Setelah menjalani pemeriksaan yang mendalam, akhirnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang. Hal ini berkaitan dengan kasus dugaan suap kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian.

Temuan baru ini dikemukakan oleh Juru Bicara KPK, Johan Budi saat jumpa pres Selasa (26/03). "Dalam rangakaian pemeriksaan penyidik menduga ada upaya pencucian uang yang dilakukan terhadap LHI," jelasnya.

Hal ini menyusul setelah ditetapkannya Ahmad Fathanah sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang, maka LHI juga diduga melakukan hal yang serupa yakni menyamarkan, menyembunyikan dan atau merubah bentuk kekayaan dari hasil korupsi kuota impor daging sapi.

"Dengan itu KPK menjerat LHI dengan pasal Pasal 3 atau 4 atau 5 UU No. 8 tahun 2010 tentang pencegahan pemberantasan TPPU jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP," terang Johan.

Dalam proses penyidikan KPK telah menyita beberapa aset LHI yang diduga telah disamarkan dalam bentuk barang. Namun sementara Ia enggan memberi tahu apa saja aset yang sudah disita. Karena penelusuran terhadap aset LHI masih terus di dalami. (psn/pm)

SUMBER

Semoga KPK bisa secara adil dalam menangani kasus ini,, dan semoga kasus2 yg lainnya juga dapat diselesaikan dengan baik, seperti kasus century