Quote:
Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y. Thohari meyakini demonstrasi hari ini tidak akan berujung kudeta, seperti santer dikabarkan. Menurutnya, demo hanya sebagai salah satu cara untuk menyuarakan kritikan terhadap kinerja pemerintah yang dinilai belum sesuai dengan kehendak rakyat.
"Mereka, menurut saya hanya melancarkan kritik yang sangat keras saja. Ibaratnya orang menyetel atau membunyikan radio atau TV dengan nada sangat keras sampai maksimal volumenya," kata Hajriyanto saat dihubungi, Senin(25/3).
Menurutnya, demo adalah bagian integral dari ekspresi demokrasi. Kebebasan berserikat, berkumpul, dan menyatakan pendapat yang dijamin undang-undang. Tidak ada satu kekuatan pun di negara demokrasi, yang bisa melarang warganya mengekspresikan dan mengartikulasikan aspirasi atau gagasannya.
Apalagi, lanjutnya, masih adanya kesenjangan antara cita-cita mensejahterakan dan mencerdaskan bangsa (sebagaimana tersebut dalam alinea keempat pembukaan UUD 1945), dan kenyataan historis masih sangat lebar. Yang penting adalah demonstrasi tidak merusak, apalagi anarkis.
"Tentu suaranya menjadi sangat keras dan cumiakkan telinga orang-orang yang sedang menduduki kekuasaan, bahkan memerahkan telinganya orang-orang yang terlalu dekat dengan kekuasaan," lanjutnya.
Hajriyanto berharap aparat kepolisian menghindari tindakan preventif, serta dapat mengawal demo dengan baik.
"Jika ada penyusup yang merusak fasilitas umum yang didanai dengan uang rakyat, ya segera diamankan saja. Saya yakin mereka yang berdemo tidak ada yang berniat merusak," tutur pria yang juga ketua DPP Partai Golkar ini.
Sumber :
http://www.merdeka.com/politik/hajri...volume-tv.html
Makelar demonya siapa yah kira2 untuk demo kali ini

dan biayanya kira2 berapa yah

kepentingannya apa yah
silahkan di analisa
