Rabu, 27 Maret 2013 | 21:34 WIB

inilah..com, Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) menilai, rencana kunjungan kerja Komisi III DPR ke luar negeri terkait Pasal Santet, hanya menghamburkan uang rakyat. FPI mengatakan untuk kunjungan kerja DPR sekitar Rp6,5 miliar, sebaiknya digunakan untuk kesejahteraan rakyat.
"Ngapain jauh-jauh ke luar negeri. Itu sama saja buang-buang duit rakyat," Ketua FPI Jakarta, Habib Selon, Rabu (27/3/2013) .
Habib Selon menambahkan, studi banding ke luar negeri itu nanti hasilnya juga belum tentu didapat secara maksimal oleh Komisi III DPR. Karenanya, petinggi FPI ini menyarankan Komisi III DPR untuk mengurungkan niatnya.
"Mereka (Komisi III DPR) keliling ke luar negeri belum tentu menghasilkan. Mereka kan nggak paham ilmu santet. Bicara santet adalah bicara ilmu gaib, jadi harus mengundang orang yang ngerti ilmu gaib," jelasnya.
"Lebih baik kumpulkan orang yang memang ngerti ilmu gaib. Mari diskusikan bersama untuk menemukan solusi yang terbaik," tandasnya.
Seperti diketahui, Komisi III DPR berencana berangkat ke empat negara di Eropa, yaitu Rusia, Inggris, Perancis dan Belanda pada 14 April mendatang. Salah satu tujuan pelesir dengan dalih studi banding kali ini diantaranya untuk mempelajari soal santet yang menjadi kontroversi ketika hendak disusun dalam Rencana Undang Undang (RUU) KUHP.
sumber:
[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/1972112/fpi-studi-banding-dpr-hanya-buang-duit-rakyat#.UVMSCphTBMg[/url]

RUU Santet Hanya Buang-buang Uang Rakyat
Rabu, 27 Maret 2013

SOLO - Artis senior Pong Harjatmo menilai usulan masuknya pasal santet di revisi UU KUHP terlalu mengada-ada. Dia juga menyebut pasal santet itu hanya pengalihan isu.

Menurut Pong, masih banyak persoalan bangsa yang lebih besar belum terselesaikan, seperti kasus hukum, korupsi yang hingga kini belum tuntas.

"Studi banding sampai ke Eropa buat urus santet itu ngapain, buang-buang uang rakyat. Kalau memang niat untuk membela kepentingan rakyat, bagaimana menghapuskan korupsi, penegakan hukum, atau masalah yang lebih penting lainnya," ujar Pong usai mengikuti aksi demonstrasi bersama beberapa pemerhati budaya, di Museum Radyapustaka, Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/3/2013).

Kepergian anggota Komisi III DPR ke Eropa dan Amerika dinilai sebagai bentuk nyata penghambur-hamburan uang rakyat.

Menurutnya, Indonesia mampu menyelesaikan berbagai permasalahan, termasuk santet, tanpa harus meminta bantuan asing.

Sedangkan pemerhati budaya dari Satu Rakyat Indonesia, Sri Eka Sapta Wijaya, mengkhawatirkan, bila pasal santet disahkan akan disalahgunakan sebagian masyarakat, untuk mengebiri tradisi, adat istiadat dan budaya Indonesia.

"Indonesia itu terdiri dari berbagai macam budaya. Ketika kebhinekaan sudah mulai disentuh, maka dikhawatirkan akan terjadi persoalan besar, atau perpecahan bangsa," ucap Sri.
sumber:
http://jogja.okezone.com/read/2013/0...ng-uang-rakyat




Ingin Pelajari RUU Santet, Komisi III DPR Siap Kunjungi Eropa

anggota dewan makin kacau aja