MAGELANG, KOMPAS.com- Sebanyak 5.496 kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) bagi warga Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dikembalikan ke Kementerian Kesehatan.
Kartu-kartu ini terpaksa dikembalikan karena dinilai salah sasaran, di mana warga yang tercantum sebagai pemegang kartu, dinilai tidak layak sebagai peserta Jamkesmas.
Kepala Bidang Kemitraan dan Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Amman, mengatakan, dari hasil pengecekan yang dilakukan, dari 5.496 kartu tersebut, sebanyak 3.503 kartu terpaksa ditarik karena nama peserta Jamkesmas diketahui telah meninggal dunia, dan 138 pemilik kartu adalah warga yang sudah menjabat sebagai pegawai negeri sipil.
Selain itu, sebanyak 3.641 kartu lainnya ditarik karena pemilik kartu bukan berasal dari keluarga miskin, dan berbagai alasan lain seperti pindah alamat, atau karena ada ketidakcocokan data antara nama dan alamat yang tercantum dalam kartu.
Sebanyak 382 kartu Jamkesmas akhirnya juga tidak bisa dipakai dan terpaksa dikembalikan karena berada dalam kondisi rusak.
Kesalahan pendataan warga miskin tersebut, menurut Amman, bukan semata-mata kesalahan dari Badan Pusat Statistik.
"Perubahan data berpeluang besar terjadi karena data yang dipakai sebagai peserta Jamkesmas 2012 dan 2013, adalah hasil pendataan petugas BPS pada tahun 2011," ujar Amman, Rabu (27/3).
Dengan lamanya proses yang terjadi di tingkat pemerintah pusat, maka warga yang semula terdata masih hidup misalnya, bisa saja kemudian meninggal dunia pada saat kartu Jamkesmas diberikan.
Menurut ane lebih baik Jamkesmas itu disama ratakan saja tanpa membedakan yang mana yang orang yang kurang mampu dan yang cukup mampu. Namun buat yang kaya yah sadar diri ajah