlton, yang memenangi Piala Dunia bersama Inggris pada tahun 1966 dan kemudian melatih Timnas Republik Irlandia untuk menyandang keberhasilan terbesarnya di tahun 1980-an dan 90-an, adalah perokok berat, dan dia benar-benar difoto dengan rokok di mulutnya pada saat melakukan sesi latihan bersama Leeds.
Maestro Belanda, Johan Cruyff, mengakui merokok 20 batang sehari. Tetapi ia terpaksa menyerah pada tahun 1991, ketika ia menjalani operasi jantung yang disebabkan oleh rokok. Sejak saat itu, ia berhenti merokok dan menjadi figur dari kampanye anti-merokok yang disponsori oleh Departemen Kesehatan Catalan.

Bintang Argentina, Ossie Ardiles, yang bermain untuk Tottenham Hotspurs selama satu dekade, dan juga pernah melatih Spurs dan Newcastle, dilaporkan merokok 40 batang sehari selama karirnya.
Pemain legenda asal Brasil, Socrates, meminum alkohol seperti ikan, dan ia merokok seperti cerobong asap, merokok dua bungkus rokok sehari selama karirnya.
Mantan bintang Real Madrid, yang juga pernah bermain untuk Barcelona, Portsmouth, dan Timnas Kroasia, Robert Prosinecki, yang membantu memimpin Red Star Belgrade untuk memenangkan Piala Eropa pada tahun 1991, dan sekarang mengelola klub tersebut, merokok lebih dari 40 batang sehari selama puncak karir bermainnya.
Gianluca Vialli, bintang sepak bola Sampdoria, Juventus, dan Chelsea, yang juga mencatat hampir 60 caps untuk Italia, adalah seorang perokok aktif selama karirnya, dan dia terus melakukannya ketika ia melatih Chelsea dan Watford.

Gianluca Vialli Merokok
Mantan pesepakbola Perancis, yang pernah menyandang nomor punggung 1 di Manchester United, Fabien Barthez, merokok sepanjang karirnya, sebuah fakta yang tidak diketahui Sir Alex Ferguson. Barthez bukanlah satu-satunya pemain Prancis yang menikmati merokok. Seperti Zinedine Zidane, yang merupakan bagian dari kampanye anti-merokok pada tahun 2002, terlihat santai merokok sebelum ke semifinal Piala Dunia 2006 melawan Portugal.

Zenedine Zidane Merokok Saat World Cup 2006
Meskipun merokok tidak lazim seperti dulu, untuk berbagai alasan, masih ada beberapa pemain terkenal saat ini yang menikmati rokok. Salah satunya adalah sayap kiri Chelsea, Ashley Cole.

Dokumentasi Ashley Cole Merokok
Striker Manchester United, Wayne Rooney, Dimitar Berbatov, dan Federico Macheda juga merupakan pesepakbola yang aktif mengisap rokok. Jika ada pemain sepak bola saat ini yang cocok menjadi salah satu model iklan rokok di masa lalu, itu akan menjadi Berbatov, tanpa keraguan. Lihat saja foto di bawah ini.

Dokumentasi Dimitar Berbatov Merokok

Dokumentasi Federico Macheda Merokok

Dokumentasi Wayne Rooney Merokok
Macheda bukan satu-satunya pesepakbola Italia yang dikenal sebagai perokok. Striker AC Milan, dan pernah memperkuat skuad Manchester City, Mario Balotelli, menikmati rokok sebanyak 5 atau 6 batang per hari. Juga, Gianluigi Buffon, Vincenzo Iaquinta, dan Alessandro Nesta, yang tergabung dalam skuad Italia yang memenangkan Piala Dunia 2006, juga pernah tertangkap sedang merokok.

Mario Balotelli Bersama Seorang Teman Mengisap Rokok
Setelah fronting kampanye anti-merokok di Portsmouth pada tahun 2008, mantan kiper Inggris, David James, mengaku dalam kolomnya untuk The Observer, bahwa dia merokok 20 batang sehari sejak ia berusia 15 sampai ia berusia 30. Ia mengaku, setelah berhenti mengisap rokok, fisiknya menjadi lebih baik, karena selama ia berkarir di Timnas Inggris tahun 1997-2010, 51 dari 53 capsnya berlangsung dari 2001-2010, dan dia masih kuat membela Bristol City pada usia 41.
Quote:
Smoking in Football Stadiums

Larangan Merokok di Stadium
Jika Anda adalah perokok yang berencana untuk melakukan perjalanan untuk melihat pertandingan sepak bola di Inggris, penting untuk dicatat larangan merokok di stadium berlaku sejak Juli 2007. Sejak saat itu, merokok telah dilarang pada setiap tanah Football League. Namun, jika Anda seorang penggemar dari sisi non-liga, Anda mungkin masih beruntung, karena merokok masih diperbolehkan di dasar yang tidak memiliki atap. Tentu saja, itu tidak berarti Anda dapat membakar rokok dimana-mana, karena di berbagai area tertentu memiliki kebijakan dilarang merokok.

Larangan Merokok di Stadium
Jika Anda adalah perokok yang berencana untuk melakukan perjalanan untuk melihat pertandingan sepak bola di Inggris, penting untuk dicatat larangan merokok di stadium berlaku sejak Juli 2007. Sejak saat itu, merokok telah dilarang pada setiap tanah Football League. Namun, jika Anda seorang penggemar dari sisi non-liga, Anda mungkin masih beruntung, karena merokok masih diperbolehkan di dasar yang tidak memiliki atap. Tentu saja, itu tidak berarti Anda dapat membakar rokok dimana-mana, karena di berbagai area tertentu memiliki kebijakan dilarang merokok.
Quote:
[URL="http://soccerlens.com/smoking-in-football/86928/?fb_action_ids=4548581712969&fb_action_types=og.likes&fb_source=timeline_og&action_object_map={%224548581712969%22:10150819905465266}&action_type_map={%224548581712969%22:%22og.likes%22}&action_ref_map=[][B][size="5"]SUMBER[/size][/B][/URL]
Quote:
Terima kasih, Kaskus!

Diubah oleh abdikayusuf 31-03-2013 04:29
0
8.4K
Kutip
61
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan