1. World of Warcraft, Game Yang Penuh Kehangatan

Denger nama World of Warcraft, agak aneh rasanya kalo disebut sebagai game yang penuh kehangatan. Hei, dunia yang panas dengan pertarungan antar klan dan monster, pembunuhan monster di sana sini, mode PvP yang bikin Klikers bertarung satu sama lain untuk buktiin kalo dirinya emang yang paling hebat, apa coba yang kurang panas?
Siapa yang nyangka, game seperti World of Warcraft, bisa jadi 'perekat' sebuah keluarga yang udah amburadul. Di kala sang ibu udah mulai kehilangan semangat hidup lantaran ditinggal suami (yang ngakunya gak bahagia), ia justru dapet suntikan semangat baru dari anaknya yang masih kecil (baru umur sembilan tahun), yang ngajak sang ibu untuk maen World of Warcraft bersama. Di saat itulah, sang ibu yang udah nyaris 50 tahun ini, ngerasa kalo karakter yang ia bikin di World of Warcraft bener-bener mirip dengan dirinya. Ada saatnya satu karakter itu mati, tapi kemudian bangkit kembali untuk bertarung.

Sang anak, bersama dengan World of Warcraft, udah berhasil nyelamatin kehidupan sang ibu yang sempet masuk ke kegelapan paling kelam yang ada.

2. Master Chief, Sumber Energi Seorang Bocah Kecil

Gimana perasaan Klikers kalo seandainya kalian baru jalanin operasi besar-besaran? Mungkin buat Klikers yang dah umur 20-an ke atas, kalian bisa menahan diri dan nyoba untuk tegar. Tapi gimana ceritanya kalo yang harus jalanin operasi itu adalah seorang bocah yang masih kecil (umur sembilan tahun), yang harus ngejalanin transplantasi liver di umurnya yang masih dini itu?
So Helpless... T__T
Inget, liver adalah salah satu organ tubuh manusia yang punya peran penting. Gak heran kalo seandainya sang bocah pun masih gak bisa ngimbangin rasa sakit, lemah dan semua rasa lain yang merupakan efek samping dari operasi. Gimanapun juga, organ tubuhnya pasti masih harus membiasakan diri. Sedangkan sebelum operasi, bocah ini sama sekali gak bisa maen game seperti kita. Make headset, nyalain game, login atau pencet start, kemudian mulai bermain. Tidak. Ia sama sekali gak dapet karunia itu.

Tapi coba tebak, karakter apa yang jadi inspirasinya? Master Chief dari Halo. Ia jauh lebih demen action figure Halo, lebih demen dengan ceritanya, ketimbang langsung maenin. Bener-bener cinta mati. Ngejawab kecintaan sang bocah, Bungie (pencipta Halo) menghadiahkan sesuatu yang bikin si bocah bisa kembali tersenyum. Serangkaian merchandise berbau Halo, sebuah kartu ucapan yang dipenuhi tanda tangan staf Bungie, satu kaos Halo dan yang paling terakhir, sebuah replika helm Master Chief dengan tingkat kedetilan yang luar biasa.

So, sebagai seorang bocah yang bener-bener demen kisah Master Chief, hadiah seperti ini udah cukup untuk ngebalikin senyuman ke dirinya yang masih dalam proses penyembuhan. Bahkan sang ayah juga gak lupa untuk ngucapin terima kasih dan menghimbau supaya jangan terlalu gampang menilai sebuah game, soalnya di luar sana, masih banyak ortu yang ingin ngeliat anaknya aktif bermain game ketimbang harus tiduran di tempat tidur dan gak bisa ngapa-ngapain karena penyakit yang dideritanya.
Melihat bagaimana perusahaan game tersebut berhasil membuat anaknya tersenyum, membuat sang ayah merasa terdorong untuk menuliskan perasaannya di Reddit (bisa Klikers baca di bawah ini), sekaligus memberikan pesan kepada orang tua yang lebih sering mencemooh game, bahwa di luar sana masih ada banyak orang yang tidak mampu bermain sama sekali dan bahwa game bukanlah sesuatu yang buruk.

"Ya, Bungie memberikan sebuah helm ke saya dan anak saya benar-benar bahagia sekali. Benda tersebut benar-benar detil dan BERAT!

Bagi kalian yang merasa prihatin dengan anak-anak yang bermain game dengan rating M. Ia tidak bisa bermain seperti kalian ataupun saya yang bisa langsung duduk dan bermain. Ia tidak bisa begitu saja masuk ke dalam multiplayer lengkap dengan sebuah headset dan microphone ataupun mulai memainkan campaign yang tersedia. Ia lebih menyukai ide-ide di balik Halo ketimbang memainkannnya. Ketertarikannya pada game tersebut telah melampaui gamenya sendiri, ia lebih suka bermain dengan action figure Halo. Kisah mengenai Spartan berhasil membuat daya imajinasinya terus berjalan, sangat luar biasa.

Bungie memang keren. Itu saja."
3. Game, Jalan Keluar Artis di Kala Kesulitan

Bukan rahasia lagi kalo game emang bisa jadi jalan keluar bagi masalah tiap orang. Setiap masalah yang dihadapin, kayaknya bisa musnah (biarpun cuma sementara waktu doank) waktu maen game. Tapi sangat menarik kalo kita ngintip apa yang terjadi sama mantan aktris cantik asal Jepang, Maki Goto. Sampai dengan tahun 2011, wanita kelahiran tahun 1985 ini masih dipuja-puja sebagai salah satu artis cantik yang serba bisa. Tapi setelah tahun 2011, ia pun mundur dari kerjaannya sebagai artis dan mulai nikmatin hidup sebagai seorang gamer.
Alasan kenapa dirinya mundur, mungkin bisa kita liat ke beberapa tahun belakangan, dimana kehidupannya bener-bener penuh dengan tragedi yang menyedihkan. Tragedi yang paling terakhir ia rasakan adalah waktu ibunya, Tokiko Goto, meninggal karena jatuh dari lantai tiga rumahnya di Edogawa, Tokyo. Nah, sekarang ia telah menjelma menjadi seorang gamer sejati demi melarikan diri dari pahitnya kenyataan hidup. Bahkan mungkin sedikit berlebihan...

Dikit beda dengan bukti-bukti lain yang kami bahas disini, kehidupan Maki Goto sama sekali bukan kehidupan yang redaksi saranin untuk Klikers. Kenapa? Karena Goto sekarang lebih cenderung 'keranjingan' dengan dunia game, sampe-sampe ia bisa ngabisin waktu 30 jam non-stop hanya untuk maen game. Bahkan setiap kali ia ngobrol, ia cuma ngomongin tentang game yang sedang ia maenin. Dalam jangka pendek, emang game bisa ngilangin rasa frustrasi. Tapi kalo dalam jangka panjang, ini bukan hobi yang menyehatkan loh…

4. Skyrim, Pelipur Lara di Tengah Kesedihan

Satu lagi bukti yang serupa tapi tak sama dengan bukti nomor dua. Keterlibatan seorang developer dalam memberikan kebahagiaan untuk orang yang ngerasa udah gak punya semangat hidup. Kehilangan seseorang dalam hidup adalah salah satu cobaan paling berat semasa idup. Siapapun pasti pernah ngerasain. Paling gampangnya, Klikers pernah kan ngerasain putus sama pacar yang dah jalan bertaon-taon? Jangankan bertaon-taon, bahkan hanya hitungan bulan doank pun, sakitnya dah bener-bener menusuk sukma. (*DUILEEEEEEEE* XD)

Nah, gimana rasanya kalo kalian harus kehilangan seseorang untuk selamanya? Sakit, pedih dan getir harus kalian rasain sendiri selamanya. Soalnya orang yang udah meninggal, gak bakalan bisa balik lagi. Inilah yang dirasain oleh seorang pria dengan nickname lb-Cyber. Setelah ia harus kehilangan saudara perempuannya yang meninggal karena kanker, ia pun lantas mengurung diri di dunia The Elder Scrolls V: Skyrim. Setelah ngabisin beberapa waktu di game ini, ia pun mengaku kalo Skyrim udah berhasil ngebantu dirinya untuk bangkit dari rasa depresi yang hinggap di dirinya.

Tapi sebuah kejutan yang gak diduga dateng ketika Bethesda ngirimin sebuah art-book Skyrim yang penuh berisi tanda tangan staf Bethesda, tepat setahun di hari peringatan kematian saudaranya. Di hari yang super kelam itu, ia pun mengaku ngedapetin kehangatan yang gak terduga