- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[kasus kopassus]sleman di kenal dunia sampai ke isu teroris teroris


TS
BanMoge2nd
[kasus kopassus]sleman di kenal dunia sampai ke isu teroris teroris
Quote:
LP Cebongan Mulai Normal, Ratusan Personel Polisi dan TNI Ditarik
Sleman - Sehari pasca peristiwa penyerangan LP Cebongan, Sleman, situasi LP saat ini tampak kondusif. Ratusan personel Polisi dan TNI yang kemarin berjaga-jaga di lokasi, hari ini tidak terlihat lagi.
Kepala LP Cebongan, Sukamto Harto, mengatakan, aktivitas sudah mulai normal tetapi masih tetap waspada. Semua sudah mulai konsentrasi untuk mengarah ke keadaan semula.
"Karyawan dan pegawai sudah bekerja kembali secara full time. Penghuni juga sudah tenang kembali," kata Sukamto di LP Cebongan, Minggu (24/3/2013).
Untuk kunjungan besuk mulai Senin besok rencananya sudah mulai dibuka kembali. Sebelumnya pada hari Sabtu, kunjungan besuk napi diliburkan karena sedang dilakukan pemeriksaan petugas pasca peristiwa penyerangan.
Sementara, ratusan personel polisi dan TNI yang kemarin melakukan penjagaan ketat di lokasi, sudah ditarik dari lokasi. Menurut Kalapas, pengamanan dari kepolisian dilakukan dengan sistim sambang yakni secara periodik. Polisi melakukan pengamanan dengan mendatangi LP secara periodik.
Hingga kini penyerang bersenjata api yang menewaskan 4 tersangka pengeroyokan anggota Kopassus itu masih misterius. [URL="http://news.detik..com/?ndthome"]sumber[/URL]
Sleman - Sehari pasca peristiwa penyerangan LP Cebongan, Sleman, situasi LP saat ini tampak kondusif. Ratusan personel Polisi dan TNI yang kemarin berjaga-jaga di lokasi, hari ini tidak terlihat lagi.
Kepala LP Cebongan, Sukamto Harto, mengatakan, aktivitas sudah mulai normal tetapi masih tetap waspada. Semua sudah mulai konsentrasi untuk mengarah ke keadaan semula.
"Karyawan dan pegawai sudah bekerja kembali secara full time. Penghuni juga sudah tenang kembali," kata Sukamto di LP Cebongan, Minggu (24/3/2013).
Untuk kunjungan besuk mulai Senin besok rencananya sudah mulai dibuka kembali. Sebelumnya pada hari Sabtu, kunjungan besuk napi diliburkan karena sedang dilakukan pemeriksaan petugas pasca peristiwa penyerangan.
Sementara, ratusan personel polisi dan TNI yang kemarin melakukan penjagaan ketat di lokasi, sudah ditarik dari lokasi. Menurut Kalapas, pengamanan dari kepolisian dilakukan dengan sistim sambang yakni secara periodik. Polisi melakukan pengamanan dengan mendatangi LP secara periodik.
Hingga kini penyerang bersenjata api yang menewaskan 4 tersangka pengeroyokan anggota Kopassus itu masih misterius. [URL="http://news.detik..com/?ndthome"]sumber[/URL]

Quote:
Penyerangan LP Cebongan, Membuat Sleman Mendunia
Jakarta - Penyerangan lapas II B Sleman, DIY tak hanya menjadi pemberitaan media nasional. Namun, peristiwa berdarah ini juga diberitakan di sejumlah media internasional seperti ABCnews dan Globalpost Amerika.
"Kelompok bersenjata tidak dikenal menyerang rumah tahanan dan menembak mati 4 tahanan yang sedang menunggu sidang atas kasus pembunuhan seorang prajurit," tulis ABCnews dalam artikelnya yang berjudul 'Gunmen shoot dead four Indonesian prisoners', Sabtu (23/3/2013) malam.
Tak hanya ABCnews, beberapa media negara lain seperti The Asahi Shimbun, Jepang; Global Times, China; Bernama, Malaysia; dan Times of India;
"Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Djoko Suyanto telah memerintahkan Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan Panglima TNI Laksamana Agus Sujartono untuk menangkap para pelaku dan membawa mereka ke pengadilan," tulis Global Times dalam artikelnya yang berjudul, '4 prisoners killed in prison attack in Indonesia'.
Seperti diberitakan sebelumnya, Lapas II B Sleman, DIY diserang oleh kelompok bersenjata yang tak dikenal pada Sabtu (23/3) dini hari. Setelah memaksa masuk, gerombolan tersebut menembak mari empat orang tahanan titipan Polda DIY. Keempatnya ditahan terkait kasus pengeroyokan seorang anggota Kopasus di Cafe Hugos, Selasa (19/3) lalu.[URL="http://news.detik..com/read/2013/03/24/084956/2202080/10/penyerangan-lp-cebongan-membuat-sleman-mendunia?nd771104bcj"]sumber[/URL]
Jakarta - Penyerangan lapas II B Sleman, DIY tak hanya menjadi pemberitaan media nasional. Namun, peristiwa berdarah ini juga diberitakan di sejumlah media internasional seperti ABCnews dan Globalpost Amerika.
"Kelompok bersenjata tidak dikenal menyerang rumah tahanan dan menembak mati 4 tahanan yang sedang menunggu sidang atas kasus pembunuhan seorang prajurit," tulis ABCnews dalam artikelnya yang berjudul 'Gunmen shoot dead four Indonesian prisoners', Sabtu (23/3/2013) malam.
Tak hanya ABCnews, beberapa media negara lain seperti The Asahi Shimbun, Jepang; Global Times, China; Bernama, Malaysia; dan Times of India;
"Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Djoko Suyanto telah memerintahkan Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan Panglima TNI Laksamana Agus Sujartono untuk menangkap para pelaku dan membawa mereka ke pengadilan," tulis Global Times dalam artikelnya yang berjudul, '4 prisoners killed in prison attack in Indonesia'.
Seperti diberitakan sebelumnya, Lapas II B Sleman, DIY diserang oleh kelompok bersenjata yang tak dikenal pada Sabtu (23/3) dini hari. Setelah memaksa masuk, gerombolan tersebut menembak mari empat orang tahanan titipan Polda DIY. Keempatnya ditahan terkait kasus pengeroyokan seorang anggota Kopasus di Cafe Hugos, Selasa (19/3) lalu.[URL="http://news.detik..com/read/2013/03/24/084956/2202080/10/penyerangan-lp-cebongan-membuat-sleman-mendunia?nd771104bcj"]sumber[/URL]

Quote:
Kriminolog: Lapas Tidak Disiapkan untuk Hadapi Serangan dari Luar
Jakarta - Menkum HAM Amir Syamsuddin meminta maaf atas ketidakberdayaan aparatnya dalam melindungi tahanan di Lapas II B Sleman, DIY dari serangan kelompok bersenjata pada Sabtu (23/4) dini hari. Kriminolog UI Adrianus Meliala mengatakan bahwa lapas memang tidak disiapkan untuk menghadapi serangan dari luar.
"Lapas memang tidak disiapkan untuk menghadapi serangan dari luar, tapi menghadapi orang yang lari (kabur) dari tahanan," ujar Adrianus kepada detikcom, Sabtu (23/3/2013) malam.
Adrianus menjelaskan bahwa proteksi dari pihak luar hanya kuat di gerbang utama. Sementara jika serangan sudah masuk ke dalam area lapas, akan sulit dilumpuhkan.
"Disiapkan bukan untuk serangan bersenjata. Begitu sudah masuk, jadi mudah. Tinggal dicari lokasinya di mana, ambil CCTV, melakukan kekerasan, dan eksekusi (tahanan)," lanjutnya.
Menurutnya, kelompok penyerang merupakan orang-orang terlatih. Hal ini dapat dilihat dari cepatnya proses penyerangan dan pembagian tugas yang rapi.
"Sehingga tidak ada satu pun dokumentasi. Tidak seperti penyerangan di OKU yang siang hari. Sehingga banyak warga yang menjadi saksi," kata Adrianus yang juga anggota kompolnas.
Sementara jika dilihat dari sisi formil, para pelaku bisa diancam pasal berlapis yang terancam hukuman mati.
"Dari formil, pembunuhan berencana, mengambil orang yang sedang diamankan hukum, merusak inventaris negara," tuturnya.
(sip/rvk)
[URL="http://news.detik..com/read/2013/03/24/065611/2202065/10/kriminolog-lapas-tidak-disiapkan-untuk-hadapi-serangan-dari-luar?nd771104bcj"]sumber[/URL]
Jakarta - Menkum HAM Amir Syamsuddin meminta maaf atas ketidakberdayaan aparatnya dalam melindungi tahanan di Lapas II B Sleman, DIY dari serangan kelompok bersenjata pada Sabtu (23/4) dini hari. Kriminolog UI Adrianus Meliala mengatakan bahwa lapas memang tidak disiapkan untuk menghadapi serangan dari luar.
"Lapas memang tidak disiapkan untuk menghadapi serangan dari luar, tapi menghadapi orang yang lari (kabur) dari tahanan," ujar Adrianus kepada detikcom, Sabtu (23/3/2013) malam.
Adrianus menjelaskan bahwa proteksi dari pihak luar hanya kuat di gerbang utama. Sementara jika serangan sudah masuk ke dalam area lapas, akan sulit dilumpuhkan.
"Disiapkan bukan untuk serangan bersenjata. Begitu sudah masuk, jadi mudah. Tinggal dicari lokasinya di mana, ambil CCTV, melakukan kekerasan, dan eksekusi (tahanan)," lanjutnya.
Menurutnya, kelompok penyerang merupakan orang-orang terlatih. Hal ini dapat dilihat dari cepatnya proses penyerangan dan pembagian tugas yang rapi.
"Sehingga tidak ada satu pun dokumentasi. Tidak seperti penyerangan di OKU yang siang hari. Sehingga banyak warga yang menjadi saksi," kata Adrianus yang juga anggota kompolnas.
Sementara jika dilihat dari sisi formil, para pelaku bisa diancam pasal berlapis yang terancam hukuman mati.
"Dari formil, pembunuhan berencana, mengambil orang yang sedang diamankan hukum, merusak inventaris negara," tuturnya.
(sip/rvk)
[URL="http://news.detik..com/read/2013/03/24/065611/2202065/10/kriminolog-lapas-tidak-disiapkan-untuk-hadapi-serangan-dari-luar?nd771104bcj"]sumber[/URL]
bener gan lapas hanya mempunyai pengamana dari dalam dan hanya mengamankan para warga rutan supaya tidak kabur.. dan lagian mereka hanya di jaga oleh sipir yang belum tentu mempunyai keahlian kusus
Quote:
sEksekutor 4 Tahanan di LP Cebongan Diyakini Bukan Teroris
akarta - Eksekutor 4 tahanan di LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta, diyakini bukan teroris. Dari aksinya, bila mereka teroris tentu aparat yang berjaga akan dibunuh dan akan lebih brutal dengan meledakkan LP.
"Melihat dari pola, proses kejadian berlangsung dengan cepat, rapi, dan mengunakan senjata lengkap, menunjukan bahwa ini penyerangan ini patut diduga oleh pihak yang terlatih dan teroganisir," kata anggota Komisi III DPR Indra SH saat berbincang, Minggu (23/3/2013).
Karenanya untuk mengungkapnya diperlukan kerjasama antara TNI, Polri, dan pihak terkait. Jangan sampai kasus ini malah menjadi sejarah kelam bangsa ini karena tak terungkap.
"Tentunya apabila ada keseriusan dan kesungguhan dalam mengusut dan mengungkap kasus ini, dengan melihat dugaan fakta-fakta tersebut akan dengan mudah mengidentifikasi pihak mana atau siapa para pelaku tersebut," urai politisi PKS ini.
Indonesia adalah negara hukum. Apapun alasan atau latar belakang penyerangan tersebut, tidak boleh ada pihak manapun main hakim sendiri.
"Kejadian ini tentunya mengoyak dan mengancam rasa aman publik. Hal ini layaknya hukum rimba, siapa yang kuat, bersenjata, berkuasa dapat bertindak semaunya dan main hakim sendiri," tuntasnya.
Penyerbuan itu terjadi Sabtu (23/3) dini hari. Kelompok bersenjata ini menodongkan pistol ke sipir. Mereka kemudian diminta menunjukkan kamar pelaku pengeroyokan anggota Kopassus. Setelah itu 4 pelaku dipisahkan dari tahanan lain, dan eksekusi dilakukan.
Korban meninggal dunia akibat penembakan tersebut adalah Dicky Sahetapy, Dedi, Aldi, dan Johan.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/03/24/102358/2202104/10/eksekutor-4-tahanan-di-lp-cebongan-diyakini-bukan-teroris?nd771104bcj"]sumber[/URL]
akarta - Eksekutor 4 tahanan di LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta, diyakini bukan teroris. Dari aksinya, bila mereka teroris tentu aparat yang berjaga akan dibunuh dan akan lebih brutal dengan meledakkan LP.
"Melihat dari pola, proses kejadian berlangsung dengan cepat, rapi, dan mengunakan senjata lengkap, menunjukan bahwa ini penyerangan ini patut diduga oleh pihak yang terlatih dan teroganisir," kata anggota Komisi III DPR Indra SH saat berbincang, Minggu (23/3/2013).
Karenanya untuk mengungkapnya diperlukan kerjasama antara TNI, Polri, dan pihak terkait. Jangan sampai kasus ini malah menjadi sejarah kelam bangsa ini karena tak terungkap.
"Tentunya apabila ada keseriusan dan kesungguhan dalam mengusut dan mengungkap kasus ini, dengan melihat dugaan fakta-fakta tersebut akan dengan mudah mengidentifikasi pihak mana atau siapa para pelaku tersebut," urai politisi PKS ini.
Indonesia adalah negara hukum. Apapun alasan atau latar belakang penyerangan tersebut, tidak boleh ada pihak manapun main hakim sendiri.
"Kejadian ini tentunya mengoyak dan mengancam rasa aman publik. Hal ini layaknya hukum rimba, siapa yang kuat, bersenjata, berkuasa dapat bertindak semaunya dan main hakim sendiri," tuntasnya.
Penyerbuan itu terjadi Sabtu (23/3) dini hari. Kelompok bersenjata ini menodongkan pistol ke sipir. Mereka kemudian diminta menunjukkan kamar pelaku pengeroyokan anggota Kopassus. Setelah itu 4 pelaku dipisahkan dari tahanan lain, dan eksekusi dilakukan.
Korban meninggal dunia akibat penembakan tersebut adalah Dicky Sahetapy, Dedi, Aldi, dan Johan.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/03/24/102358/2202104/10/eksekutor-4-tahanan-di-lp-cebongan-diyakini-bukan-teroris?nd771104bcj"]sumber[/URL]
di indonesia terroris hanyalah yang bikin bom rakitan yang menyerang tempat hiburan malam gereja dan rekan rekan si onis yang berasal dari kelompok islam garis keras
kalau yang bantai polisi tahanan dan bantai TNI di daerah konflik bukan teroris....

lengkap gan
bantu di
ato di
(ngarep) 



Diubah oleh BanMoge2nd 24-03-2013 15:26
0
3.1K
Kutip
23
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan