[EMAIL]http://sr28jambinews.com/?ke=baca&id=275&title=Meski-Ditembak-Bius,-Harimau-Belum-Tertangkap.html[/EMAIL]


Pada Minggu (03/3) malam, sekitar pukul 21.00 WIB, Tim Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) berhasil mengetahui titik keberadaan harimau, yakni di kawasan Desa Sungai Landai, Mestong Jambi.

Harimau yang sepekan terakhir cukup meresahkan warga ini, sempat ditembak bius oleh tim BKSDA. Namun sang Raja Hutan ini berhasil kabur. Belum diketahui jumlah pasti harimau itu juga sempat ikut meresahkan warga.

BKSDA menyebutkan, korban serangan harimau mencapai 5 orang luka dan 1 orang tewas. "Tadi malam sudah kita tembak dengan senjata bius. Namun setelah ditembak, kita kehilangan jejak. Hingga pagi ini belum ditemukan. Harimau yang kita tembak ini merupakan harimau yang sama dengan yang kemarin, alias satu harimau saja," kata Kepala BKSDA Tri Siswo Rahardjo, saat jumpa Pers Senin (4/3) ini.

Lalu, Tri Siswo Rahardjo menyebutkan, setelah ditembak, harimau akan merasakan reaksi biusnya maksimal 30 menit. Namun kalau lebih daripada itu, maka harimau tersebut akan pulih kembali. "Sebenarnya pada malam hari, tidak boleh menembak, karena setelah ditembak harimau tersebut akan susah dipantau. Namun tadi malam, oleh karena tim sudah terdesak dan tidak ada pilihan lain, maka penembakan pun terpaksa dilakukan," jelasnya Tri Siswo Rahardjo lagi.

Selain itu, BKSDA Jambi juga menyesalkan tentang adanya tayangan media, yang menyatakan harimau yang berkeliaran saat ini adalah bagian dari kelompok harimau yang lepas dari kontainer.

”Harimau yang dikatakan lepas dari kontainer itu tidaklah ada. Jika ada pemindahan satwa melalui Jambi, harus izin dari BKSDA terlebih dahulu. Saya juga bingung, kok ada berita harimau lepas dari kontainer. Itu sumbernya dari mana, saya minta jangan meresahkan masyarakat melalui berita yang tidak valid,” tegasnya.