- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Beli Pesawat Rafale, Malaysia Bisa Rakit di Negerinya spt India. Lion Dapat Apa?


TS
karmila
Beli Pesawat Rafale, Malaysia Bisa Rakit di Negerinya spt India. Lion Dapat Apa?




Pesawat fighter Dessault Refale, yang bisa bikin F-16 dan Sukhoi TNI jadi jadul
Beli Pesawat Tempur Rafale, Malaysia Bisa Rakit di Negerinya.
By Vanzank - Thu Mar 28, 11:09 pm
PARIS, BARATAMEDIA – Perancis menimbang untuk membuat manufaktur pesawat tempur jenis Rafale di Malaysia, jika negara tersebut tidak membeli jet tempur sebagai pesawat barunya. “Kami sedang mempertimbangkan sebuah pabrik perakitan di Malaysia,” kata Eric Trappier, chief executive dari Rafale di pembangun Dassault Aviation, dalam sebuah wawancara telepon dari pertunjukan udara Langkawi di Malaysia utara.
Sementara itu, Malaysia saat ini sedang mencari untuk membeli 18 pesawat tempur, untuk menggantikan pesawat lama Rusia Mig-29s, dengan Eurofighter, Boeing F-18 dan Saab Gripen. Sedangkan, Perancis hanya tertarik untuk membuat Rafale di luar negerinya apabila ada negara pertama yang membelinya, atau yang telah berjuang untuk menemukan pembeli, dalam mendukung proyek yang memiliki biaya puluhan miliar euro itu.
Namun, Malaysia berkeinginan kuat agar perusahaan lokal untuk terlibat dalam manufaktur pesawat itu.
Sementara itu, Trappier mengatakan bahwa Dassault telah menghabiskan banyak upaya dalam mencari pemasok lokal pesawat Rafale dalam membeli pesawat itu. “Dassault telah menandatangani kesepakatan dengan perusahaan CTRM Malaysia, Zetro Aerospace dan Sapura,” katanya. Seperti yang dikutip dari Spacewar. Kamis (28/03). Sementara itu, disisi lain, India telah berencana untuk membeli dan memilih Rafale, sebanyak 126 jet tempur untuk dimiliki mereka, dengan mengharapkan jika kontrak ditandatangani akhir tahun ini maka pabrik perakitannya akan dibangun di sana sebagaimana yang diharapkan India.
Kini sebanyak 18 pesawat Rafale telah terbang ke India dalam waktu tiga tahun. Sementara itu 108 sisanya akan dirakit oleh perusahaan India, Hindustan Aeronautics Ltd, dan akan transfer teknologi. Kementerian Pertahanan India dan pemerintah Perancis masih melakukan perundingan soal harga. Salah satu sumber di India mengatakan, ditambah dengan pelatihan dan perawatan, harga keseluruhan pesawat itu sekitar US$15 miliar (Rp134 triliun).
Biaya
Biaya program pengadaan 294 buah pesawat Rafale pada tahun 2005 adalah sebesar € 33,274 (termasuk rancangan, produksi, dukungan, dll.), tetapi pada tahun 2010 direvisi menjadi sebesar € 40,690 miliar. Taksiran biaya rata-rata Rafale (untuk semua versi) adalah € 142,3 juta per unit. Harga satuan pesawat layak terbang pada tahun 2008 adalah € 64 juta untuk versi C (Angkatan Udara), dan € 70 juta untuk versi Angkatan Laut.
http://www.baratamedia.com/read/2013...t-di-negerinya
LION hanya dikasih ucapan Trim's dari Presiden Prancis?
Lion Air Borong Airbus Rp230 Triliun
19 March, 2013

PARIS – Maskapai penerbangan Lion Air bakal makin dominan di langit Indonesia. Setelah membeli 230 Boeing 737 pada 2011, Lion Air kembali memborong 234 pesawat Airbus A320. Megatransaksi senilai ratusan triliun itu ditandatangani CEO Lion Air Rusdi Kirana dengan CEO Airbus Fabrice Bregier disaksikan langsung Presiden Prancis Francois Hollande di Istana Kepresidenan Elysee di Paris kemarin (18/3).
Airbus yang dipesan Lion Air senilai total USD 23,8 miliar (sekitar Rp230,8 triliun). Itu merupakan kontrak tunggal terbesar yang pernah diterima perusahaan pesawat asal Eropa tersebut. “Sungguh menggembirakan atas hubungan baru di antara perusahaan kami,” tegas Febrice Bregier dalam sambutannya. “Thank you very much, terima kasih banyak,” lanjutnya dalam bahasa Indonesia yang disambut aplaus hadirin.
Febrice menunjukkan kebanggaannya bisa bekerja sama dengan Lion Air, salah satu low cost carriers paling sukses dan dengan pertumbuhan paling pesat di Asia. Presiden Hollande juga memberikan apresiasi tinggi atas kerja sama bisnis antara Lion dan Airbus. “Ini kerja sama yang hebat,” tegasnya. Dia menunjukkan optimismenya bahwa transaksi itu akan berkelanjutan. “Indonesi a adalah salah satu negara yang pertumbuhan ekonominya bagus,” timpalnya. Pemimpin yang menggantikan Nicolas Sarkozy itu terus memuji perkembangan Lion Air yang agresif menambah burung besi dan berhasil menguasai pangsa pasar penerbangan nasional hingga 45 persen.
Pada 2011 Lion Air mengorder 230 pesawat Boeing 737 senilai USD 21,7 miliar (sekitar Rp210,5 triliun). Perinciannya, 29 pesawat B737-900 ER dan 201 B737 MAX. Pesanan itu melengkapi order sebelumnya sebanyak 178 pesawat B737- 900 ER senilai USD 16 miliar (sekitar Rp155,2 triliun). Dengan begitu, total jenderal Lion Air telah memesan 408 pesawat Boeing. Tipe pesawat Airbus yang dipesan Lion terdiri atas 109 A320neo, 60 A320ceo, dan 65 A321neo
http://www.hariansumutpos.com/2013/0...#ixzz2OsYahz4g
Borong Airbus, Lion Air Selamatkan Ekonomi Prancis
Lion kagak dapat option apa-apa untuk Indonesia, kecuali Kontrak Lion Air akan mengamankan 5.000 pekerjaan selama 10 tahun.
ddd
Selasa, 19 Maret 2013, 11:41 Iwan Kurniawan

CEO Grup Lion Air, Rusdi Kirana berbincang dengan Presiden Prancis, Francois Hollande di Istana Elysee Paris, Senin, 18 Maret 2013.(REUTERS/Philippe Wojazer)
VIVAnews - Di tengah krisis ekonomi Eropa, pembelian 234 pesawat Airbus oleh Lion Air ikut membantu membuat perekonomian Prancis berdenyut. Transaksi senilai US$24 miliar tersebut menjadi salah satu transaksi pembelian pesawat terbesar di dunia. Presiden Prancis, Francois Hollande, menjelaskan transaksi ini menjadi yang terbesar dalam sejarah penerbangan sipil dan akan ikut menyelamatkan ekonomi Prancis yang sedang dihajar krisis. Bahkan, sangat kontras dengan apa yang terjadi di Eropa saat ini yang sedang dibayang-bayangi oleh kekhawatiran bailout Siprus. "Saya harus berterima kasih karena dengan kontrak ini, Airbus akan mengamankan sekitar 5.000 pekerjaan selama 10 tahun," kata Hollande seperti dilansir Reuters, Selasa 19 Februari 2013.
Lion Air Indonesia memesan 234 pesawat Airbus jenis A320 yang terdiri dari 109 A320neo, 65 A321neo, dan 60 A320ceo. Transaksi ini menjadikan Lion Air pelanggan baru Airbus. Dilansir laman Thelocal, pesawat A320 milik Lion Air langsung diproduksi dan akan mulai dikirim tahun depan, sedangkan A320 Neo akan mulai dikirim mulai 2016 mendatang. kebutuhan pesawat sebanyak itu untuk melayani pasar Indonesia dan sekitarnya. Ke depan, Lion Air akan mengembangkan perusahaan baru yang mengejar pasar Asia-Pasifik. "Tipe pesawat A320 yang hemat bahan bakar akan memungkinkan Lion Air beroperasi dengan biaya terendah dan tetap menawarkan tarif paling kompetitif di Asia," ujar Rusdi Kirana.
http://bisnis.news.viva.co.id/news/r...konomi-prancis
----------------------------
Begitulah kita, dikasih ucapan terima kasih saja, kepalanya sudah gede!
Diubah oleh karmila 29-03-2013 06:23
0
7.5K
60


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan