- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
5 Pemain Terbaik MU Sepanjang Sejarah Manchester United - Part2


TS
mahreza10
5 Pemain Terbaik MU Sepanjang Sejarah Manchester United - Part2
Permisi Agan-Agan ane cuman mau bagi-bagi info nih kalo berkenan di timpuk
nya Jangan di
Seengak nya di
Langsung aja ke TKP!
Memilih 10 pemain MU terbaik sepanjang sejarah bukanlah hal mudah karena MU adalah klub besar dengan sejarah yang luar biasa dan mempunyai banyak deretan pemain bagus dan berkelas. Walaupun begitu, jika dipersempit, era yang menonjol selama perjalanan panjang United mulai dari 1878 ketika masih bernama Newton Heath sampai sekarang adalah era Matt Busby yang terkenal dengan Busby Babes nya dan tentu saja era Ferguson karena sebenarnya dia sendirilah yang berada di posisi teratas jika kita bicara tentang legenda secara keseluruhan. Meskipun tentu saja ada banyak pemain hebat lain selain era tersebut, tetapi saya pikir dua era tersebut adalah sesuatu yang sangat tidak bisa kita tinggalkan.
1) Eric Cantona
Cantona adalah pemain yang pintar, flamboyan, dan punya pengaruh sangat penting dalam permainan United. Publik tentu masih mengingat tendangan kungfunya kepada seorang penonton sebagai hal negatif yang melekat padanya, tetapi dia adalah pemain yang istimewa. Cantona bergabung dengan MU di pertengahan musim 1992/1993, dan membantu MU meraih gelar Liga secara mengejutkan karena dalam setengah musim sebelum dia datang, MU dalam posisi tertinggal dengan Aston Villa, Blackburn Rovers, dan Queen Park Rangers. Cantona membawa gelar Liga lagi bagi MU di musim berikutnya dan menjadi duet maut bersama Mark Hughes dengan di belakangnya ada gelandang kreatif macam McClair. Selain gelar Liga, Cantona juga memenangi FA Cup dan PFA Player of the Year. Kehebatan Cantona ternyata diikuti perangainya yang bengal. Sering mendapat kartu merah, pernah meludah kepada seorang penonton, menendang pemain Crystal Palace diikuti dengan kungfu kick nya ke arah suporter Palace. Cantona dianggap membawa perbedaan di MU, ketika dia tidak sedang main karena masih dalam masa hukuman larangan bertanding, MU kalah dalam perebutan gelar melawan Blackburn. Di musim berikutnya Cantona comeback ke lapangan dan kembali membawa United meraih double winner, gelar Liga dan FA cup. Yes, he is the King, mengantar United meraih 4 gelar Liga dalam 5 musim (1 musim runner up karena Cantona menjalani masa hukuman) cukup untuk membuatnya masuk dalam daftar legenda United.
2) Peter Schmeichel

The Great Dane. Kiper terbaik yang pernah dimiliki MU dengan fisiknya yang tinggi besar dan aksi-aksi penyelamatannya yang spektakuler. Bermain dari tahun 1991-1999 untuk MU dengan total 292 pertandingan di Liga. Schmeichel di tahun 1992 dan 1993 terpilih sebagai “The World’s Best Goalkeeper”. Schmeichel juga mempunyai catatan clean sheet ratio yang paling tinggi dalam sejarah Premier League dengan 46% dari total bermain yang berakhir dengan tanpa kebobolan. Dia menutup karir di United dengan gemilang, meraih treble di tahun 1999 dan juga menjadi kapten di final Champions League melawan Munchen yang dimenangkan MU dengan sangat dramatis. Aksi penyelamatannya ketika melawan Arsenal pada semifinal FA Cup di musim 1998/1999 mungkin yang paling banyak dikenal dan diingat orang. Dia mementahkan tendangan pinalti Dennis Bergkamp di injury time babak kedua yang membawa pertandingan ke extra time dan kemudian gol spektakuler Giggs mengantar kemenangan MU.
3) Christiano Ronaldo

Ronaldo adalah fenomena. Dia dibeli karena penampilan luar biasanya ketika MU menghadapi klub nya saat itu, Sporting Lisbon, dalam sebuah partai persahabatan yang dimenangkan Sporting dengan skor 3-1. Ronaldo sendiri mencetak 2 gol untuk kemenangan Sporting. Dalam perjalanan pulang, para pemain United membicarakannya dan akhirnya kemudian dia didatangkan ke Old Trafford pada tahun 2003 untuk mewarisi nomor 7 milik David Beckham. Tidak diragukan lagi, dia adalah salah satu talenta terbaik milik MU. Sebagai seorang winger, Ronaldo sangat tajam. Dia bisa mencetak gol melalui kepala, kaki kanan, maupun kaki kirinya. Seorang eksekutor pinalti dan tendangan bebas yang mumpuni, pelari yang sangat cepat di lapangan bahkan ketika dia masih membawa bola, selain itu kemampuannya melewati pemain lawan membuat klub lain selalu menempel Ronaldo dengan dua pemain ketika dia membawa bola. Tahun 2008 adalah tahunnya Ronaldo. Dia seolah memenangkan semuanya sendirian. Membawa pulang semua gelar individual dan membawa United meraih duoble winner (Premier dan Champions League). Ronaldo meninggalkan United tahun 2009, memecahkan rekor transfer dunia senilai 80 juta pound dan memulai masa legendarisnya di Real Madrid.
4) Bryan Robson
Long lasting captain. Dia bergabung dengan MU sejak tahun 1981 dan 10 tahun lebih menjadi kapten MU bukanlah catatan yang dapat diremehkan. Sebelum Cantona menjadi kapten dan memulai era keemasannya sendiri, Robson adalah pemilik nomor keramat 7 serta pemimpin sejati di lapangan. Robson menjuarai gelar liga pertamanya di tahun 1992-1993 setelah 11 tahun karirnya bersama MU dimana MU mulai membeli Eric Cantona yang menjadi suksesornya. Robson di musim berikutnya menyerahkan nomor 7 nya kepada Cantona meskipun dia masih menjadi kapten jika dia tampil sebagai pemain utama. Robson juga masuk daftar sebagai “Football League 100 Legends” di tahun 1998 dan catatan unik lain yaitu Robson masuk salah satu dari “16 greatest players West Bromwich Albion” dalam polling menyambut ulang tahun ke-125 klub tersebut.
5) Roy Keane

Saya dalam keadaan sangat dilema ketika harus memilih Roy Keane atau Wayne Rooney di daftar ini, tetapi saya yakin Rooney akan masuk daftar, bahkan di nomor satu, ketika nanti dia pensiun sebagai pemain Manchester United. Untuk Roy Keane, dia adalah tipe pemain yang akan dibutuhkan semua manager/pelatih di muka bumi untuk ditempatkan di tengah. Dia tidak pernah mundur dari konfrontasi, ball winner, mengcover lapangan tengah dengan sangat luar biasa, dan kadang mencetak gol penting. Pemain ini tidak pernah sepi dari kontroversi dan lumayan sering mendapat kartu merah. Walaupun begitu, Roy Keane selalu memberikan 100 persen dari dirinya. Partai yang paling banyak diingat orang adalah ketika melawan Juventus di semifinal Liga Champions tahun 1999, dia bermain luar biasa dan berhasil membawa MU membalikkan kedudukan dengan skor 3-2 setelah tertinggal 2-0. Lampard pernah berkata kalau pemain yang paling dia takuti adalah Keane. Lampard akan lebih memilih cepat-cepat mengoper bola daripada harus berhadapan dengan Roy Keane.
Sekian Dari ane Kalo suka boleh ditimpuk pake
jangan ditimpuk pake



Langsung aja ke TKP!
Memilih 10 pemain MU terbaik sepanjang sejarah bukanlah hal mudah karena MU adalah klub besar dengan sejarah yang luar biasa dan mempunyai banyak deretan pemain bagus dan berkelas. Walaupun begitu, jika dipersempit, era yang menonjol selama perjalanan panjang United mulai dari 1878 ketika masih bernama Newton Heath sampai sekarang adalah era Matt Busby yang terkenal dengan Busby Babes nya dan tentu saja era Ferguson karena sebenarnya dia sendirilah yang berada di posisi teratas jika kita bicara tentang legenda secara keseluruhan. Meskipun tentu saja ada banyak pemain hebat lain selain era tersebut, tetapi saya pikir dua era tersebut adalah sesuatu yang sangat tidak bisa kita tinggalkan.
1) Eric Cantona

Cantona adalah pemain yang pintar, flamboyan, dan punya pengaruh sangat penting dalam permainan United. Publik tentu masih mengingat tendangan kungfunya kepada seorang penonton sebagai hal negatif yang melekat padanya, tetapi dia adalah pemain yang istimewa. Cantona bergabung dengan MU di pertengahan musim 1992/1993, dan membantu MU meraih gelar Liga secara mengejutkan karena dalam setengah musim sebelum dia datang, MU dalam posisi tertinggal dengan Aston Villa, Blackburn Rovers, dan Queen Park Rangers. Cantona membawa gelar Liga lagi bagi MU di musim berikutnya dan menjadi duet maut bersama Mark Hughes dengan di belakangnya ada gelandang kreatif macam McClair. Selain gelar Liga, Cantona juga memenangi FA Cup dan PFA Player of the Year. Kehebatan Cantona ternyata diikuti perangainya yang bengal. Sering mendapat kartu merah, pernah meludah kepada seorang penonton, menendang pemain Crystal Palace diikuti dengan kungfu kick nya ke arah suporter Palace. Cantona dianggap membawa perbedaan di MU, ketika dia tidak sedang main karena masih dalam masa hukuman larangan bertanding, MU kalah dalam perebutan gelar melawan Blackburn. Di musim berikutnya Cantona comeback ke lapangan dan kembali membawa United meraih double winner, gelar Liga dan FA cup. Yes, he is the King, mengantar United meraih 4 gelar Liga dalam 5 musim (1 musim runner up karena Cantona menjalani masa hukuman) cukup untuk membuatnya masuk dalam daftar legenda United.
2) Peter Schmeichel

The Great Dane. Kiper terbaik yang pernah dimiliki MU dengan fisiknya yang tinggi besar dan aksi-aksi penyelamatannya yang spektakuler. Bermain dari tahun 1991-1999 untuk MU dengan total 292 pertandingan di Liga. Schmeichel di tahun 1992 dan 1993 terpilih sebagai “The World’s Best Goalkeeper”. Schmeichel juga mempunyai catatan clean sheet ratio yang paling tinggi dalam sejarah Premier League dengan 46% dari total bermain yang berakhir dengan tanpa kebobolan. Dia menutup karir di United dengan gemilang, meraih treble di tahun 1999 dan juga menjadi kapten di final Champions League melawan Munchen yang dimenangkan MU dengan sangat dramatis. Aksi penyelamatannya ketika melawan Arsenal pada semifinal FA Cup di musim 1998/1999 mungkin yang paling banyak dikenal dan diingat orang. Dia mementahkan tendangan pinalti Dennis Bergkamp di injury time babak kedua yang membawa pertandingan ke extra time dan kemudian gol spektakuler Giggs mengantar kemenangan MU.
3) Christiano Ronaldo

Ronaldo adalah fenomena. Dia dibeli karena penampilan luar biasanya ketika MU menghadapi klub nya saat itu, Sporting Lisbon, dalam sebuah partai persahabatan yang dimenangkan Sporting dengan skor 3-1. Ronaldo sendiri mencetak 2 gol untuk kemenangan Sporting. Dalam perjalanan pulang, para pemain United membicarakannya dan akhirnya kemudian dia didatangkan ke Old Trafford pada tahun 2003 untuk mewarisi nomor 7 milik David Beckham. Tidak diragukan lagi, dia adalah salah satu talenta terbaik milik MU. Sebagai seorang winger, Ronaldo sangat tajam. Dia bisa mencetak gol melalui kepala, kaki kanan, maupun kaki kirinya. Seorang eksekutor pinalti dan tendangan bebas yang mumpuni, pelari yang sangat cepat di lapangan bahkan ketika dia masih membawa bola, selain itu kemampuannya melewati pemain lawan membuat klub lain selalu menempel Ronaldo dengan dua pemain ketika dia membawa bola. Tahun 2008 adalah tahunnya Ronaldo. Dia seolah memenangkan semuanya sendirian. Membawa pulang semua gelar individual dan membawa United meraih duoble winner (Premier dan Champions League). Ronaldo meninggalkan United tahun 2009, memecahkan rekor transfer dunia senilai 80 juta pound dan memulai masa legendarisnya di Real Madrid.
4) Bryan Robson

Long lasting captain. Dia bergabung dengan MU sejak tahun 1981 dan 10 tahun lebih menjadi kapten MU bukanlah catatan yang dapat diremehkan. Sebelum Cantona menjadi kapten dan memulai era keemasannya sendiri, Robson adalah pemilik nomor keramat 7 serta pemimpin sejati di lapangan. Robson menjuarai gelar liga pertamanya di tahun 1992-1993 setelah 11 tahun karirnya bersama MU dimana MU mulai membeli Eric Cantona yang menjadi suksesornya. Robson di musim berikutnya menyerahkan nomor 7 nya kepada Cantona meskipun dia masih menjadi kapten jika dia tampil sebagai pemain utama. Robson juga masuk daftar sebagai “Football League 100 Legends” di tahun 1998 dan catatan unik lain yaitu Robson masuk salah satu dari “16 greatest players West Bromwich Albion” dalam polling menyambut ulang tahun ke-125 klub tersebut.
5) Roy Keane

Saya dalam keadaan sangat dilema ketika harus memilih Roy Keane atau Wayne Rooney di daftar ini, tetapi saya yakin Rooney akan masuk daftar, bahkan di nomor satu, ketika nanti dia pensiun sebagai pemain Manchester United. Untuk Roy Keane, dia adalah tipe pemain yang akan dibutuhkan semua manager/pelatih di muka bumi untuk ditempatkan di tengah. Dia tidak pernah mundur dari konfrontasi, ball winner, mengcover lapangan tengah dengan sangat luar biasa, dan kadang mencetak gol penting. Pemain ini tidak pernah sepi dari kontroversi dan lumayan sering mendapat kartu merah. Walaupun begitu, Roy Keane selalu memberikan 100 persen dari dirinya. Partai yang paling banyak diingat orang adalah ketika melawan Juventus di semifinal Liga Champions tahun 1999, dia bermain luar biasa dan berhasil membawa MU membalikkan kedudukan dengan skor 3-2 setelah tertinggal 2-0. Lampard pernah berkata kalau pemain yang paling dia takuti adalah Keane. Lampard akan lebih memilih cepat-cepat mengoper bola daripada harus berhadapan dengan Roy Keane.
Sekian Dari ane Kalo suka boleh ditimpuk pake


0
3.5K
29


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan