Air Garam, Kopi Pahit, dan Manis dari Subur
Adi Bing Slamet mengatakan, Eyang Subur selalu menyuruh murid-muridnya meminum air "syarat", yang terdiri dari kopi pahit kopi manis, dan juga air garam. Adi menganggap air syarat tersebut yang membuat dirinya menuruti perintah-perintah Eyang Subur.
Namun, tidak demikian yang disampaikan Eyang Sigit, murid kepercayaan eyang Subur. Eyang Subur memang suka melakukan kebiasaan tersebut. Eyang Subur memiliki alasannya tersendiri mengapa ia mengajak murid-muridnya melakukan ritual tersebut.
Ada falsafahnya, kopi pahit kopi manis itu anggapannya hidup yang punya dua sisi, suka dan duka, kata eyang Sigit menjelaskan, di kediaman eyang Subur, Duri Kepa, Jakarta Barat, Jumat 28 Maret 2013.
Meminum kedua rasa kopi tersebut, agar manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan selalu mengingat kehidupan di dunia, yang terkadang dalam rasa suka dan juga duka. Sedangkan air garam, adalah perumpaan lautan.
"Lautan itu kekayaan yang tidak ada habisnya," kata Eyang Sigit menjelaskan. Dengan mengingat kekayaan tersebut, maka manusia juga akan selalu mengingat kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Pernyataan ini sangat bertolak belakang dengan pernyataan Adi Bing Slamet.
Sebelumnya, saat konferensi pers di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Adi dan kelompoknya justru mengatakan eyang Subur menyuruh membuang air syarat tersebut ke tempat-tempat tertentu sesuai perintahnya. Namun eyang Sigit menegaskan, tidak ada ajaran sesat yang diajarkan oleh eyang Subur. Murid-murid eyang Subur selalu mengajarkan kedamaian, kasih saying dan kemanfaatan.
SUMBER..........