APAKAH INDONESIA SUDAH SIAP UNTUK SEHAT GRATIS TAHUN 2014?

Agan-agan tentunya pernah mendengan Kartu Jakarta Sehat atau KJS ini kan?
Kalau agan-agan yang berdomisili di Jakarta dan KTP nya Jakarta, pasti sudah tahu. KJS adalah kartu untuk berobat gratis di rumah sakit pemerintah selama masih menggunakan KTP Jakarta.

KJS ini adalah cetusan dari Gubernur DKI Jakarta, Jokowi. Ketika pertama kali di sah kan, warga Jakarta banyak yang langsung memuji gebrakan ini. Banyak yang senang dan mendukung karena mendapatkan pelayanan kesehatan gratis. TETAPI, banyak juga yang mengeluh terkait kelemahannya. Bahkan dokter sampai ada yang ngamuk-ngamuk. Kalau gak percaya buka Link ini.

KJS ini memang gratis. Karena gratis, puluhan orang yang tadinya masih pikir-pikir ketika ingin berobat akhirnya berbondong-bondong ke rumah sakit. Alhasil, RSCM kebanjiran 140% dari pasien normal. Bagusnya, KJS ini mengurangi rasa takut khususnya orang-orang miskin untuk berobat ke dokter dan meningkatkan kesadaran akan kesehatan juga pada masyarakat Jakarta. KEKURANGANNYA, fasilitas yang kurang memadai dan prosedur yang kurang teratur membuat dokter kewalahan. Ditambah gaji dokter yang pasalnya turun menjadi 3 juta sebulan dengan beban yang dari pagi hingga malam. BAYANGKAN saja agan-agan. Dengan KJS semua orang dari semua kalanganbisa langsung masuk IGD (Instalasi Gawat Darurat) RS ternama HANYA KARENA ALASAN FLU selama memiliki KTP Jakarta. Padahal seharusnya Puskesmas bisa melayani dulu agar dokter-dokter di RS tidak kewalahan. Dan dikeluhkan juga memang fasilitas kurang memadai untuk lonjakan pasien sedemikian banyak alhasil semakin banyak orang yang duduk-duduk menunggu di lorong-lorong RSCM (Ane liat sendiri gan). Dan bahkan fenomena yang banyak terjadi sejak KJS berlaku adalah orang turun naik mobil mewah tetep aja make KJS saking pelitnya karena gratis. Benar-benar miris. Padahal masih banyak yang lebih butuh.

TOPIK UTAMANYA!



Kalau yang tadi baru di skala Jakarta, nanti di tahun 2014 kita punya yang namanya SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional). Nah, info tentang SJSN ini sendiri masih sedikit sekali agan-agan. Bahkan di kampus ane (ane ngampus di FKUI) tetep aja masih sedikit banget yang tahu infonya. BAHKAN BANYAK DOKTER JUGA BELOM TAHU!! Nih Link lagikalo gak percaya!!!!



SJSN ini akan dijalankan oleh BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). BPJS sendiri ada 2 yaitu: (1) BPJS kesehatan, dan (2) BPJS tenaga kerja (sekarang masih Jamsostek). BPJS dibidang kesehatan itu sekarang masih PT. ASKES yang berada di bawah BUMN akan di pegang oleh negara sendiri nantinya. Kalau bingung dan ingin info lebih lengkap bisa buka Link inidan [URL="http://www.ppjk.depkes.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=136:segera-implementasikan-sjsn-&catid=52pini&Itemid=60"]ini[/URL] .

Nah, sekarang masalahnya adalah, apakah mental kita sudah siap untuk SJSN dan pengobatan gratis di seluruh Indonesia?

Berkaca ke KJS saja, sudah banyak yang menjadi keluhan. Jumlah pasien membludak secara tiba-tiba karena ada euforia warga akan pengobatan gratis. Dan ternyata walaupun tinggal 9 bulan lagi kira-kira (9 bulan gak lama untuk pembentukan sistem skala nasional gini loh gan) masih banyak banget orang yang belom tahu akan keberadaannya.

Lalu gimana buat teman-teman yang ada di pelosok? Bagaimana cara mengirimkan iurannya padahal ATM saja tidak ada dan fasilitas kesehatan tidak ada. BAHKAN di RAJA AMPAT, PAPUA yang sudah mendunia itu tidak ada yang namanya ATM dan Rumah Sakit atau Puskesmas. Jadi bule-bule yang sakit harus naik kapal 1/2 hari ke Sorong untuk berobat. Benar-benar sedih kan?

Lagi-lagi padahal tinggal 9 bulan lagi menuju 2014, banyak peraturan-peraturan yang belom dibentuk. Banyak fasilitas-fasilitas pendukung belum tersedia khususnya di pelosok. Jumlah Dokter di Indonesia saja belum memadai dari harusnya 200 ribuan baru ada 147 ribu-an kalau tidak salah. Bagaimana teman-teman yang di pelosok yang sudah membayar iuran bisa mendapatkan pelayanan kalau tidak ada dokternya?

Nah, yang paling parah adalah mental dari negara kita. Lagi-lagi KORUPSI. Kalau mau tahu betapa banyak dana yang di limpahkan untuk SJSN ini, 16,7 Triliun dilimpahkan loh! Dan 2 Triliun sebagai dana cadangan. Nihhhh Link lagiiii kalau gak percaya!! Kalau setiap dari 235 juta penduduk Indonesia membayar 15.500, maka totalnya adalah 3,6 Triliun!!!! Apa yakin dana sebesar ini bisa sama sekali tidak mengundang untuk di comot-comot?

Dan sampai sekarang pun, infonya masih terbatas banget. Kayak misalnya pengobatan sejauh apa yang bakal di bayarin pemerintah? Bagaimana nasib gaji dokter yang katanya di buat fix. Apalagi ada isu dari IDI waktu itu kalau iurannya tidak akan cukup kalau Rp 15.500 saja.


KOMENTAR ANE

Sejujurnya sih ane berharap kalau bisa lancar, kenapa enggak. Ane pun pengennya sistem yang tujuannya baik ini ya memang harus berjalan dengan baik akhirnya. Tapi memang ane sendiri juga masih agak pesimis dengan kesiapan mental negara kita. Mulai dari pelaku sistemnya sendiri (institusi negara/BPJS) dalam memegang uang sebesar itu. Dan juga mental masyarakat kita yang euforia ketika ada yang gratis yang sering sekali membawa masalah.

Harapan ane sih, kita sebagai agan-agan yang nantinya akan berhadapan langsung dengan sistem berobat gratis SJSN ini akan bisa sadar diri akan kebutuhan kita dan orang lain. Jangan sampai karena kita flu terus masuk IGD lalu saudara kita yang lain yang bener-bener emergency dan perlu IGD justru tidak tertolong karena harus ngurusin IGD yang penuh oleh orang-orang flu yang sebenernya gak mendesak banget gitu.

Mari kita siapkan mental kita dulu sebelom mengkritik pemerintah. Kalau bukan dari kita siapa lagi? Nyalahin pemerintah, nanti pemerintah nyalahin ekonomi, ekonomi nanti nyalahin pendidikan, pendidikan nyalahin institusi, institusi nyalahin hukum dan gak akan ada pemecahannya masalah nyalah-nyalahin di negara kita ini.


Sekian trit ane. Maap kalau memang ada yang salah ketik dan susah di mengerti. Karena memang masih sedikit banget info yang bahas ini sejujurnya.