- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Peringati Hari Perempuan Di Jambi: Hentikan Kekerasan Pada Perempuan
TS
yandrik30
Peringati Hari Perempuan Di Jambi: Hentikan Kekerasan Pada Perempuan
[EMAIL]http://sr28jambinews.com/?ke=baca&id=287&title=Peringati-Hari-Perempuan-di-Jambi:-Hentikan-Kekerasan-Pada-Perempuan.html[/EMAIL]
Pada Jumat (08/03/13), sekitar pukul 09.15 WIB, Aliansi Solidaritas Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Jambi melakukan peringatan Hari Perempuan Internasional di Simpang Empat BI Telanaipura Kota Jambi.
Dalam kesempatan itu, mereka mengingatkan nasib perempuan, khususnya di pedesaan yang ternyata harus berhadapan dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit, hutan tanaman industri (HTI), dan pertambangan berskala besar yang dilindungi oleh negara, seperti Sinar Mas, Wilmar, Asian Agri; sehingga perempuan menjadi bagian utama korban konflik lahan berkepanjangan.
Selain menggugat budaya patriarki yang diskriminatif, melalui Ida Zubaidah (koordinator Aliansi Solidaritas Anti Kekerasan Terhadap Perempuan) ini, mereka menuntut:
Pertama, keterlibatan perempuan secara aktif-bebas dalam pembangunan pedesaan, sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri No.15 Tahun 2008.
Kedua, keterwakilan perempuan secara adil dalam pengambilan kebijakan publik, dari level desa hingga kota.
Ketiga, keharusan moratorium penerbitan izin industri ekstraktif seperti perkebunan sawit dan pertambangan.
Keempat, kesegeraan dalam pembentukan Perda yang mengatur pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif, sesuai Peraturan Pemerintah No.33 Tahun 2012.
Tercatat oleh SR28, Aliansi Solidaritas Anti Kekerasan terhadap Perempuan ini terdiri dari Beranda Perempuan, JPA[Jambi Peduli Asi], KKI Warsi [Komunitas Konservasi Indonesia-Warung Informasi Konservasi], CAPPA [Comunity Alliance for Pulp and Paper Advocacy], FMN [Front Mahasiswa Nasional], AGRA [Aliansi Gerakan Reforma Agraria], Setara, LMND [Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi], GPA, Sikok[?], SSS, KPI [Komisi Penyiaran Indonesia], PMII [Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia], PMI [Palang Merah Indonesia], dan PH[?].
Pada Jumat (08/03/13), sekitar pukul 09.15 WIB, Aliansi Solidaritas Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Jambi melakukan peringatan Hari Perempuan Internasional di Simpang Empat BI Telanaipura Kota Jambi.
Dalam kesempatan itu, mereka mengingatkan nasib perempuan, khususnya di pedesaan yang ternyata harus berhadapan dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit, hutan tanaman industri (HTI), dan pertambangan berskala besar yang dilindungi oleh negara, seperti Sinar Mas, Wilmar, Asian Agri; sehingga perempuan menjadi bagian utama korban konflik lahan berkepanjangan.
Selain menggugat budaya patriarki yang diskriminatif, melalui Ida Zubaidah (koordinator Aliansi Solidaritas Anti Kekerasan Terhadap Perempuan) ini, mereka menuntut:
Pertama, keterlibatan perempuan secara aktif-bebas dalam pembangunan pedesaan, sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri No.15 Tahun 2008.
Kedua, keterwakilan perempuan secara adil dalam pengambilan kebijakan publik, dari level desa hingga kota.
Ketiga, keharusan moratorium penerbitan izin industri ekstraktif seperti perkebunan sawit dan pertambangan.
Keempat, kesegeraan dalam pembentukan Perda yang mengatur pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif, sesuai Peraturan Pemerintah No.33 Tahun 2012.
Tercatat oleh SR28, Aliansi Solidaritas Anti Kekerasan terhadap Perempuan ini terdiri dari Beranda Perempuan, JPA[Jambi Peduli Asi], KKI Warsi [Komunitas Konservasi Indonesia-Warung Informasi Konservasi], CAPPA [Comunity Alliance for Pulp and Paper Advocacy], FMN [Front Mahasiswa Nasional], AGRA [Aliansi Gerakan Reforma Agraria], Setara, LMND [Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi], GPA, Sikok[?], SSS, KPI [Komisi Penyiaran Indonesia], PMII [Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia], PMI [Palang Merah Indonesia], dan PH[?].
0
522
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan