Wiweko Soepono sang Penggagas Two Men Cockpit dari Indonesia
TS
valletaa
Wiweko Soepono sang Penggagas Two Men Cockpit dari Indonesia
Wiweko Soepono sang Penggagas Two Men Cockpit dari Indonesia
Jangan lupa dulu gan.
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Selamat pagi buat agan-agan semua,perkenankan ane buat membahas salah satu kemajuan tekhnologi industri penerbangan internasional yang dihasilkan dari pemikiran anak bangsa.
Kita liat dulu orangnya
Spoiler for Wiweko Soepono:
Quote:
Pasti semua jarang yang tau tentang beliau,beliau dikenal sebagai seorang direktur utama Garuda Indonesia pada periode 1968-1984. Wiweko adalah bapak dari pesawat two-man cockpit yang diterapkan pabrik Airbus Industrie. Pesawat pertama kokpit dua awak (crew) adalah Airbus A300-B4 FFCC (Forward Facing Crew Cockpit), cikal bakal pesawat glass cockpit berawak dua pesawat-pesawat sekarang.
Quote:
Dalam perjalanannya sebagai direktur utama, Wiweko sering menerbangkan pesawat armadanya sendiri. Pengalamannya menerbangkan pesawat mesin ganda baling-baling Beechcraft Super H-18 Desember 1965 trans-Pasifik seorang diri dari pabrik Beechcraft di Wichita (Kansas) via Oakland, Amerika Serikat (7 Desember) ke Jakarta sehingga Wiweko mengusulkan agar pesawat Super H-18 mempergunakan sistem intergrity untuk one pilot operation dan diterima oleh perusahaan Beechcraft.
Pengalaman inilah yang membuat dirinya bersama staf Airbus Industrie, eksekutif perusahaan Roger Beteille, pilot uji Pierre Baud, serta staf lainnya membuat konsep penerbangan dengan dua awak pesawat. Konsep ini dibuat setelah uji coba dengan pesawat Airbus Airbus A-300B-4 memperlihatkan peran flight engineer yang tidak terlalu banyak. Dengan mengeliminir flight engineer dan mengubah setting layout cockpit pesawat, maka diperoleh konsep FFCC (Forward Facing Crew Cockpit) yang memungkinkan pesawat kelas jumbo hanya diterbangkan oleh dua awak pesawat. Konsep FFCC sangat ditentang pada saat itu, baik di dalam maupun di luar negeri. Namun kini konsep itu disempurnakan menjadi glass cockpit yang menjadi standar untuk pesawat sipil. Boeing yang semula menentang akhirnya menggunakan teknologi ini pada pesawat Boeing 747 400 dan Boeing 777. Nama glass cockpit juga dikenal sebagai Garuda cockpit yang sebelumnya dinamakan Wiweko cockpit. Tercatat Garuda Indonesia mengoperasikan 9 pesawat jenis ini (A 300 B4 FFCC), salah satunya jatuh di Sibolangit, Sumatera Utara pada tahun 1997.
Quote:
Kado istimewa diterima Garuda Indonesia pada saat berulang tahun ke-45 yaitu sebuah pesawat angkut terbesar saat itu untuk penumpang dengan tekhnologi Glass cockpit two men crew. yang lebih istimewanya, design cockpit tersebut asli rancangan anak Indonesia, yaitu Bapak Wiweko Soepono.
Pada mulanya gagasan pemikiran beliau menuai Pro dan Kontra selama 12 tahun. Misalnya, Persatuan Penerbang Belanda mengajak teman seprofesi di eropa untuk ikut menolak konsep tersebut. Maskapai yang pernah eksis, Pan Am, pun ikut menentang keras,Bahkan Boeing sendiri ikut-ikutan menolak.
Bukan hanya diluar negeri, didalam negeri sendiri Garuda Indonesia dikritik keras "Jangan nyawa penumpang dijadikan kelinci percobaan" begitu kira-kira reaksi di Tanah Air menyambut kedatangan 9 pesawat Airbus A300-B4 FFCC yang menjadi pelopor pada tahun 1982 silam.
Namun kenyataannya indonesia benar" mendatangkan pesawat paling mutakhir dengan tekhnologi Forward Facing Crew Cokpit (FFCC) di tahun 1994. Boeing pun ikut memproduksi versi terbaru B777 dengan tekhnologi yang sama. Salah seorang direksi Boeing Company menjelang tutup dekade 1980 menjelaskan, bahwa mereka sangat berhati" menerapkan tekhnologi baru terhadap produknya. hal tersebut termasuk tekhnologi dua awak rancangan Garuda. Setelah pesaingnya membuktikan tekhnologi tersubut memang handal barulah Boeing menerapkan tekhnologi two men cokpit tersebut dipesawat Jumbonya.
Jadi bagi Garuda, kado istimewa dalam rangka ulang tahun ke 45 tersebut bukan hanya berupa kehadiran pesawat seharga USD 160juta pertama mereka, tapi diterimanya Garuda Design Cockpit pada pesawat jumbo raksasa. inilah salah satu kontribusi yang diberikan indonesia terhadap industri penerbanga internasional.
Quote:
Saking terkenalnya B747-400 Garuda, miniatur pesawat ini pernah diabadikan menjadi salah satu miniatur kota diModurodam, Belanda. diminiatur bandara Schiphol tersebut pesawat miniatur Garuda B747-400 berdampingan dengan pesawat milik KLM. sayangnya saat Garuda indonesia menghentikan penerbangan ke belanda dan Eropa pada awal 2000an, miniatur pesawat Garuda B747-400 tersebut juga tidak ditampilkan lagi.
Nih gan penampakan miniatur pesawat Garuda B747-400 dikota Modurodam, Belanda
Spoiler for Garuda B747-400:
Ane sebagai warga negara indonesia cukup bangga gan terhadap buah pemikiran anak bangsa. malu
Tetap Berkarya anak indonesia untuk menjadikan negara ini lebih Maju
Sekian dari ane gan jangan lupa . ga nolak sih kalo dikasih tapi jangan di yah gan