Adalah cloud storage yang beredar di sekitar kita dengan berbagai promosi dan publikasi yang menggiurkan. Dari yang berkapasitas 1GB hingga berpuluh-puluh GB. Tapi, apakah itu semua aman dan tidak mengganggu privasi pengguna ? “Belum tentu, banyak cloud storage yang tidak menjaga privasi. Bahkan dari perusahaan terbesar di dunia sekalipun, pernah menghapus data-data saya di cloud storage tersebut. Untungnya itu hanya foto-foto waktu saya tour, dan foto-foto tersebut sudah saya backup di external hard disk.” kata CEO Threevoz, Andre Khosasih.

“Pilihan harus tepat, jikalau tidak, maka tidaklah aman dengan data-data yang telah pengguna simpan.” lanjutnya. Cloud storage dibentuk untuk diposisikan sebagai backup dari sebuah piranti kerja. Namun banyak juga beredar berita tentang pengguna yang melakukan backup hingga 3x ke layanan cloud storage dengan alasan, 2 diantaranya menghapus data-data tersebut. “Ini fatal, dan parah, karena sebagai penyedia tidak melindungi data-data kepemilikan si pengguna.” jelas CEO Threevoz.

Lebih dari 75% Cloud Storage Service dunia menghapus data-data pengguna. Bahkan tidak ada informasi sekalipun yang memberitahukan kepada sang pengguna jikalau data-data tersebut dihapus oleh pihak layanan. Terdapat pula yang memberikan peraturan dilarang untuk menyimpan hal-hal yang berbau porno. “Berarti ini sudah sangat tidak aman, karena sama saja hard disk saya dibuka oleh yang tidak berwenang dan belum mendapatkan perizinan. Lebih baik ditutup saja, karena tidak aman dan bisa saja dihapus. Kok bisa tau file tersebut itu video porno atau gambar porno kalau tidak dipantau dan dibuka-buka ?” tuduh CEO Threevoz.

“Bayangkan, saya akan membuat rekayasa untuk kisah sebuah file yang hilang seketika di Cloud Storage, dan kemungkinan terjadi sangat besar di kehidupan sekarang ini. Jika Anda punya 1 buah komputer dengan hard disk yang penuh. Anda memiliki 1 buah file sangat penting yang harus dipresentasikan besok di rapat kantor Anda, dan diharuskan untuk menyimpan di Cloud Storage serta Anda terhimpit oleh waktu yang singkat. Anda pasti mengunggah maksimum di 2 tempat layanan berbeda (yang pertama untuk master file, dan yang kedua untuk backup file). Anggap saja presentasi tersebut menggunakan file berbasis video. Kemudian esoknya di saat Anda akan mempresentasikan di depan rapat, Anda pasti membuka kedua cloud storage tersebut, dan Anda tidak menemukan file tersebut tanpa pemberitahuan apapun yang MUNGKIN disinyalir bahwa file Anda dianggap video porno.” cerita rekayasa si pemilik situs jejaring sosial paling bergengsi di Indonesia ini.

Nilai tanggung jawab untuk menjaga data-data pengguna masih belum cukup membuat orang-orang beralih dari hard disk ke Cloud Storage. Belum ada bukti yang nyata mengenai ini. Dan CEO dari si biru cantik asal Semarang ini sangat mendukung adanya seranggan ke salah satu Cloud Storage yang terjadi baru-baru ini. “Lebih baik layanan yang tidak bertanggung jawab seperti itu segera dibumihanguskan daripada menyusahkan banyak orang nantinya.” kata Andre Khosasih selaku pemilik Threevoz.

Sumber