Delapan mayat ditemukan di puing-puing akibat kerusuhan sektarian.

YANGON, Jaringnews.com - Jumlah korban tewas akibat kekerasan komunal baru-baru ini di pusat Myanmar telah meningkat menjadi 40. Jumlah korban tewas meningkat setelah delapan mayat ditemukan di puing-puing akibat kerusuhan sektarian antara Buddha dan Muslim baru-baru ini.

Seperti diketahui, konflik sektarian Buddha dan Muslim di Myanmar memang menjadi tantangan terbesar bagi pemerintah saat ini.

Sebelumnya, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi pemerintah Myanmar menyerukan diakhirinya "ekstremisme agama" demi jalannya proses reformasi negara itu. Sebelumnya juga dikabarkan bahwa korban mencapai 32 orang.

Kuasi pemerintah sipil yang telah menghadapi tekanan internasional atas kerusuhan itu berjanji akan mengatasi semua serangan teroris termasuk hasutan untuk serangan rasial dan agama. Pemerintah juga berjanji akan menyediakan makanan dan tempat berlindung darurat bagi para pengungsi dan membangun pemukiman mereka segera setelah situasi menjadi stabil.

Menurut sebuah laporan di surat kabar New Light, sekelompok orang tak dikenal yang tidak bersedia untuk melihat perdamaian dan stabilitas di negara tersebut mencoba mengguncang perdamaian dan ketenangan Yangon.
BOTAK BIADAB

masih berkilah ini bukan pembantaian etnis n perang sektarian...dan masih menghindar ini bukan perang antara kafir vs muslim