Di setiap perusahaan atau organsisasi, pastilah ada yang namanya politik kantor. Kasak-kusuk, bujuk-membujuk, super baik, serta mendekati orang-orang "kunci", merupakan bagian dari politik kantor yang bertujuan untuk mempengaruhi keputusan atau menunjukkan pengaruh terhadap situasi lingkungan kerja.

Menurut Eileen Rachman, dari lembaga sumber daya manusia, Experd, politik kantor menjadi nyata pada lembaga yang kekuatan sumber daya manusianya tidak seimbang, misalnya banyak yang produktif sementara banyak yang bermalas-malasan atau juga karena job description yang tidak seimbang, yang kesemuanya bisa membangkitkan rasa tidak aman dalam bekerja.

Tak semua orang mau terlibat dalam politik kantor dan memilih menjadi "orang luar". Agar tidak terseret dalam arus, praktikkan tips berikut ini.

1. Bersikap adil
Terkadang permainan politik bisa berjalan dengan keji dan kotor. Yang penting Anda tak perlu terbawa arus, tetaplah fokus pada isu utama, bukan individu. Bersikap fair tanpa menghakimi dalam menghadapi masalah.

2. Menjunjung etika
kesopanan, hormat, tata krama, dan etika kantor, semuanya tergantung pada diri kita sendiri. Tunjukkan corporate manners yang baik dan dorong rekan kerja melakukan hal yang sama.

3. Kepala dingin
Seharusnya tak ada satu kejadian apa pun di kantor yang bisa membuat kita sakit jantung selama kita memandang segala sesuatu sesuai porsinya. Itu sebabnya perlu juga memiliki pengetahuan mengenai peta perpolitikan, misalnya siapa bergabung dengan siapa.

4. Tutup mulut
Bergosip memang mengasyikkan tetapi lebih baik tidak terlibat gosip-gosip yang terkait urusan pekerjaan. Tahan diri agar tidak terpancing apalagi sampai membeberkan rahasia perusahaan. Saat pembicaraan yang mengarah pada gosip dimulai, tinggalkan tempat dengan sopan.

5. Tetap produktif
Meski malas terlibat dalam intrik politik kantor, usahakan untuk membuat diri lebih diperhitungkan. Tonjolkan diri lewat prestasi dan kinerja yang bersinar