- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
KISAH KOPASSUS MEMBEBASKAN SANDERA DI PAPUA


TS
udah.tobat
KISAH KOPASSUS MEMBEBASKAN SANDERA DI PAPUA
KISAH KOPASSUS MEMBEBASKAN SANDERA DI PAPUA
“Tulisan ini adalah rangkuman dari tulisan asli pelaku tanpa melebih-lebihkan bahkan menyimpangi kejadian yang sebenarnya. nama-nama pelaku,nama satgas, serta daerah kejadian saya samarkan dengan tujuan agar kerahasiaan pelaku-pelaku didalamnya dapat terjaga.”

“Kisah ini bukanlah kisah operasi pembebasan sandera di mapenduma bahkan tidak ada hubunganya dengan tragedi penyanderaan itu namun kisah ini terjadi beberapa tahun silam sebelum terjadinya tragedi penyanderaan di mapenduma”
Irian Jaya1987, saat it pasukan komando diterjunkan di bumi cendrawasih dengan tugas membendung aksi separatisme yang kian marak terjadi, pasukan itu diberi nama satgas M…., satgas itu dipecah menjadi 5 regu kecil yang di pimpin oleh perwira berpangkat letnan dan ada juga bintara berpangkat sersan. dan satu regu inti yang dipimpin oleh seorang perwira pertama berpangkat kapten dimana regu-regu yang tergabung dalam satgas M…. itu ditempatkan di beberapa daerah rawan di Irian Jaya, seluruh anggota satgas ini pada awalnya ditempatkan secara terbuka dan membaur dengan masyarakat walhasil satgas ini cukup diterima oleh para penduduk didaerah dimana mereka ditempatkan, hal tersebut terbukti dengan disambutnya mereka semenjak kedatangan pertama kalinya kedaerah tersebut, sebenarnya ada salah satu regu yang merasa dongkol karena dikelabui oleh oleh sikap ramah penduduk yang awal mulanya menawarkan mereka untuk bermalam disalah satu rumah yang menurut seorang kepala desa dan juga warga sekitar adalah tempat yang aman, namun karena regu itu melihat kepolosan dan niat baik warga yang ramah terhadap mereka sehingga sang Danru yang berpangkat sersan kepala itu menerima ajakan tersebut dengan senang hati, kemudian Danru memerintahkan seluruh anggotany untuk menaruh ransel dan beristirahat dirumah yang telah disediakan itu, Danru pun menyusul anggotanya yang sudah terlebih dulu masuk kerumah karena sebelumnya ia bercakap-cakap dulu dengan kepala desa di halaman rumah itu, lalu sekitar pukul 20:00 kepala desa dan beberapa warganya membawa makanan yang khusus dibuatkan untuk menjamu regu itu, lalu merekapun(regu) melahap dan menikmati makanan itu karena mereka(regu) menyadari sejak kedatanganny siang tadi mereka belum makan sedikitpun lalu setelah mereka makan, mereka pun sempat berbincang-bincang untuk mengakrabkan dengan warga namun tak terasa waktu sudah larut malam bahkan bisa dikatakan sudah tengah malam lalu warga pun pulang, setelah itu Danru membagi 2 giliran untuk berjaga diteras. dimana 3 orang berjaga dan 3 lainya serta danru beristirahat tidur.
*KONTAK TEMBAK PERTAMA*
kurang lebih baru sekitar 45 menit 3 personil yang mendapat kesempatan berjaga giliran pertama, rumah itu dihujani peluru oleh sekelompok orang tak dikenal dan ternyata setelah dilakukan pengejaran dan berhasil menangkap, sekelompok orang yang memuntahkan peluru kearah rumah itu adalah OPM yang mendapat laporan dari kepala desa dan warga tadi, ternyata kepala daerah dan beberapa warga tersebut memang diancam OPM untuk melapor apabila ada pasukan yang berada TNI dikampungnya. memasuki minggu kedua satgas M…. bertugas, hampir seluruh regu telah mengalami kontak tembak, bahkan ada salah satu regu yang telah mengalami sebanyak 3 kali kontak tembak dengan kelompok separatis.
*MENJADI PENGHUNI HUTAN*
Menginjak bulan kedua pada masa penugasan 3 dari 6 regu diperintahkan untuk mengikis musuh di hutan-hutan, mereka setidaknya akan menjadi penghuni hutan selama 2bulan, karena setiap 2bulan sekali mereka akan berganti posisi dengan 3 regu lainya di kota, mereka yang bertugas menjadi penghuni hutan bertugas melakukan pengejaran bahkan tidak jarang juga melakukan penyerbuan sehingga nama satgas ini dikalangan musuh cukup ditakuti ,dikarenakan satgas ini dalam berbagai kontak tembak sering sekali berhasil menembak mati musuhnya dan juga cukup membuat musuh kewalahan dan juga tidak jarang pula satgas itu melakukan penyerangan dan penyergapan yang tidak terduga bahkan sulit ditebak terhadap basis-basis musuh di pedalaman hutan di Irian Jaya. pada saat rotasi pertama yaitu tepatnya pada saat menginjak bulan ke 4 pasukan yang bertugas dihutan mendapat tugas yang cukup berat yaitu karena pada saat 3 hari setelah mereka melakukan rotasi dengan regu yang bertugas sebelumnya terjadi penculikan terhadap 2 orang warga sipil asal pulau jawa yang berprofesi sebagai jurnalis, kedua orang itu diculik dan ditawan oleh opm ketika dia mewawancarai warga salah satu suku pedalaman didaerah W….. tujuan mereka datang ke irian adalah untuk menulis tentang bagaimana kehidupan suku pedalaman di irian. berita tentang penculikan tersebut didapat dari beberapa orang warga yang menjadi saksi dan juga diyakinkan oleh berita intelijen dilapangan
*MINUM AIR KUBANGAN BABI*
Kabar penculikan tersebut tersiar hingga Jakarta sehingga petinggi militer pun memerintahkan pasukan TNI untuk membebaskan drama penculikan tersebut, dan ternyata regu 4 dan 5 dari satgas M lah yang diberi amanat untuk membebaskan sandera tersebut dikarenakan posisi kedua regu itulah yang paling dekat dengan sas, setelah mendapat PO dari DanSatgas mereka pun berangkat menjalankan operasi yang telah diperintahkan dimana regu 4 diperintahkan sebagai penyerbu dan penjemput sandera sedangkan regu 5 sebagai penutup pelarian. menurut berita intelijen penyandera menyekap sandera tersebut disebuah hutan di pegunungan didaerah W….., regu 4 berangkat terlebih dahulu dengan selang waktu kurang lebih 1/2jam dan disusul regu 5, perjalanan menuju sas krg lebih memakan waktu 2hari dengan berjalan kaki, regu tersebut hanya membawa logistik makanan seminim mungkin yang sepertinya memang tidak cukup untuk 2 hari, hal tersebut dikarenakan bahwa posisi sas yang tidak terlalu jauh serta agar kerahasiaan operasi tetap terjaga dimana mereka mengantisipasi akan adanya beberapa pos tinjau opm, mereka membawa senjata serta peluru sedikit lebih banyak sebagai cadangan dan tak lupa juga membawa air yang mereka isikan pada peples.
Setelah melakukan pengendapan selama kurang lebih 18jam kedua regu itu memutuskan untuk beristirahat makan dan tidur sejenak, mereka beristirahat dibawah rimbunya dedaunan bahkan ada pula yang tertidur di atas dahan pepohonan setelah kurang lebih 3jam mereka beristirahat mereka melanjutkan kembali pengendapan namun sekarang regu 5 mengendap bersama-sama dengan regu 4, setelah lebih kurang 8jam mereka mengendap ternyata mereka menyadari bahwa seluruh air dalam peples personil sudah habis sedari mereka terakhir beristirahat beberapa jam lalu dan dehidrasi pun tidak dapat dihindari namun mereka tetap melanjutkan pengendapan, tak disangka setelah 1jam mereka berjalan betapa senangnya mereka karena menemukan sebuah genangan air atau bisa juga disebut kolam kecil meskipun air tersebut keruh bahkan berwarna cokelat ternyata setelah diamati air itu adalah air bekas kubangan babi, namun tanpa berpikir panjang seluruh anggota pun meminumnya bahkan ada sebagian yang menggunakan helmnya sebagai gelas bahkan ada pula yang mengisi peplesnya dengan air tersebut, mereka pun melanjutkan kembali perjalananya, setelah mereka berjalan kurang lebih 3jam mereka mendengar suara gemuruh seperti suara air di sungai lalu mereka mendekat ke arah suara tersebut berasal dan ternyata dugaan mereka benar, suara itu memang suara gemuruh air sungai dengan air yang jernih, melihat sungai itu beberapa anggotapun mengumpat karena betapa dongkolnya mereka karena jika saja mereka bersabar untuk tidak meminum air kubangan babi tadi, tanpa ada yang mengkomando semua personil pun meminum air sungai yang jernih tersebut untuk memuaskan dan melampiaskan rasa kesal mereka bahkan air dalam peples yang mereka isi dengan air kubangan babi tadi pun mereka buang dan mereka ganti dengan air yang jernih itu.
*PEMBEBASAN SANDERA*
pada saat mereka akan bergegas untuk melanjutkan perjalanan bahkan ada beberapa prajurit yang masih meminum air terdengar suara desingan peluru yang ternyata mengarah kepada mereka dan seorang letda danru 4 melihat dari kejauhan ada 6 orang opm bersenjata yang salah satunya memuntahkan peluru laluj 6 orang opm itu pun berlari, melihat itu letda pun berteriak sangat keras ia meneriakan KOMANDO!!!! dimana teriakan itu adalah teriakan khas mereka bila bertemu musuh dihutan kemudian seluruh prajurit pun meneriakan komando pula seraya berlari mengejar orang-orang yang menembaki mereka, mungkin karena setelah belasan jam mengendap tetapi baru sekarang prajurit-prajurit itu menemukan musuh sehingga mereka bersemangat mengejar bahkan sesekali mengeluarkan tembakan kearah opm itu, ternyata peluru yang mereka tembakan tidak sia-sia karena tembakan-tembakan itu mengenai dan melumpuhkan 4 dari 6 orang opm itu namun 2 lainya berhasil kabur, tembakan itu mengenai 4 orang dimana 3 orang tewas seketika dan satu orang lainya sempat diinterogasi sebelum akhirnya tewas juga, lokasi kontak tembak dengan sas sekitar 10 jam dan diperkirakan 6 orang opm tadi berasal dari pos tinjau yang berada tidak terlalu jauh dengan sas.
SAMBUNG KE BAWAH
“Tulisan ini adalah rangkuman dari tulisan asli pelaku tanpa melebih-lebihkan bahkan menyimpangi kejadian yang sebenarnya. nama-nama pelaku,nama satgas, serta daerah kejadian saya samarkan dengan tujuan agar kerahasiaan pelaku-pelaku didalamnya dapat terjaga.”

“Kisah ini bukanlah kisah operasi pembebasan sandera di mapenduma bahkan tidak ada hubunganya dengan tragedi penyanderaan itu namun kisah ini terjadi beberapa tahun silam sebelum terjadinya tragedi penyanderaan di mapenduma”
Irian Jaya1987, saat it pasukan komando diterjunkan di bumi cendrawasih dengan tugas membendung aksi separatisme yang kian marak terjadi, pasukan itu diberi nama satgas M…., satgas itu dipecah menjadi 5 regu kecil yang di pimpin oleh perwira berpangkat letnan dan ada juga bintara berpangkat sersan. dan satu regu inti yang dipimpin oleh seorang perwira pertama berpangkat kapten dimana regu-regu yang tergabung dalam satgas M…. itu ditempatkan di beberapa daerah rawan di Irian Jaya, seluruh anggota satgas ini pada awalnya ditempatkan secara terbuka dan membaur dengan masyarakat walhasil satgas ini cukup diterima oleh para penduduk didaerah dimana mereka ditempatkan, hal tersebut terbukti dengan disambutnya mereka semenjak kedatangan pertama kalinya kedaerah tersebut, sebenarnya ada salah satu regu yang merasa dongkol karena dikelabui oleh oleh sikap ramah penduduk yang awal mulanya menawarkan mereka untuk bermalam disalah satu rumah yang menurut seorang kepala desa dan juga warga sekitar adalah tempat yang aman, namun karena regu itu melihat kepolosan dan niat baik warga yang ramah terhadap mereka sehingga sang Danru yang berpangkat sersan kepala itu menerima ajakan tersebut dengan senang hati, kemudian Danru memerintahkan seluruh anggotany untuk menaruh ransel dan beristirahat dirumah yang telah disediakan itu, Danru pun menyusul anggotanya yang sudah terlebih dulu masuk kerumah karena sebelumnya ia bercakap-cakap dulu dengan kepala desa di halaman rumah itu, lalu sekitar pukul 20:00 kepala desa dan beberapa warganya membawa makanan yang khusus dibuatkan untuk menjamu regu itu, lalu merekapun(regu) melahap dan menikmati makanan itu karena mereka(regu) menyadari sejak kedatanganny siang tadi mereka belum makan sedikitpun lalu setelah mereka makan, mereka pun sempat berbincang-bincang untuk mengakrabkan dengan warga namun tak terasa waktu sudah larut malam bahkan bisa dikatakan sudah tengah malam lalu warga pun pulang, setelah itu Danru membagi 2 giliran untuk berjaga diteras. dimana 3 orang berjaga dan 3 lainya serta danru beristirahat tidur.
*KONTAK TEMBAK PERTAMA*
kurang lebih baru sekitar 45 menit 3 personil yang mendapat kesempatan berjaga giliran pertama, rumah itu dihujani peluru oleh sekelompok orang tak dikenal dan ternyata setelah dilakukan pengejaran dan berhasil menangkap, sekelompok orang yang memuntahkan peluru kearah rumah itu adalah OPM yang mendapat laporan dari kepala desa dan warga tadi, ternyata kepala daerah dan beberapa warga tersebut memang diancam OPM untuk melapor apabila ada pasukan yang berada TNI dikampungnya. memasuki minggu kedua satgas M…. bertugas, hampir seluruh regu telah mengalami kontak tembak, bahkan ada salah satu regu yang telah mengalami sebanyak 3 kali kontak tembak dengan kelompok separatis.
*MENJADI PENGHUNI HUTAN*
Menginjak bulan kedua pada masa penugasan 3 dari 6 regu diperintahkan untuk mengikis musuh di hutan-hutan, mereka setidaknya akan menjadi penghuni hutan selama 2bulan, karena setiap 2bulan sekali mereka akan berganti posisi dengan 3 regu lainya di kota, mereka yang bertugas menjadi penghuni hutan bertugas melakukan pengejaran bahkan tidak jarang juga melakukan penyerbuan sehingga nama satgas ini dikalangan musuh cukup ditakuti ,dikarenakan satgas ini dalam berbagai kontak tembak sering sekali berhasil menembak mati musuhnya dan juga cukup membuat musuh kewalahan dan juga tidak jarang pula satgas itu melakukan penyerangan dan penyergapan yang tidak terduga bahkan sulit ditebak terhadap basis-basis musuh di pedalaman hutan di Irian Jaya. pada saat rotasi pertama yaitu tepatnya pada saat menginjak bulan ke 4 pasukan yang bertugas dihutan mendapat tugas yang cukup berat yaitu karena pada saat 3 hari setelah mereka melakukan rotasi dengan regu yang bertugas sebelumnya terjadi penculikan terhadap 2 orang warga sipil asal pulau jawa yang berprofesi sebagai jurnalis, kedua orang itu diculik dan ditawan oleh opm ketika dia mewawancarai warga salah satu suku pedalaman didaerah W….. tujuan mereka datang ke irian adalah untuk menulis tentang bagaimana kehidupan suku pedalaman di irian. berita tentang penculikan tersebut didapat dari beberapa orang warga yang menjadi saksi dan juga diyakinkan oleh berita intelijen dilapangan
*MINUM AIR KUBANGAN BABI*
Kabar penculikan tersebut tersiar hingga Jakarta sehingga petinggi militer pun memerintahkan pasukan TNI untuk membebaskan drama penculikan tersebut, dan ternyata regu 4 dan 5 dari satgas M lah yang diberi amanat untuk membebaskan sandera tersebut dikarenakan posisi kedua regu itulah yang paling dekat dengan sas, setelah mendapat PO dari DanSatgas mereka pun berangkat menjalankan operasi yang telah diperintahkan dimana regu 4 diperintahkan sebagai penyerbu dan penjemput sandera sedangkan regu 5 sebagai penutup pelarian. menurut berita intelijen penyandera menyekap sandera tersebut disebuah hutan di pegunungan didaerah W….., regu 4 berangkat terlebih dahulu dengan selang waktu kurang lebih 1/2jam dan disusul regu 5, perjalanan menuju sas krg lebih memakan waktu 2hari dengan berjalan kaki, regu tersebut hanya membawa logistik makanan seminim mungkin yang sepertinya memang tidak cukup untuk 2 hari, hal tersebut dikarenakan bahwa posisi sas yang tidak terlalu jauh serta agar kerahasiaan operasi tetap terjaga dimana mereka mengantisipasi akan adanya beberapa pos tinjau opm, mereka membawa senjata serta peluru sedikit lebih banyak sebagai cadangan dan tak lupa juga membawa air yang mereka isikan pada peples.
Setelah melakukan pengendapan selama kurang lebih 18jam kedua regu itu memutuskan untuk beristirahat makan dan tidur sejenak, mereka beristirahat dibawah rimbunya dedaunan bahkan ada pula yang tertidur di atas dahan pepohonan setelah kurang lebih 3jam mereka beristirahat mereka melanjutkan kembali pengendapan namun sekarang regu 5 mengendap bersama-sama dengan regu 4, setelah lebih kurang 8jam mereka mengendap ternyata mereka menyadari bahwa seluruh air dalam peples personil sudah habis sedari mereka terakhir beristirahat beberapa jam lalu dan dehidrasi pun tidak dapat dihindari namun mereka tetap melanjutkan pengendapan, tak disangka setelah 1jam mereka berjalan betapa senangnya mereka karena menemukan sebuah genangan air atau bisa juga disebut kolam kecil meskipun air tersebut keruh bahkan berwarna cokelat ternyata setelah diamati air itu adalah air bekas kubangan babi, namun tanpa berpikir panjang seluruh anggota pun meminumnya bahkan ada sebagian yang menggunakan helmnya sebagai gelas bahkan ada pula yang mengisi peplesnya dengan air tersebut, mereka pun melanjutkan kembali perjalananya, setelah mereka berjalan kurang lebih 3jam mereka mendengar suara gemuruh seperti suara air di sungai lalu mereka mendekat ke arah suara tersebut berasal dan ternyata dugaan mereka benar, suara itu memang suara gemuruh air sungai dengan air yang jernih, melihat sungai itu beberapa anggotapun mengumpat karena betapa dongkolnya mereka karena jika saja mereka bersabar untuk tidak meminum air kubangan babi tadi, tanpa ada yang mengkomando semua personil pun meminum air sungai yang jernih tersebut untuk memuaskan dan melampiaskan rasa kesal mereka bahkan air dalam peples yang mereka isi dengan air kubangan babi tadi pun mereka buang dan mereka ganti dengan air yang jernih itu.
*PEMBEBASAN SANDERA*
pada saat mereka akan bergegas untuk melanjutkan perjalanan bahkan ada beberapa prajurit yang masih meminum air terdengar suara desingan peluru yang ternyata mengarah kepada mereka dan seorang letda danru 4 melihat dari kejauhan ada 6 orang opm bersenjata yang salah satunya memuntahkan peluru laluj 6 orang opm itu pun berlari, melihat itu letda pun berteriak sangat keras ia meneriakan KOMANDO!!!! dimana teriakan itu adalah teriakan khas mereka bila bertemu musuh dihutan kemudian seluruh prajurit pun meneriakan komando pula seraya berlari mengejar orang-orang yang menembaki mereka, mungkin karena setelah belasan jam mengendap tetapi baru sekarang prajurit-prajurit itu menemukan musuh sehingga mereka bersemangat mengejar bahkan sesekali mengeluarkan tembakan kearah opm itu, ternyata peluru yang mereka tembakan tidak sia-sia karena tembakan-tembakan itu mengenai dan melumpuhkan 4 dari 6 orang opm itu namun 2 lainya berhasil kabur, tembakan itu mengenai 4 orang dimana 3 orang tewas seketika dan satu orang lainya sempat diinterogasi sebelum akhirnya tewas juga, lokasi kontak tembak dengan sas sekitar 10 jam dan diperkirakan 6 orang opm tadi berasal dari pos tinjau yang berada tidak terlalu jauh dengan sas.
SAMBUNG KE BAWAH
0
4.5K
36


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan