- Beranda
- Komunitas
- Tech
- Internet Service & Networking
[Lanjutan] Inilah Penyebab Resmi Smartfren Tidak Bisa Akses Situs Luar Negeri #3


TS
hendriwijaya48
[Lanjutan] Inilah Penyebab Resmi Smartfren Tidak Bisa Akses Situs Luar Negeri #3
Selamat sore gan
. Meskipun layanan internet Smartfren sudah normal kembali (bisa akses situs luar negeri) tanpa proxy. Tetapi ada berita terbaru dari Kompas.com dan detik..com tentang Smartfren yang terlewatkan di dua thread sebelumnya [Berita] Inilah Penyebab Resmi Smartfren Tidak Bisa Akses Situs Luar Negeri #1 dan [Lanjutan] Inilah Penyebab Resmi Smartfren Tidak Bisa Akses Situs Luar Negeri #2. Berikut ini berita terbarunya:
1). Kompas.com
c. Internet Putus, Twitter Smartfren Banjir Komplain
JAKARTA, KOMPAS.com - Matinya layanan internet dari operator CDMA Smartfren menimbulkan berbagai reaksi di linimasa Twitter.
Menurut pengamatan KompasTekno, Selasa (26/3/2013), sangat banyak akun Twitter yang mengeluhkan putusnya koneksi internet pada jaringan tersebut.
Ada juga pengguna yang mengeluhkan, walaupun internet tidak dapat terhubung, pulsa tetap terpotong.
Pihak Smartfren sendiri sudah memberikan konfirmasinya mengenai masalah ini. Menurut Chief Technology Officer Smartfren Merza Fachys, tidak optimalnya layanan internet Smartfren ini disebabkan putusnya kabel bawah laut di sekitar Pulau Bangka dan Batam.
Merza menjelaskan, kabel bawah laut itu putus pada Jumat, 15 Maret lalu, karena terkena jangkar kapal. Saat itu, Smartfren masih dapat melayani internet, karena perusahaan memiliki cadangan jaringan dari jalur darat Trans Sumatera, di bagian barat dan timur.
Akibatnya, pelanggan tidak mendapatkan bandwidth internet. Meski demikian, lanjut Merza, layanan seluler telepon, SMS, dan BlackBerry Messenger dari Smartfren, masih berjalan baik.
"Internet lokal tidak ada masalah. Yang sulit adalah mengakses website luar," jelasnya.
Pihak Smartfren pun mengaku sudah menggunakan jaringan pihak ketiga untuk mengatasi masalah ini. Sayangnya, jaringan tersebut pun dari pihak ketiga itu terputus juga.
d. Internet Ngadat, Telepon dan BBM Smartfren Normal
JAKARTA, KOMPAS.com - Operator telekomunikasi Smartfren belakangan ini sedang kebanjiran komplain terkait layanan internet yang tak optimal. Meski demikian, Smartfren mengklaim layanan seluler, termasuk pesan instan BlackBerry Messenger (BBM), masih berjalan normal.
Hal ini diungkapkan Chief Technology Officer Smartfren Merza Fachys. "Walaupun internet kita sedang putus-putus, tapi layanan telepon, SMS, BBM, tidak ada masalah," katanya saat dihubungi KompasTekno, Selasa (26/3/2013).
Ia mengatakan, layanan internet Smartfren terganggu sejak 15 Maret 2013 lantaran sistem kabel bawah laut di antara Pulau Bangka dan Batam yang digunakannya terputus. Kala itu Smartfren masih bisa melayani internet karena perusahaan memiliki cadangan jaringan dari jalur darat di trans Sumatera, di bagian barat dan timur.
Namun, jalur darat trans Sumatera juga mengalami gangguan, salah satunya karena tanah longsor di sekitar Palembang. Pihak Smartfren mengakui kekurangan kapasitas jaringan internet untuk melayani pelanggan.
"Internet lokal tidak ada masalah. Yang kesulitan adalah mengakses website luar," jelas Merza. Karena, jalur telekomunikasi internasional ke Singapura sempat terputus.
Operator yang mengusung teknologi CDMA ini mengambil langkah untuk menambah kapasitas jaringan dari pihak ketiga. Meskipun, penambahan dari pihak ketiga ini tidak mampu mengembalikan kapasitas internet seperti keadaan normal.
Merza menyampaikan permintaan maaf kepada pelanggan, dan berharap kabel bawah laut itu bisa segera pulih.
2). detik..com
d. [URL="http://inet.detik..com/read/2013/03/26/142716/2204074/328/kominfo-smartfren-bisa-kena-sanksi-harus-ganti-rugi"]Kominfo: Smartfren Bisa Kena Sanksi & Harus Ganti Rugi[/URL]
Jakarta - Kementerian Kominfo masih menelusuri kasus tumbangnya koneksi jaringan Smartfren sembari menunggu laporan resmi dari operator seluler CDMA itu. Jika terbukti bersalah, sang operator bisa dikenakan sanksi dan wajib membayar ganti rugi ke pelanggan.
"Kominfo memang cukup banyak terima keluhan soal koneksi Smartfren dalam dua hari ini. Kami sedang menelusuri persoalannya dimana dan nunggu laporan resmi dari Smartfren," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Gatot S Dewa Broto saat dikonfirmasi detikINET, Selasa (26/3/2013).
Seperti diketahui, koneksi jaringan Smartfren dilaporkan mengalami masalah sejak beberapa waktu yang lalu. Smartfren dalam penjelasannya mengakui koneksi jaringan bawah lautnya terkena jangkar dari kapal sehingga memutuskan koneksi internet ke jalur internasional.
Tak hanya itu, meski jaringan untuk akses internet lokal atau dalam negeri diklaim tidak bermasalah, namun banyak pengguna Smartfren yang terus mengeluh tetap kesulitan untuk mengakses situs-situs lokal.
"Jika itu betul kesalahan Smartfren, harusnya segera diumumkan oleh korporat yang bersangkutan supaya tidak meresahkan pelanggan. Smartfren dan operator lainnya tentu tahu bahwa UU Telekomunikasi dan PP Penyelenggaraan Telekomunikasi mengatur tentang kualitas layanan dan juga soal ganti rugi," kata Gatot.
"Peraturan bawaannya kan ada dua, dilanggar atau dipatuhi. Tidak ada toleransi pembiaran. Jadi kami tetap menunggu laporan resmi dan akan kami cocokkan dengan verifikasi dari berbagai sumber. Kalau Smartfren salah, tidak tertutup kemungkinan kena teguran," tegasnya lebih lanjut.
Kasus yang menimpa Smartfren dengan putusnya jaringan submarine cable sejak tiga hari lalu dan menyebabkan terganggunya layanan ke konsumen dinilai Kominfo mirip-mirip dengan kejadian yang sempat dialami Telkomsel beberapa tahun lalu.
"Telkomsel saja di pergantian 2006 ke 2007 juga mengalami hal mirip dan langsung diganjar peringatan oleh BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia), lalu kenapa yang ini nggak jika salah. Untungnya waktu itu Telkomsel cepat recovery dan ada pengakuan resmi dari korporat ke publik," kata Gatot.
Telkomsel saat pergantian tahun 2006 ke 2007 sempat mengalami masalah gangguan jaringan akibat menumpuknya trafik di saat bersamaan. Waktu itu jaringan kolaps akibat trafik Hari Raya Natal dan Idul Adha, serta Tahun Baru 2007 yang disertai berakhirnya program bonus yang ditawarkan kepada pelanggan.
Jaringan Telkomsel pun akhirnya tumbang tak kuasa menahan lonjakan trafik di penghujung 2006. Padahal, operator seluler terbesar itu sudah menyatakan kesiapannya dalam mengantisipasi hal itu.
Setelah meminta maaf atas kerugian pelanggan, Telkomsel juga memberikan ganti rugi antara lain perpanjangan waktu bagi pelanggan prabayar yang masa isi ulangnya berakhir 31 Desember 2006 serta pemberian alternatif penggantian bonus bagi pelanggan yang masih memiliki 'bonus menit' pada 31 Desember 2006.
Selain itu, Telkomsel juga memberikan program diskon antar pelanggan Telkomsel sebagai bentuk penghargaan atas pengertian seluruh pelanggan terhadap ketidaknyamanan layanan Telkomsel saat itu.
"Nah, soal ganti rugi untuk pelanggan Smarftren nanti tetap mengacu peraturan, tetapi mekanisme teknisnya diatur antara operator dan pelanggan, dan tetap harus report ke BRTI," pungkas Gatot.

1). Kompas.com
c. Internet Putus, Twitter Smartfren Banjir Komplain
JAKARTA, KOMPAS.com - Matinya layanan internet dari operator CDMA Smartfren menimbulkan berbagai reaksi di linimasa Twitter.
Menurut pengamatan KompasTekno, Selasa (26/3/2013), sangat banyak akun Twitter yang mengeluhkan putusnya koneksi internet pada jaringan tersebut.
Ada juga pengguna yang mengeluhkan, walaupun internet tidak dapat terhubung, pulsa tetap terpotong.
Pihak Smartfren sendiri sudah memberikan konfirmasinya mengenai masalah ini. Menurut Chief Technology Officer Smartfren Merza Fachys, tidak optimalnya layanan internet Smartfren ini disebabkan putusnya kabel bawah laut di sekitar Pulau Bangka dan Batam.
Merza menjelaskan, kabel bawah laut itu putus pada Jumat, 15 Maret lalu, karena terkena jangkar kapal. Saat itu, Smartfren masih dapat melayani internet, karena perusahaan memiliki cadangan jaringan dari jalur darat Trans Sumatera, di bagian barat dan timur.
Akibatnya, pelanggan tidak mendapatkan bandwidth internet. Meski demikian, lanjut Merza, layanan seluler telepon, SMS, dan BlackBerry Messenger dari Smartfren, masih berjalan baik.
"Internet lokal tidak ada masalah. Yang sulit adalah mengakses website luar," jelasnya.
Pihak Smartfren pun mengaku sudah menggunakan jaringan pihak ketiga untuk mengatasi masalah ini. Sayangnya, jaringan tersebut pun dari pihak ketiga itu terputus juga.
d. Internet Ngadat, Telepon dan BBM Smartfren Normal
JAKARTA, KOMPAS.com - Operator telekomunikasi Smartfren belakangan ini sedang kebanjiran komplain terkait layanan internet yang tak optimal. Meski demikian, Smartfren mengklaim layanan seluler, termasuk pesan instan BlackBerry Messenger (BBM), masih berjalan normal.
Hal ini diungkapkan Chief Technology Officer Smartfren Merza Fachys. "Walaupun internet kita sedang putus-putus, tapi layanan telepon, SMS, BBM, tidak ada masalah," katanya saat dihubungi KompasTekno, Selasa (26/3/2013).
Ia mengatakan, layanan internet Smartfren terganggu sejak 15 Maret 2013 lantaran sistem kabel bawah laut di antara Pulau Bangka dan Batam yang digunakannya terputus. Kala itu Smartfren masih bisa melayani internet karena perusahaan memiliki cadangan jaringan dari jalur darat di trans Sumatera, di bagian barat dan timur.
Namun, jalur darat trans Sumatera juga mengalami gangguan, salah satunya karena tanah longsor di sekitar Palembang. Pihak Smartfren mengakui kekurangan kapasitas jaringan internet untuk melayani pelanggan.
"Internet lokal tidak ada masalah. Yang kesulitan adalah mengakses website luar," jelas Merza. Karena, jalur telekomunikasi internasional ke Singapura sempat terputus.
Operator yang mengusung teknologi CDMA ini mengambil langkah untuk menambah kapasitas jaringan dari pihak ketiga. Meskipun, penambahan dari pihak ketiga ini tidak mampu mengembalikan kapasitas internet seperti keadaan normal.
Merza menyampaikan permintaan maaf kepada pelanggan, dan berharap kabel bawah laut itu bisa segera pulih.
2). detik..com
d. [URL="http://inet.detik..com/read/2013/03/26/142716/2204074/328/kominfo-smartfren-bisa-kena-sanksi-harus-ganti-rugi"]Kominfo: Smartfren Bisa Kena Sanksi & Harus Ganti Rugi[/URL]
Jakarta - Kementerian Kominfo masih menelusuri kasus tumbangnya koneksi jaringan Smartfren sembari menunggu laporan resmi dari operator seluler CDMA itu. Jika terbukti bersalah, sang operator bisa dikenakan sanksi dan wajib membayar ganti rugi ke pelanggan.
"Kominfo memang cukup banyak terima keluhan soal koneksi Smartfren dalam dua hari ini. Kami sedang menelusuri persoalannya dimana dan nunggu laporan resmi dari Smartfren," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Gatot S Dewa Broto saat dikonfirmasi detikINET, Selasa (26/3/2013).
Seperti diketahui, koneksi jaringan Smartfren dilaporkan mengalami masalah sejak beberapa waktu yang lalu. Smartfren dalam penjelasannya mengakui koneksi jaringan bawah lautnya terkena jangkar dari kapal sehingga memutuskan koneksi internet ke jalur internasional.
Tak hanya itu, meski jaringan untuk akses internet lokal atau dalam negeri diklaim tidak bermasalah, namun banyak pengguna Smartfren yang terus mengeluh tetap kesulitan untuk mengakses situs-situs lokal.
"Jika itu betul kesalahan Smartfren, harusnya segera diumumkan oleh korporat yang bersangkutan supaya tidak meresahkan pelanggan. Smartfren dan operator lainnya tentu tahu bahwa UU Telekomunikasi dan PP Penyelenggaraan Telekomunikasi mengatur tentang kualitas layanan dan juga soal ganti rugi," kata Gatot.
"Peraturan bawaannya kan ada dua, dilanggar atau dipatuhi. Tidak ada toleransi pembiaran. Jadi kami tetap menunggu laporan resmi dan akan kami cocokkan dengan verifikasi dari berbagai sumber. Kalau Smartfren salah, tidak tertutup kemungkinan kena teguran," tegasnya lebih lanjut.
Kasus yang menimpa Smartfren dengan putusnya jaringan submarine cable sejak tiga hari lalu dan menyebabkan terganggunya layanan ke konsumen dinilai Kominfo mirip-mirip dengan kejadian yang sempat dialami Telkomsel beberapa tahun lalu.
"Telkomsel saja di pergantian 2006 ke 2007 juga mengalami hal mirip dan langsung diganjar peringatan oleh BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia), lalu kenapa yang ini nggak jika salah. Untungnya waktu itu Telkomsel cepat recovery dan ada pengakuan resmi dari korporat ke publik," kata Gatot.
Telkomsel saat pergantian tahun 2006 ke 2007 sempat mengalami masalah gangguan jaringan akibat menumpuknya trafik di saat bersamaan. Waktu itu jaringan kolaps akibat trafik Hari Raya Natal dan Idul Adha, serta Tahun Baru 2007 yang disertai berakhirnya program bonus yang ditawarkan kepada pelanggan.
Jaringan Telkomsel pun akhirnya tumbang tak kuasa menahan lonjakan trafik di penghujung 2006. Padahal, operator seluler terbesar itu sudah menyatakan kesiapannya dalam mengantisipasi hal itu.
Setelah meminta maaf atas kerugian pelanggan, Telkomsel juga memberikan ganti rugi antara lain perpanjangan waktu bagi pelanggan prabayar yang masa isi ulangnya berakhir 31 Desember 2006 serta pemberian alternatif penggantian bonus bagi pelanggan yang masih memiliki 'bonus menit' pada 31 Desember 2006.
Selain itu, Telkomsel juga memberikan program diskon antar pelanggan Telkomsel sebagai bentuk penghargaan atas pengertian seluruh pelanggan terhadap ketidaknyamanan layanan Telkomsel saat itu.
"Nah, soal ganti rugi untuk pelanggan Smarftren nanti tetap mengacu peraturan, tetapi mekanisme teknisnya diatur antara operator dan pelanggan, dan tetap harus report ke BRTI," pungkas Gatot.
0
2.4K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan