[EMAIL]http://sr28jambinews.com/?ke=baca&id=274&title=LAMAJA:-Makam-Datuk-Berhala-Pindahkan-ke-Depan-Kantor-Gubernur.html[/EMAIL]


Tampaknya, polemik Pulau Berhala terus berlanjut. Pada Senin (4/3/13) ini, Laskar Melayu Jambi (Lamaja) mendatangi Kantor Gubernur Jambi untuk mempertanyakan lepasnya Pulau Berhala kepada Pemerintah Provinsi (Pemrov) Jambi, sekaligus ingin mendengarkan langsung jawabannya. Namun sayang, Gubernur dan Wagub Jambi tidak berada di tempat. Hanya ada Asisten I yang berhasil ditemui oleh para demonstran.

Dalam pertemuannya dengan Asisten I itu, terlihat jelas kekecewaan para demonstran atas lepasnya Pulau Berhala. Mereka menuding Pemprov membentuk Tim Advokasi, yang lemah kinerjanya.

"Kami selaku keturunan Paduka Berhala minta kepada Pemrov Jambi, agar memindahkan Makam Datuk Paduko Berhala ke Depan Kantor Gubernur Jambi ini. Sebab, bila makam itu masih ada di Pulau Berhala milik Kepulauan Riau, artinya makam itu bukan sejarah Jambi," ungkap salah satu anggota Lamaja kepada Asisten 1 Gubernur Jambi, Khailani SH.

Usai pertemuan, Azhari, salah seorang Tokoh Masyarakat Jambi, mengungkapkan, masalah Pulau Berhala ini mereka tidak pernah dilibatkan. "Selaku tokoh masyarakat Jambi, saya sangat kecewa. Beberapa era gubernur, hanya di era HBA Pulau Berhala bisa lepas. Sebenarnya ada masalah apa? Kenapa Pemrov Jambi tidak berkoordinasi dulu dengan tokoh masyarakat, dan itulah yang kita sesalkan. Tahu-tahu Pulau Berhala telah menjadi milik Kepri. Selaku tokoh adat, kita benar-benar tidak dianggap," keluhnya Azhari kepada SR28 di depan Kantor Gubernur.

Namun demikian, Pemprov Jambi, yang diwakili Asisten I itu, berjanji akan menyampaikan ke Gubernur Jambi aspirasi tokoh masyarakat dan pendemo tersebut.