- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
NEGARA KITA SUDAH SEPERTI FILM HOLLIWOOD (PENYERANGAN LP SLEMAN)


TS
paskiprodo
NEGARA KITA SUDAH SEPERTI FILM HOLLIWOOD (PENYERANGAN LP SLEMAN)
Penyerangan kelompok bersenjata di LP Sleman
Berita Pertama
[/QUOTE]
[QUOTE=hadibuana;514d51171cd7190016000001]
Berita selanjutnya
Sumber : detik..com
Tambahan dari HonGisFirE
Berita Pertama
Spoiler for Berita Pertama:
YOGYAKARTA - Anggota Unit Intel Kodim Kota Yogyakarta, Sertu Sriyono, yang dibacok kawanan preman saat melerai pertikaian di sebuah rumah makan di Yogyakarta sore tadi, ternyata pernah menjadi pasukan elit TNI AD.
"Dulu dia itu anggota Kopassus (Komando Pasukan Khusus) di Kartosura, kemudian pindah di Kodim sini," jelas seorang kerabat korban, Apri, di RS Bethesda Yogyakarta, Rabu (20/3/2013).
Keluarga serta kerabat Sertu Sriyono berharap, polisi bertindak cepat menangkap pelaku penganiayaan yang dikenal sebagai preman di Pasar Progo, Yogyakarta. Jika tidak segera tertangkap, dikhawatirkan bisa meresahkan warga sekitar.
"Kami serahkan kepada pihak Kepolisian untuk mengusut kasus ini. Semoga cepat ditangkap pelakunya, biar tidak terjadi pada masyarakat atau pun petugas lainnya," ujarnya.
Sementara itu, meski mengalami tiga luka sabetan di kepala, Sertu Sriyono masih sadar. Keluarga termasuk istri korban, Wati, dan kedua putri mereka telah berkumpul di rumah sakit.
Seperti diberitakan, peristiwa itu terjadi di sebuah rumah makan di Jalan Dr Soetomo sekira pukul 14.00 WIB. Korban datang ke lokasi lantaran mendapat informasi adanya pertikaian. Setibanya di lokasi dan ingin melerai, korban dibacok pelaku yang diduga bernama Marcel.
Aksi kekerasan terhadap aparat keamanan dalam sepekan ini sudah dua kali terjadi di Yogyakarta. Sehari sebelumnya, Sertu Santosa, anggota Kopassus TNI AD, tewas bersimbah darah setelah ditikam oleh sejumlah orang saat berada di Hugo's Cafe, Jalan Adisucipto, Km 8,5, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. (Baca: Kronologis Penikaman Anggota Kopassus di Hugo's Cafe)
Pria asal Palembang, Sumatera Selatan, yang berdomosili di Desa Menjangan, Kecamatan Kartosuro, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, itu ditikam menggunakan pecahan botol minuman keras di bagian dada.
"Dulu dia itu anggota Kopassus (Komando Pasukan Khusus) di Kartosura, kemudian pindah di Kodim sini," jelas seorang kerabat korban, Apri, di RS Bethesda Yogyakarta, Rabu (20/3/2013).
Keluarga serta kerabat Sertu Sriyono berharap, polisi bertindak cepat menangkap pelaku penganiayaan yang dikenal sebagai preman di Pasar Progo, Yogyakarta. Jika tidak segera tertangkap, dikhawatirkan bisa meresahkan warga sekitar.
"Kami serahkan kepada pihak Kepolisian untuk mengusut kasus ini. Semoga cepat ditangkap pelakunya, biar tidak terjadi pada masyarakat atau pun petugas lainnya," ujarnya.
Sementara itu, meski mengalami tiga luka sabetan di kepala, Sertu Sriyono masih sadar. Keluarga termasuk istri korban, Wati, dan kedua putri mereka telah berkumpul di rumah sakit.
Seperti diberitakan, peristiwa itu terjadi di sebuah rumah makan di Jalan Dr Soetomo sekira pukul 14.00 WIB. Korban datang ke lokasi lantaran mendapat informasi adanya pertikaian. Setibanya di lokasi dan ingin melerai, korban dibacok pelaku yang diduga bernama Marcel.
Aksi kekerasan terhadap aparat keamanan dalam sepekan ini sudah dua kali terjadi di Yogyakarta. Sehari sebelumnya, Sertu Santosa, anggota Kopassus TNI AD, tewas bersimbah darah setelah ditikam oleh sejumlah orang saat berada di Hugo's Cafe, Jalan Adisucipto, Km 8,5, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. (Baca: Kronologis Penikaman Anggota Kopassus di Hugo's Cafe)
Pria asal Palembang, Sumatera Selatan, yang berdomosili di Desa Menjangan, Kecamatan Kartosuro, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, itu ditikam menggunakan pecahan botol minuman keras di bagian dada.
Spoiler for Gambar DP:

Quote:


Berita selanjutnya
Quote:
Jakarta - Lapas Kelas II B Sleman, Yogyakarta, dini hari tadi diserang oleh kelompok massa bersenjata yang diduga dari Kopassus. Diketahui pelaku penyerangan berjumlah 17 orang dan menggunakan penutup muka.
"Pelaku diperkirakan berjumlah 17 orang dengan penutup muka," ujar Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Brigjen Pol Sabar Rahardjo saat meninjau lokasi penyerangan Lapas Kelas II B, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3/2013).
Sebelumnya, Sabar membenarkan kalau penyerangan ke lapas tersebut buntut dari kasus penususkan terhadap anggota Kopassus Sertu Santoso (31) yang dikeroyok di Cafe Hugo's Yogyakarta. Santoso pun tewas dan pelaku pengeroyokan langsung ditahan dan dititipkan di Lapas Kelas II B Sleman, Yogyakarta.
"Iya, ada kaitannya. Betul," ujar Sabar.
Namun demikian, saat dikonfirmasi, Assintel Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, Letkol Infantri Richard mengatakan, akan segera memastikan apakah pelaku penyerangan tersebut merupakan anggota Kopassus atau bukan.
"Kita menyerahkan peristiwa ini ke pihak terkait dan akan ditindak lanjuti dengan hukuman seberat-beratnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tegas Richard terpisah.
(jor/mok)
sumber : Detikcom"Pelaku diperkirakan berjumlah 17 orang dengan penutup muka," ujar Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Brigjen Pol Sabar Rahardjo saat meninjau lokasi penyerangan Lapas Kelas II B, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3/2013).
Sebelumnya, Sabar membenarkan kalau penyerangan ke lapas tersebut buntut dari kasus penususkan terhadap anggota Kopassus Sertu Santoso (31) yang dikeroyok di Cafe Hugo's Yogyakarta. Santoso pun tewas dan pelaku pengeroyokan langsung ditahan dan dititipkan di Lapas Kelas II B Sleman, Yogyakarta.
"Iya, ada kaitannya. Betul," ujar Sabar.
Namun demikian, saat dikonfirmasi, Assintel Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, Letkol Infantri Richard mengatakan, akan segera memastikan apakah pelaku penyerangan tersebut merupakan anggota Kopassus atau bukan.
"Kita menyerahkan peristiwa ini ke pihak terkait dan akan ditindak lanjuti dengan hukuman seberat-beratnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tegas Richard terpisah.
(jor/mok)
Quote:
Jakarta - Menkum HAM Amir Syamsuddin menyatakan turut berduka cita atas insiden yang terjadi di LP Klas II Cebongan, Sleman. Amir meminta maaf atas ketidakberdayaan aparatnya dalam melindungi dan mencegah terjadinya peristiwa tersebut.
"Saya sebagai Menkum HAM menyatakan turut berduka cita belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga dan kerabat para korban. Selanjutnya saya juga ingin menyampaikan penyesalan dan permohonan maaf atas ketidakberdayaan aparat saya dalam melindungi dan mencegah terjadinya peristiwa seperti ini," ujar Amir Syamsuddin kepada detikcom, Sabtu (24/3/2013).
Amir juga mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengusut, menangkap pelaku atas tindakan perusakan fasilitas negara dan penganiayaan petugas LP.
"Dan yang paling serius tindakan pembunuhan keji untuk diadili dan diberi hukuman yang setimpal," imbuhnya.
Empat orang tersangka kasus pembunuhan prajurit Kopassus tewas di dalam LP Sleman. Mereka diberondong sekelompok orang yang medobrak masuk LP setelah melukai sipirnya.
(ahy/mpr)
"Saya sebagai Menkum HAM menyatakan turut berduka cita belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga dan kerabat para korban. Selanjutnya saya juga ingin menyampaikan penyesalan dan permohonan maaf atas ketidakberdayaan aparat saya dalam melindungi dan mencegah terjadinya peristiwa seperti ini," ujar Amir Syamsuddin kepada detikcom, Sabtu (24/3/2013).
Amir juga mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengusut, menangkap pelaku atas tindakan perusakan fasilitas negara dan penganiayaan petugas LP.
"Dan yang paling serius tindakan pembunuhan keji untuk diadili dan diberi hukuman yang setimpal," imbuhnya.
Empat orang tersangka kasus pembunuhan prajurit Kopassus tewas di dalam LP Sleman. Mereka diberondong sekelompok orang yang medobrak masuk LP setelah melukai sipirnya.
(ahy/mpr)
Quote:
Sukoharjo - Kasi Intel Grup 2 Kopassus, Kapten (inf) Wahyu Yuniartoto, memastikan seluruh personelnya sejak malam tadi berada di dalam markas. Tidak ada prajurit Kopassus yang meminta izin untuk pergi keluar.
"Semalam semua siaga di dalam, melakukan dinas dalam semua. Karena tidak ada kegiatan, semuanya ada di dalam (markas grup)," ujar Wahyu Yuniartoto, saat ditemui wartawan di markas grup, Kandang Menjangan, Kartosuro, Sukoharjo, Sabtu (24/3/2013).
Hal itu disampaikan Wahyu menanggapi adanya informasi keterlibatan prajurit Kopassus dalam peristiwa penyerangan ke Lapas Klas II B Sleman, Yogyakarta. Namun Wahyu tidak mau mengomentari peristiwa tersebut. Dia hanya memastikan seluruh prajurit Koppasus yang berjumlah 800 orang sejak malam tadi berada di dalam markas.
"Tidak ada personel bekerja di luar satuan. Mereka melakukan pengamanan pangkalan. Tidak ada satu pun personel yang melakukan kegiatan di luar satuan, karena SOP di satuan kita tatkala kegiatan di malam hari, semuanya di dalam satuan untuk melakukan kegiatan pengamanan lapangan," lanjutnya.
Wahyu juga menegaskan, pintu keluar masuk kompleks markas grup hanya ada satu. Semua anggota yang keluar harus dikoordinir dan dicatat oleh petugas jaga. Sedangkan petugas tidak mencatat ada yang keluar pada Jumat (22/3) malam.
(mok/gah)
"Semalam semua siaga di dalam, melakukan dinas dalam semua. Karena tidak ada kegiatan, semuanya ada di dalam (markas grup)," ujar Wahyu Yuniartoto, saat ditemui wartawan di markas grup, Kandang Menjangan, Kartosuro, Sukoharjo, Sabtu (24/3/2013).
Hal itu disampaikan Wahyu menanggapi adanya informasi keterlibatan prajurit Kopassus dalam peristiwa penyerangan ke Lapas Klas II B Sleman, Yogyakarta. Namun Wahyu tidak mau mengomentari peristiwa tersebut. Dia hanya memastikan seluruh prajurit Koppasus yang berjumlah 800 orang sejak malam tadi berada di dalam markas.
"Tidak ada personel bekerja di luar satuan. Mereka melakukan pengamanan pangkalan. Tidak ada satu pun personel yang melakukan kegiatan di luar satuan, karena SOP di satuan kita tatkala kegiatan di malam hari, semuanya di dalam satuan untuk melakukan kegiatan pengamanan lapangan," lanjutnya.
Wahyu juga menegaskan, pintu keluar masuk kompleks markas grup hanya ada satu. Semua anggota yang keluar harus dikoordinir dan dicatat oleh petugas jaga. Sedangkan petugas tidak mencatat ada yang keluar pada Jumat (22/3) malam.
(mok/gah)
Quote:
Jakarta - Lembaga Pemasyarakatan (LP) sebenarnya bukan tempat yang sesuai untuk menampung 4 orang yang masih berstatus sebagai tersangka kasus pengeroyokan prajurit Kopassus. Sedianya LP adalah tempat bagi orang yang sudah berstatus narapidana.
Wamenkum dan HAM Denny Indrayana mengatakan tidak ada masalah dengan 'penitipan' itu. Namun Denny berjanji akan memverifikasi kenapa 4 orang itu dipindahkan dari tahanan Polda ke LP Sleman.
"Itu yang sedang diverifikasi di lapangan," katanya dalam jumpa pers di Kemenkum HAM, Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan, Sabtu (23/3/2013).
Denny akan memastikan pemindahan itu sesuai dengan prosedur. Jika ternyata menyalahi prosedur maka Denny mengatakan akan mengevaluasinya.
"Jika ditemukan ada yang tidak terpenuhi maka akan dievaluasi," tuturnya.
Keempat 4 tersangka itu akhirnya tewas diberondong senjata kelompok tak dikenal yang menyerbu LP Sleman. Pihak berwenang masih mencari kejelasan apakah pelaku penyerangan itu oknum militer atau bukan.
(gah/mok)
Wamenkum dan HAM Denny Indrayana mengatakan tidak ada masalah dengan 'penitipan' itu. Namun Denny berjanji akan memverifikasi kenapa 4 orang itu dipindahkan dari tahanan Polda ke LP Sleman.
"Itu yang sedang diverifikasi di lapangan," katanya dalam jumpa pers di Kemenkum HAM, Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan, Sabtu (23/3/2013).
Denny akan memastikan pemindahan itu sesuai dengan prosedur. Jika ternyata menyalahi prosedur maka Denny mengatakan akan mengevaluasinya.
"Jika ditemukan ada yang tidak terpenuhi maka akan dievaluasi," tuturnya.
Keempat 4 tersangka itu akhirnya tewas diberondong senjata kelompok tak dikenal yang menyerbu LP Sleman. Pihak berwenang masih mencari kejelasan apakah pelaku penyerangan itu oknum militer atau bukan.
(gah/mok)
Sumber : detik..com
Tambahan dari HonGisFirE
Quote:
BOS MLM dilarikan preman dari pengadilan
Kericuhan terjadi di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya saat dua jaksa kejaksaan tinggi Surabaya akan mengeksekusi Bo Feng Mei alias Heny Melany, terpidana penipuan bisnis multi level marketing (MLM) Rabu siang (26/12/2012).
Kericuhan itu dipicu adanya sekelompok pengawal yang diduga oknum polisi berpakaian preman mencoba menghalangi eksekusi itu.
Rupanya Melany yang sudah buron sejak setahun silam ini sudah membentengi dirinya saat mengikuti sidang Peninjauan Kembali (PK) perkaranya di PN.
Hal ini tidak diperkirakan dua jaksa kejati jatim Apritini dan Heriati.
Keduanya terlihat santai saat menunggu Melany yang masih disidang di ruang Kartika. Mereka hanya meminta bantuan dua polisi berseragam yang saat itu sedang bertugas di PN.
Ketika ketua majelis hakim M Soleh menutup sidang, tiba-tiba belasan preman langsung menyerbu ruang sidang dan membawa kabur Melany. Melihat hal itu, kedua jaksa dan polisi berseragam langsung mengejarnya.
Sempat terjarik menarik antara preman, jaksa dan polisi berseragam saat Melany akan masuk ke mobilnya. Tangan jaksa Apritini bahkan sempat luka karena dipelintir salah satu preman dan ponselnya terjatuh.
Namun upaya Apritini dkk itu tidak berhasil karena jumlah mereka kalah dengan belasan preman yang mengamankan Melany.
Melany dan pengawalnya akhirnya kabur menggunakan mobil fortuner hitam yang sudah disiapkan di depan pengadilan.
Kericuhan terjadi di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya saat dua jaksa kejaksaan tinggi Surabaya akan mengeksekusi Bo Feng Mei alias Heny Melany, terpidana penipuan bisnis multi level marketing (MLM) Rabu siang (26/12/2012).
Kericuhan itu dipicu adanya sekelompok pengawal yang diduga oknum polisi berpakaian preman mencoba menghalangi eksekusi itu.
Rupanya Melany yang sudah buron sejak setahun silam ini sudah membentengi dirinya saat mengikuti sidang Peninjauan Kembali (PK) perkaranya di PN.
Hal ini tidak diperkirakan dua jaksa kejati jatim Apritini dan Heriati.
Keduanya terlihat santai saat menunggu Melany yang masih disidang di ruang Kartika. Mereka hanya meminta bantuan dua polisi berseragam yang saat itu sedang bertugas di PN.
Ketika ketua majelis hakim M Soleh menutup sidang, tiba-tiba belasan preman langsung menyerbu ruang sidang dan membawa kabur Melany. Melihat hal itu, kedua jaksa dan polisi berseragam langsung mengejarnya.
Sempat terjarik menarik antara preman, jaksa dan polisi berseragam saat Melany akan masuk ke mobilnya. Tangan jaksa Apritini bahkan sempat luka karena dipelintir salah satu preman dan ponselnya terjatuh.
Namun upaya Apritini dkk itu tidak berhasil karena jumlah mereka kalah dengan belasan preman yang mengamankan Melany.
Melany dan pengawalnya akhirnya kabur menggunakan mobil fortuner hitam yang sudah disiapkan di depan pengadilan.
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 202 suara
Preman di Indonesia harusnya di apakan?
Di Bina
6%Di Binasakan
70%Di Proses Hukum
3%DI Rehabilitasi
4%DI Manfaatkan untuk kelangsungan negara (diberipekerjaan)
16%Diubah oleh paskiprodo 23-03-2013 07:33
0
12.7K
Kutip
94
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan