- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
27 Tahun jadi TKW di Arab Saudi, Eka diusung jadi caleg PDIP
TS
shataker
27 Tahun jadi TKW di Arab Saudi, Eka diusung jadi caleg PDIP
Hak politik WNI di luar negeri bukan hanya dapat memberikan suaranya dalam setiap Pemilihan Umum saja, tetapi WNI di luar negeri khususnya mempunyai hak agar aspirasi mereka tersalurkan dan dapat terwakili. Demikian dikatakan Mardiyanto Abdul Azis Wakil Ketua Bidang Politik & Hubungan Antar Lembaga PDI Perjuangan Korwil Arab Saudi, Rabu (20/3/2013) kemarin.
PDI Perjuangan Korwil Arab Saudi mengajukan dan mendaftarkan Hj. Eka Sapta Binti Rivai (49) salah satu Tenaga Kerja Wanita (TKI) di Arab Saudi. Hj. Eka Sapta bekerja di Arab Saudi sejak tahun 1986, di samping itu beliau sebagai relawan di salah satu organisasi yang bergerak dalam memperjuangkan nasib TKI.
"Betul, PDI Perjuangan Korwil Arab Saudi telah mengajukan dan mendaftarkan Hj. Eka Sapta ke DPP PDI Perjuangan untuk Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) di Pemilu 2014. Sudah saatnya TKI bereaksi dan mempunyai perwakilannya di DPR RI. Selama ini aspirasi TKI sering kali terabaikan, dan hanya diperhatikan saat menjelang Pemilu saja," ujar Mardiyanto.
"Nasib pilu TKI sering dialami perempuan, atas dasar itulah kami menunjuk dan mendaftarkan Hj. Eka Sapta, tentu sesama perempuan Hj. Eka Sapta paham betul kesedihan dan pahitnya. Disamping beliau sudah puluhan tahun menjadi TKI, kredibilitas Hj. Eka Sapta dalam persoalan TKI sudah menguasai, jadi tidak diragukan lagi. Kita sekarang mendoakan agar Hj. Eka Sapta lulus dalam proses penjaringan, dan bila sudah masuk ke proses selanjutnya kita berharap agar Hj. Eka Sapta dapat diletakkan di Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta II. Karena suara WNI di luar negeri pada nantinya akan disatukan dengan Dapil DKI Jakarta II," jelasnya.
Mardiyanto melanjutkan, semua mengetahui siapa anggota - anggota DPR RI pada Pemilu tahun 2009 dari Dapil DKI Jakarta II, setelah terpilih tak terdengar suaranya. Di samping itu, publik juga mengetahui siapa Partai pemenang Pemilu tahun 2009 di Arab Saudi, tapi tindakannya terhadap TKI minim sekali.
"Kami PDI Perjuangan merasa berjuang sendirian dalam melakukan advokasi TKI, padahal sesama partai politik bisa berjuang bersama - sama dan mengesampingkan dahulu kepentingan politik. Dibentuknya perwakilan Partai politik di luar negeri bukan hanya untuk urusan Pemilu, tetapi kewajiban utama kita yaitu menjadi corong WNI di luar negeri khususnya TKI. Tetapi PDI Perjuangan berterima kasih dan bersyukur selalu diberi semangat oleh TKI serta relawan, sekaligus dibantu oleh ormas yang ada di Arab Saudi seperti Nahdlatul Ulama, GP Ansor, dan lainnya," terangnya.
Bila selama proses penjaringan lulus, lanjut Mardiyanto, akan berjuang semaksimal mungkin untuk memenangkan salah satu TKI yaitu Hj. Eka Sapta Rivai yang berangkat melalui kendaraan PDI Perjuangan di Pemilu legislatif tahun 2014.
"Bila berhasil, Hj. Eka Sapta akan memperhatikan dan berjuang sekuatnya untuk kepentingan TKI. Kami pun menyadari sistim Pemilu 2014 nanti berdasarkan suara terbanyak, jadi sudah bisa dibayangkan yang kuat dalam segi keuangan bisa menang. Hanya kami belajar dari Pilkada DKI Jakarta, Bapak Jokowi keuangannya minim, tetapi karena menyatu dengan tulus dan kepentingannya hanya untuk rakyat, seberapa banyak uang tidak bisa mengalahkan suara rakyat bila sudah bersatu. Melainkan warga Jakarta berbondong - bondong memberikan bantuan sukarela kepada Bapak Jokorwi," tuturnya.
"Sama halnya nanti, bila seluruh TKI di luar negeri bersatu dan semangat berangkat ke TPS memberikan hak suaranya untuk memberikan dukungan, akan mudah sekali kita mengantarkan salah satu TKI yaitu Hj. Eka Sapta Binti Rivai menjadi perwakilan seluruh TKI di luar negeri dan warga Jakarta Pusat serta Selatan di DPR RI," pungkasnya
http://city.seruu.com/read/2013/03/2...lon-legislatif
0
749
1
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan