- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Petani Kreatif] Sawah Apung Miliki Prospek Cerah


TS
dwydwy
[Petani Kreatif] Sawah Apung Miliki Prospek Cerah
Quote:
Spoiler for pic:
![[Petani Kreatif] Sawah Apung Miliki Prospek Cerah](https://dl.kaskus.id/i45.tinypic.com/oji061.jpg)
SAWAH apung yang diprakarasi oleh Taruna Tani Mekar Bayu yang bekerjasama dengan Ikatan Petani Pengendali hama Terpadu Indonesia (IPPHTI), saat panen perdana, Kamis (14/3).*
CIAMIS,(PRLM).- Keberadaan sawah apung memiliki prospek cerah terus dikembangkan untuk mengatasi kesulitan petani di wilayah Kecamatan Padaherang, Kalipucang dan sekitaranya yang selama ini selalu mengalami kesulitan untuk menanam padi.
Hal itu disebabkan karena ratusan hektar persawahan di wilayah tersebut selalu terendam banjir untuk jangka waktu hingga berbulan lamanya.
"Awalnya banyak masyarakat yang meragukan terobosan sawah apung, akan tetapi dengan bukti panen perdana sawah apung beberapa waktu lalu, terus terang menggugah kami untuk mengembangkan atau memeperluas sawah apung. Selain produksinya lumayan banyak, keunggulan lainnya setiap tahun petani bisa menanam padi. Beda dengan kondisi saat ini dalam satu tahun mungkin hanya sekali panen, setelah lima hingga enam kali tanam," tutur Camat Padaherang, Kabupaten Ciamis Dede Saeful Uyun, Selasa (26/3).
Dia mengatakan bagi warga padaherang dan sekitarnya menanam padi dengan cara sawah apung merupakan teknologi baru. Sebab selama ini petani tidak memanfaatkan persawahannya yang terendam banjir. "Padahal kejadian tersebut terus berulang setiap tahun, akan tetapi petani seolah menyerah begitu saja dengan keadaan. Syukur alhamdulillah akhirnya Taruna Tani Mekar Bayu Desa Ciganjeng membat terobosan baru, membuat sawah apung," katanya.
Dede Saeful Uyun menambahkan selain sawah apung, petani masih bisa menambah penghasilan dengan menebar ikan di persawahannya. Hanya saja, ia menambahkan salah satu tantangan yang masih perlu diatasi adalah mengubah pola pikir petani. Dari yang semula menjadi petani konvensional menjadi petani sawah apung dengan mina ikan. "Yang sulit justru mengubah pola pikir masyarakat. Dan saya optimis sedikit demi sedikit akan berhasil," ujarnya.
Pembuatan sawah apung di Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang itu sendiri diprakarasi oleh Taruna Tani Mekar Bayu yang bekerjasama dengan Ikatan Petani Pengendali hama Terpadu Indonesia (IPPHTI), panen perdana sawah apung dilakukan pada hari Kamis (14/3).
Perlakuan atau pemeliharaan sawah apung tidak jauh berbeda dengan sawah konvensional atau yang ditanam di atas tanah. Sawah apung pertama yang dikelola oleh kelompok tersebut hanya seluas seratus bata.
Yang membedakan dengan sawah konvensioanal atau di atas tanah adalah hanya media tanamnya. Sawah apung di tanam di atas rakit yang diberi sabut kelapa, jerami serta tanah.Rakit berfungsi agar sawah menjadi terapung, sehingga tidak terpengaruh oleh ketinggian banjir. Perbedaan lainnya pada saat panen, tanaman padi yang baru disabit tidak bisa langsung dirontokkan di tempat tersebut, akan tetapi harus dibawa ke darat.
Ketua Taruna Mekar Bayu Desa Ciganjeng, Tahmo Cahyono (38) mengaku pada awalnya sempat mendapat cemooh beberapa warga yang menyangsikan keberadaan sawah apung. Akan tetapi dalam perjalanan waktu, lanjut dia, masyarakat mendukung langkah yang dilakukan kelompoknya.
"Tantangan berat pertama adalah banyak yang merasa ragu, akan tetapi akhirnya dengan upaya keras, kami bisa membuktikan tantangan tersebut. Yang semula ragu sekarang justru berniat untuk ikut mencoba," ujarnya. (A-101/A-26).***
sumber
Sawah Apung di Kec. Padaherang Kab. Ciamis Ditanami Padi Jenis IR 64
Quote:
CIAMIS, (PRLM).- Sawah apung di Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis ditanami benih padi jenis IR 64, dengan metode tanam model SRI atau ditanam per biji. Pemeliharaan dilakukan dengan pupuk dan penyemprotan hama secara organik. Hal itu dikatakan Ketua Taruna Mekar Bayu Desa Ciganjeng Kecataman Padaherang Kabupaten Ciamis, Tahmo Cahyono di Ciamis, Selasa (26/3).
"Meski panen, kami masih belum puas, karena sebenarnya produktivitasnya masih bisa ditingkatkan di atas 6,2 ton," tambah Tahmo.
Sementara di tempat terpisah Sekretaris Jenderal (Sekjen) IPPHTI Kustiwa Adinata mengungkapkan sepenuhnya mendukung upaya pembuatan sawah apung. hal itu merupakan salah satu solusi untuk menghadapi kondisi persawahan di wilayah lumbeng beras tatar Galuh Ciamis yang setiap tahun terendam banjir.
Ia mengungkapkan, percobaan pembuatan sawah apung sudah dimulai sejak tahun 2010, sebelum dikembangkan seperti saat ini.
"Ide lahir dari rasa keprihatinkan kami terhadap petani di wilayah yang selalu terendam banjir. Akhirnya kami membuat model sawah apung, termasuk ke depannya apabila memunghkinkan diterapkan sistem mina padi dengan ikan," tuturnya.
Berdasar catatan, ia mengungkapkan, kerusakan paling parah sawah apung di Ciganjeng terjadi pada bulan awal Januari, berupa gelombang besar yang menghancurkan sebagian tanaman padi. Gelombang tersebut berlangsung ketika banjir kembali meninggi.
"Ketinggian air tidak masalah, yang merusak adalah datangnya gelombang saat banjir kembali naik. Beruntung setelah diperbaiki, tanaman masih bisa diselamatkan, bahkan panen," tuturnya.
Kustiwa mengaku tahap pertama pembuatan sawah apung membutuhkan anggaran cukup besar. hal itu disebabkan harus membuat rakit berikut media tanam. Akan tetapi dibandingkan dengan kerugian akibat tidak bisa tanam hampir setahun, anggaran tersebut termasuk kecil.
"Apabila bambunya tua dan selalu terendam air, rakit bisa bertahan sampai tiga tahun.Berapa kali petani bisa menanam padi, plus panen ikan. Ini langkah kecil, tetapi merupakan lompatan untuk masa depan yang lebih baik," tambahnya. (A-101/A-26).***
"Meski panen, kami masih belum puas, karena sebenarnya produktivitasnya masih bisa ditingkatkan di atas 6,2 ton," tambah Tahmo.
Sementara di tempat terpisah Sekretaris Jenderal (Sekjen) IPPHTI Kustiwa Adinata mengungkapkan sepenuhnya mendukung upaya pembuatan sawah apung. hal itu merupakan salah satu solusi untuk menghadapi kondisi persawahan di wilayah lumbeng beras tatar Galuh Ciamis yang setiap tahun terendam banjir.
Ia mengungkapkan, percobaan pembuatan sawah apung sudah dimulai sejak tahun 2010, sebelum dikembangkan seperti saat ini.
"Ide lahir dari rasa keprihatinkan kami terhadap petani di wilayah yang selalu terendam banjir. Akhirnya kami membuat model sawah apung, termasuk ke depannya apabila memunghkinkan diterapkan sistem mina padi dengan ikan," tuturnya.
Berdasar catatan, ia mengungkapkan, kerusakan paling parah sawah apung di Ciganjeng terjadi pada bulan awal Januari, berupa gelombang besar yang menghancurkan sebagian tanaman padi. Gelombang tersebut berlangsung ketika banjir kembali meninggi.
"Ketinggian air tidak masalah, yang merusak adalah datangnya gelombang saat banjir kembali naik. Beruntung setelah diperbaiki, tanaman masih bisa diselamatkan, bahkan panen," tuturnya.
Kustiwa mengaku tahap pertama pembuatan sawah apung membutuhkan anggaran cukup besar. hal itu disebabkan harus membuat rakit berikut media tanam. Akan tetapi dibandingkan dengan kerugian akibat tidak bisa tanam hampir setahun, anggaran tersebut termasuk kecil.
"Apabila bambunya tua dan selalu terendam air, rakit bisa bertahan sampai tiga tahun.Berapa kali petani bisa menanam padi, plus panen ikan. Ini langkah kecil, tetapi merupakan lompatan untuk masa depan yang lebih baik," tambahnya. (A-101/A-26).***
sumber
Mantap, semoga makin banyak petani kreatif macam begini.

Mahasiswa pertanian yang setelah lulus gak mengembangkan pertanian karena alasan perut kelaut aja...

Quote:
Original Posted By SeTECH►Asalkan ada media, padi ga perlu tanah kok. Kalau mau, kita bisa bikin sawah di atas gedung dg teknik fertigasi. Ga perlu air tanah, karena nanti airnya dialirkan langsung ke akar tanaman.
Jangankan padi, melon aja bisa ditanam di atas gedung
![[Petani Kreatif] Sawah Apung Miliki Prospek Cerah](https://dl.kaskus.id/l2.yimg.com/bt/api/res/1.2/Z1wolokYvbXbukGZ3pcr2A--/YXBwaWQ9eW5ld3M7Zmk9aW5zZXQ7aD0zNDE7cT04NTt3PTUxMg--/http://media.zenfs.com/en_GB/News/AFP/photo_1344919488095-1-0.jpg)
Kira2, kalau rakitnya diganti dengan cubes float, investasinya terlalu mahal ga ya...
Jangankan padi, melon aja bisa ditanam di atas gedung
![[Petani Kreatif] Sawah Apung Miliki Prospek Cerah](https://dl.kaskus.id/l2.yimg.com/bt/api/res/1.2/Z1wolokYvbXbukGZ3pcr2A--/YXBwaWQ9eW5ld3M7Zmk9aW5zZXQ7aD0zNDE7cT04NTt3PTUxMg--/http://media.zenfs.com/en_GB/News/AFP/photo_1344919488095-1-0.jpg)
Kira2, kalau rakitnya diganti dengan cubes float, investasinya terlalu mahal ga ya...
Spoiler for kubus apung:
![[Petani Kreatif] Sawah Apung Miliki Prospek Cerah](https://dl.kaskus.id/3.bp.blogspot.com/-_dsLGcRihAQ/T9h6nO08V9I/AAAAAAAAAHw/mTqGAMm02As/s1600/Nan+Liao+in+Green+Island.jpg)
Quote:
Original Posted By gitud.store►kerenn..bisa jd object wisata
Diubah oleh dwydwy 27-03-2013 21:43
0
9.9K
Kutip
67
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan