- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tolak Konstitusi Baru, Gadis Mesir Demo naked. BB+ only


TS
yantomon
Tolak Konstitusi Baru, Gadis Mesir Demo naked. BB+ only
Spoiler for Awas BB+:
Referendum Mesir baru saja berakhir tanggal 22 Desember 2012 lalu. Hasilnya, Konstitusi baru yang diusung kalangan islamis (khususnya al-Ikhwan al-Muslimin) di bawah kepemimpinan Presiden Muhammad Mursi didukung oleh mayoritas rakyat Mesir.
Ada cerita yang menarik dari referendum tersebut, khususnya dari kalangan oposisi yang menentang konstitusi baru. Seorang gadis Mesir yang menolak konstitusi tersebut berujuk rasa sembari tanpa busana tanpa sehelai benang pun.
Adalah Aliya Majidah Al-Mahdi (علياء ماجدة المهدي), seorang aktivis feminisme Mesir dengan berani melawan gagasan konstitusi baru dengan cara-cara yang tak lazim bagi masyarakat Arab pada umumnya. Aliya bertelanjang bulat sembari mengangkat bendera Mesir. Sementara di tubuhnya tertulis kalimat yang berbunyi “Sharia is not Constitution” (Syariah bukanlah konstitusi). Di tangan Aliya juga terdapat kertas bertuliskan “Coran” (Qur’an) yang sengaja diletakkannya sebagai penutup alat vitalnya dan sekaligus juga menutupi kalimat constitution, sehingga kalimat di tubuhnya juga bisa dibaca “Sharia is not a Coran“.
Aliya melakukan aksinya tersebut di depan kantor Kedutaan Mesir di Stockholm, Swedia. Dan ini bukan pertama kalinya Aliya melakukan aksi “ekstrim” serupa ini. Sebelumnya, ketika pemilihan presiden, Aliya juga tanpa busana dan menyatakan dukungannya terhadap Ahmad Shafiq. Adapun aksinya kali ini, Aliya tidak sendiri. Ia ditemani 2 orang gadis lainnya dari kelompok aktivis perempuan lokal “FEMEN”, keduanya juga bertelanjang bulat dan ditubuh mereka terdapat tulisan “Apocalypese By Mursi” (Wahyu dari Mursi) dan juga “No Islam, Yes Secularism“. Kedua gadis tersebut juga memegang kertas bertuliskan “No Religion“, “Religion is Slavery“, dan juga kertas karton bertuliskan “Torat“, “Bilble” yang diletakkan menutup alat vital mereka. Demikian seperti dirilis dalam situ Now! Edisi Bahasa Arab.
Dalam rilis resmi FEMEN, Aliya dan kawan-kawan menyatakan menolak keras dan mengajak seluruh rakyat Mesir untuk menolak perbudakan atas nama agama yang dibawa oleh seorang pria bernama Mursi. Menurut mereka, Mesir harus diberi kesempatan untuk menegakkan demokrasi yang benar.
Tak sampai di situ, aksi ini kemudian disebarkan di dunia maya lewat akun jejaring sosial miliknya. Hal ini sontak menjadi buah bibir dan perbincangan di Timur Tengah. Banyak kecaman datang dari berbagai pihak, ada yang meminta agar kewarganegaraan Mesir Aliya dicopot.
Aliya sendiri sudah menjadi aktivis sekular sejak lama, terutama kuliah di American University di Kairo. Dalam sebuah wawancara dengan salah satu media Arab, Aliya mengatakan tidak malu dengan aksinya tersebut. Berbeda dengan aksi sebelumnya, Aliya mengaku bahwa aksinya kali ini didukung oleh kedua orangtuanya yang beragama Islam. Saat ini ia sedang belajar jurnalistik. Ia tertarik jurnalistik karena hendak membongkar praktek hipokrasi di masyarakat.
Dan ketika ditanya tentang seks, ia mengatakan bahwa seks merupakan sebuah aktivitas manusiawi untuk meluahkan rasa cinta dan menggapai kebahagiaan. Ia sendiri mengaku sudah melepas keperawanannya sejak berusia 18 tahun bersama seorang pria yang usianya lebih tua 40 tahun darinya.
Diubah oleh yantomon 29-03-2013 08:47
0
6.3K
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan