- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kebenaran Adalah Landasan Bagi Keadilan


TS
rendroprayogo
Kebenaran Adalah Landasan Bagi Keadilan
Sumber: http://www.perspektifnews.com/1081/k...bagi-keadilan/
Sabtu, 23 Maret 2013
Memperingati Hari Martabat dan Hak-Hak Korban Pelanggaran Berat HAM (24 Maret)
PerspektifNews, Jakarta - Hari Minggu ini, tanggal 24 Maret, dunia mengenang seorang pemimpin agama progresif yang dengan gigih membela kaum miskin dan rakyat yang ditindas kekuasaan militer. Akibat tindakan beraninya, beliau harus membayar mahal atas apa yang diperjuangan sesuai keyakinan nuraninya.
Dia adalah Uskup Agung El Salvador, Oscar Romero. Oscar Romero adalah satu dari sekian banyak pemimpin umat di benua Amerika yang berani mengecam dan mengkritik keras tindakan kejam aparat keamanan terhadap rakyat. Ia dibunuh tepat saat menyampaikan khutbah di hadapan umatnya, pada tanggal 24 Maret 1980.
Sehari sebelumnya, Uskup Agung Oscar Romero Arnulfo berdiri di depan kerumunan ratusan warga dan pasukan keamanan negara. Ia meminta pemerintahan militer untuk mengakhiri kekerasan yang kerap terjadi di El Salvador pada masa itu. Uskup Romero mengetahui sikapnya sangat beresiko dalam mengecam tindakan pasukan keamanan El Salvador, mengingat beberapa rekan Romero di gereja sudah dibunuh karena perbedaan pendapat mereka.
Kemarahan publik El Salvador atas pembunuhan Uskup Agung Romero pada akhirnya menyebabkan konflik berkepanjangan di El Salvador selama 12 tahun. Pada tahun 1992, sebuah perjanjian perdamaian diiniasi PBB, termasuk mandat untuk Komisi Kebenaran. Di antara banyaknya penyelidikan yang dilakukan oleh Komisi Kebenaran, ditemukan pembunuhan Uskup Agung Romero telah direncanakan oleh mantan Mayor Angkatan Darat, Roberto d'Aubuisson.
Pada bulan Desember 2010, PBB mengakui karya Romero yang menginginkan korban kekejaman dan keluarganya agar memiliki hak untuk mengetahui kebenaran. Hari pembunuhan Uskup Agung Romero (24 Maret) kemudian diperingati sebagai Hari Internasional tentang Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia dan Martabat Korban. Saat ini, masyarakat internasional memperingati tanggal 24 Maret sebagai momentum bagi korban pelanggaran HAM dan masyarakat untuk memiliki hak untuk mengetahui kebenaran.
Tahun 2013, ICTJ (International Center for Transitonal Justice) melalui rilisnya mendedikasikan sebuah buku yang dipersembahkan kepada masyarakat internasional tentang dasar-dasar pencarian kebenaran yang dapat diunduh melalui situsnya di: http://ictj.org/publication/truth-se...uth-commission (Jejen)
Sumber: http://www.perspektifnews.com/1081/k...bagi-keadilan/
Sabtu, 23 Maret 2013
Memperingati Hari Martabat dan Hak-Hak Korban Pelanggaran Berat HAM (24 Maret)
PerspektifNews, Jakarta - Hari Minggu ini, tanggal 24 Maret, dunia mengenang seorang pemimpin agama progresif yang dengan gigih membela kaum miskin dan rakyat yang ditindas kekuasaan militer. Akibat tindakan beraninya, beliau harus membayar mahal atas apa yang diperjuangan sesuai keyakinan nuraninya.
Dia adalah Uskup Agung El Salvador, Oscar Romero. Oscar Romero adalah satu dari sekian banyak pemimpin umat di benua Amerika yang berani mengecam dan mengkritik keras tindakan kejam aparat keamanan terhadap rakyat. Ia dibunuh tepat saat menyampaikan khutbah di hadapan umatnya, pada tanggal 24 Maret 1980.
Sehari sebelumnya, Uskup Agung Oscar Romero Arnulfo berdiri di depan kerumunan ratusan warga dan pasukan keamanan negara. Ia meminta pemerintahan militer untuk mengakhiri kekerasan yang kerap terjadi di El Salvador pada masa itu. Uskup Romero mengetahui sikapnya sangat beresiko dalam mengecam tindakan pasukan keamanan El Salvador, mengingat beberapa rekan Romero di gereja sudah dibunuh karena perbedaan pendapat mereka.
Kemarahan publik El Salvador atas pembunuhan Uskup Agung Romero pada akhirnya menyebabkan konflik berkepanjangan di El Salvador selama 12 tahun. Pada tahun 1992, sebuah perjanjian perdamaian diiniasi PBB, termasuk mandat untuk Komisi Kebenaran. Di antara banyaknya penyelidikan yang dilakukan oleh Komisi Kebenaran, ditemukan pembunuhan Uskup Agung Romero telah direncanakan oleh mantan Mayor Angkatan Darat, Roberto d'Aubuisson.
Pada bulan Desember 2010, PBB mengakui karya Romero yang menginginkan korban kekejaman dan keluarganya agar memiliki hak untuk mengetahui kebenaran. Hari pembunuhan Uskup Agung Romero (24 Maret) kemudian diperingati sebagai Hari Internasional tentang Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia dan Martabat Korban. Saat ini, masyarakat internasional memperingati tanggal 24 Maret sebagai momentum bagi korban pelanggaran HAM dan masyarakat untuk memiliki hak untuk mengetahui kebenaran.
Tahun 2013, ICTJ (International Center for Transitonal Justice) melalui rilisnya mendedikasikan sebuah buku yang dipersembahkan kepada masyarakat internasional tentang dasar-dasar pencarian kebenaran yang dapat diunduh melalui situsnya di: http://ictj.org/publication/truth-se...uth-commission (Jejen)
Sumber: http://www.perspektifnews.com/1081/k...bagi-keadilan/
0
925
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan