Berawal dari kebiasaan menyalurkan kenikmatan sesaat karena bekerja letih seharian. AU (33) dan GA (33) diringkus saat sedang asyik menikmati ganja bersama di kawasan sebuah pabrik air mineral.

Sejak lama keamanan pabrik sudah mencurigai para pelaku. Namun saat aksi terakhir, dua warga Pegangsaan itu juga terendus oleh pihak kepolisian. Dengan barang bukti berupa 15 batang dan 5 linting usai dikonsumsi, sisanya masih terbungkus amplop dengan rapih.

"Biasanya cuma pakai sejak tahun 2003, setahun terakhir ikut mengedarkan juga, kedorong karena kebutuhan makin mahal. Posisi lagi di tempat kerja ketahuan satpam," kata AU saat di Polsek Tanjung Priok, Jakarta, Selasa(27/3).

Sudah terlalu lama mengkonsumsi ganja yang dalam bahasa ilmiah Cannabis Sativa itu, menurut AU, dirinya sudah mempunyai bandar langganan yang biasa melayani kerja sampingannya tersebut. Dari hobi keduanya beralih menjadi pengedar untuk mencari tambahannya yang berpenghasilan pas-pasan setiap bulannya.

"Saya taruh pas di mobil, beli 500 ribu. Saya setiap beli janjian di jalan, tinggal telepon atau sms aja, soalnya sudah kenal lama, abis itu saya puterin menjadi paketan murah buat teman yang kenal aja seperti GA," ungkap pria berperawakan kurus itu.

Untuk itu polisi mengembangkan kepada jaringan yang lebih besar. Berhasil pula ditangkap MYT yang berstatus sebagai mahasiswa IMI (Institut Musisi Indonesia), Jakarta. Kasusnya masih dalam pengembangan dan penyidikan Polsek Tanjung Priok.

"Dikembangkan didapat MYT dirumahnya terdapat 1 kg yang sudah diamplopin dan sisanya masih ada sekira 1 ons lebih di kantong plastik," beber Kompol Yono Suharto.