- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Gara-gara Pergaulan Bebas, Penyebaran AIDS pada Pasutri Muda Meningkat


TS
dragonroar
Gara-gara Pergaulan Bebas, Penyebaran AIDS pada Pasutri Muda Meningkat

MANADO — Imbas dari perilaku seks bebas di kalangan remaja jelas terlihat dari kondisi pengidap HIV-AIDS dan pernikahan dini. Di Sulut, hingga Januari 2013 tercatat sudah mencapai 1.222 penderita HIV/AIDS. Sedangkan yang menikah di bawah 21 tahun—yang jadi asumsi pernikahan dini—sebanyak 749 pasang.
“Dari sisi kesehatan imbas jeleknya kena penyakit kelamin hingga HIV/AIDS. Kalau psikologi dan sosial, sudah pasti menikah dini yang juga tidak baik untuk kesehatan organ reproduksi,” kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulut Drs Temazaro Zega MKes.
Cukup mencengangkan data yang dilansir Dinas Kesehatan Sulut tentang HIV/AIDS. Yakni, lebih dari separuh penderitanya adalah mereka yang berusia 29 tahun ke bawah dan di usia 20-29 tahun tercatat 526 orang. Sedangkan 15-19 tahun ada 33 orang. “Cukup besar penderita yang remaja.
Mereka ada di golongan usia 14-19 dan sebagian 20-29 tahun,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sulut Dr Maxi Rondonuwu DHSM melalui Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dr Jemmy JR Lampus. “Penularan HIV/AIDS tidak saja langsung terjadi, tapi bertahun-tahun nanti akan terdeteksi,” tambah Lampus.
Kasus HIV/AIDS ini seperti fenomena gunung es. Yakni yang ditemukan hanyalah sebagian kecil karena masih banyak belum menjalani pemeriksaan. Angka tersebut, katanya, terus meningkat setiap tahun. Buktinya, tiga tahun terakhir naik signifikan. 2010 ditemukan 150 penderita, 2011 sebanyak 202, dan 2012 terdeteksi 236 orang.
“Dan tahun ini sudah tercatat 26 orang hingga Januari. Kalau lebih banyak yang sukarela diperiksa, bisa saja lebih lagi yang terdeteksi sebagai penderita,” tambah Lampus.
Berdasarkan angka tersebut, menurutnya, Dinkes telah intens sosialisasi secara besar-besaran dalam memberi penguatan kepada masyarakat. "Sosialisasi dilaksanakan mulai dari sekolah, universitas, dan masyarakat umum," paparnya.
Dinkes dan beberapa instansi juga masuk hingga ke kegiatan dan lembaga religius untuk sosialisasi. “Pencerahan kepada generasi muda khusus remaja cukup efektif dalam setiap pertemuan ibadah,” ujarnya
Sementara itu, angka remaja yang terpaksa menikah belum pada waktunya, atau menikah dini (di bawah usia 21 tahun), di Manado tercatat sebanyak 25 persen dari total pasangan menikah sebanyak 2.987 sepanjang 2012 sampai 2013. “Dari total 749 itu, ada tiga pasangan yang menikah di bawah usia 16 tahun,” kata Kasie Perkimpoian dan Perceraian Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Manado Arni Mawati Montjou, kemarin.
Sedangkan dalam tiga bulan ini di 2013, telah berlangsung 642 pernikahan. Dan 32 di antaranya merupakan pernikahan dengan dasar izin orang tua (menikah dini). Dijelaskannya, pernikahan di usia muda ada dua jenis. “Pertama, pernikahan di bawah 21 tahun yang harus ada izin orang tua. Sedangkan yang di bawah 16 tahun harus ada penetapan dari pengadilan.
Manado Post
0
4.5K
32


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan