- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
asal muasal kta Preman


TS
pujiantoro99
asal muasal kta Preman

Spoiler for sejarahnya:
Harian detik Pagi - Kamis, 28/03/2013
Ragam
Preman dalam Sejarah Indonesia
ERWIN DARIYANTO - Harian detik
Jakarta - Oleh J.J. Rizal, Sejarawan Universitas Indonesia
Preman atau vreiman dalam bahasa Belanda artinya orang bebas. Kata itu muncul pada abad ke-17, pada masa pemerintahan VOC di Batavia. Maknanya sama sekali tidak mengacu pada tindakan atau produsen kekerasan seperti sekarang ini. Tapi mengacu pada orang-orang mardikes (merdeka) yang tidak mengabdi pada struktur sistem birokrasi VOC. Mereka adalah pedagang bebas yang berperan signifikan dalam roda ekonomi. Lalu kapan istilah preman identik dengan pelaku kekerasan?
Itu muncul seiring dengan era kapitalisme liberal, setelah tanam paksa. Banyak modal asing di perkebunan-perkebunan pribumi setelah 1870-an, seperti di Sumatera Timur atau Tanah Deli, sekitar Kota Medan saat ini. Di situlah banyak tenaga kerja pribumi mendapat perlakuan yang buruk dari tuan-tuan perkebunan. Nah, mereka yang punya karisma serta kemampuan bela diri meminta posisi tawar kepada tuan-tuan perkebunan. Jadi preman ini identik dengan jago, parewa, atau jawara yang memberikan kekuatan penuh.
Lalu mengapa ada legenda bahwa preman-preman itu adalah orang dermawan, seperti kisah Olo Panggabean di Medan, padahal dia juga melakukan kekerasan? Karena kita hidup di antara story dan history, seperti konsep Robin Hood, yang melakukan tindakan kekerasan seperti perampokan tapi juga memberikan sumbangsih kepada masyarakat. Hal ini juga hidup dalam sistem mafia. Mereka menyumbang gereja-gereja dan kehidupan beragama.
Jika kembali merunut masalah preman, pada 1960-an, di Senen ada tokoh yang sangat terkenal. Dia bernama Bang Pii (Muhammad Syafii), jago yang menguasai dunia hitam di Jakarta pascarevolusi sampai pertengahan 1960-an. Dia memberikan perlindungan dan memiliki kekuatan massa yang sangat besar sehingga Presiden Sukarno mengangkatnya menjadi Menteri Keamanan Jakarta Raya. Sebab, Bung Karno sudah tujuh kali diancam dibunuh, dan Bang Pii dianggap tahu denyut paling kecil dari usaha kriminal di Jakarta.
Selain itu, Pii adalah orang yang dapat menyuplai massa yang dibutuhkan Bung Karno dengan cepat untuk menyampaikan kampanye-kampanye anti-imperialisme dan kolonialisme di Jakarta. Tapi sejarah versi Orde Baru menyebut Pii diangkat untuk memukul mahasiswa, sehingga dipenjarakan ketika meletus Gerakan 30 September 1965.
Kata preman menjadi identik dengan sesuatu yang negatif baru muncul pada 1970-an dan 1980-an dengan munculnya organisasi bernama Preman Insaf. Dan pada 1980-an, penelitian-penelitian di sekolah kepolisian justru muncul kata preman dalam konotasi negatif. Jadi yang memproduksi kata preman itu sendiri itu sebenarnya polisi.
*****
Ragam
Preman dalam Sejarah Indonesia
ERWIN DARIYANTO - Harian detik
Jakarta - Oleh J.J. Rizal, Sejarawan Universitas Indonesia
Preman atau vreiman dalam bahasa Belanda artinya orang bebas. Kata itu muncul pada abad ke-17, pada masa pemerintahan VOC di Batavia. Maknanya sama sekali tidak mengacu pada tindakan atau produsen kekerasan seperti sekarang ini. Tapi mengacu pada orang-orang mardikes (merdeka) yang tidak mengabdi pada struktur sistem birokrasi VOC. Mereka adalah pedagang bebas yang berperan signifikan dalam roda ekonomi. Lalu kapan istilah preman identik dengan pelaku kekerasan?
Itu muncul seiring dengan era kapitalisme liberal, setelah tanam paksa. Banyak modal asing di perkebunan-perkebunan pribumi setelah 1870-an, seperti di Sumatera Timur atau Tanah Deli, sekitar Kota Medan saat ini. Di situlah banyak tenaga kerja pribumi mendapat perlakuan yang buruk dari tuan-tuan perkebunan. Nah, mereka yang punya karisma serta kemampuan bela diri meminta posisi tawar kepada tuan-tuan perkebunan. Jadi preman ini identik dengan jago, parewa, atau jawara yang memberikan kekuatan penuh.
Lalu mengapa ada legenda bahwa preman-preman itu adalah orang dermawan, seperti kisah Olo Panggabean di Medan, padahal dia juga melakukan kekerasan? Karena kita hidup di antara story dan history, seperti konsep Robin Hood, yang melakukan tindakan kekerasan seperti perampokan tapi juga memberikan sumbangsih kepada masyarakat. Hal ini juga hidup dalam sistem mafia. Mereka menyumbang gereja-gereja dan kehidupan beragama.
Jika kembali merunut masalah preman, pada 1960-an, di Senen ada tokoh yang sangat terkenal. Dia bernama Bang Pii (Muhammad Syafii), jago yang menguasai dunia hitam di Jakarta pascarevolusi sampai pertengahan 1960-an. Dia memberikan perlindungan dan memiliki kekuatan massa yang sangat besar sehingga Presiden Sukarno mengangkatnya menjadi Menteri Keamanan Jakarta Raya. Sebab, Bung Karno sudah tujuh kali diancam dibunuh, dan Bang Pii dianggap tahu denyut paling kecil dari usaha kriminal di Jakarta.
Selain itu, Pii adalah orang yang dapat menyuplai massa yang dibutuhkan Bung Karno dengan cepat untuk menyampaikan kampanye-kampanye anti-imperialisme dan kolonialisme di Jakarta. Tapi sejarah versi Orde Baru menyebut Pii diangkat untuk memukul mahasiswa, sehingga dipenjarakan ketika meletus Gerakan 30 September 1965.
Kata preman menjadi identik dengan sesuatu yang negatif baru muncul pada 1970-an dan 1980-an dengan munculnya organisasi bernama Preman Insaf. Dan pada 1980-an, penelitian-penelitian di sekolah kepolisian justru muncul kata preman dalam konotasi negatif. Jadi yang memproduksi kata preman itu sendiri itu sebenarnya polisi.
*****
Spoiler for bonus:
please komennya gan, sama cendolnya jangan lupa
0
1.2K
Kutip
7
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan