- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Hindari Nazar, Putra mahkota RI1 si TOLOL Ibas Hanya Berani Laporkan Yulianis


TS
admin...
Hindari Nazar, Putra mahkota RI1 si TOLOL Ibas Hanya Berani Laporkan Yulianis

Ada yang menarik dari keputusan Ibas melaporkan Yulianis ke Polda Metro Jaya, dengan tuduhan pencemaran nama baik. Rupanya bukan aparat saja yang pilih-pilih bulu menerapkan ketentuan hukum, Ibas juga pilih-pilih bulu menuntut orang.
Mengapa disebut pilih-pilih bulu? Karena yang pertama kali menyatakan Ibas menerima uang dari Nazaruddin adalah Nazarudin sendiri, ketika bersaksi untuk Angeline Sondakh. Demikian pula Yulianis sama sekali tak pernah menuduh Ibas, kecuali menjelaskan apa-apa yang pernah dicatatnya dalam buku kas perusahaan. Bahwa ia pernah mengeluarkan uang sebesar US $ 200.000.- dan mencatatnya sebagai pemberian untuk Ibas atas perintah Nazaruddin. Adapun yang menerima uang itu dari tangan Yulianis adalah Nazaruddin, dan Nazaruddin sendirilah yang menyerahkannya kepada Ibas. Makanya Yulianis berkali-kali menekankan, ia tidak tahu apakah uang itu sampai kepada Ibas atau tidak. Hanya Nazaruddin dan Ibas yang tahu.
Lalu di bagian mana Yulianis dapat disebut mencemarkan nama baik? Ia tidak membuat sesuatu tuduhan. Ia hanya menjawab pertanyaan hakim berkaitan dengan buku kas yang dipegangnya dahulu. Bahwa disitu terdapat nama Ibas adalah atas perintah Nazaruddin, maka Nazaruddin-lah yang mesti dituntut. Kecuali merupakan inisiatif Yulianis sendiri, maka Yulianislah-lah yang mesti bertanggungjawab.
Namun jika sampai Nazaruddin mengelak dan menuduh karyawatinya sendiri berinisiatif mencantumkan nama itu - kemudian polisi dan hakim mempercayainya - maka habislah sudah. Berarti aparat hukum negara ini tak bisa diandalkan lagi. Menutup mata dari sesuatu yang tak masuk akal, malah mengikuti permainan para politisi petualang yang sedang bertarung menyelamatkan karir politik masing, dengan mengorbankan orang lemah yang tak berkaitan. Jika Ibas memang benar-benar jantan, seharusnya ia menuntut Nazaruddin. Karena Nazaruddin-lah yang sebenar-benarnya menuduhnya!
Mengapa Ibas tidak menuntut Nazaruddin? Barangkali terlalu riskan berhadapan langsung dengan lawan tanding sepadan. Pengalaman menunjukkan Nazaruddin sangat alot dan punya kekuatan tak terduga-duga. Dedengkot partai pun takut cari gara-gara dengan Nazaruddin.
Mungkin juga telah ada kesepakatan di antara mereka untuk menempuh jalan tengah yang aman. Karena Yulianis hanyalah seorang wanita dari kalangan masyarakat awam yang terjebak di tengah pusaran, tanpa kekuatan uang dan politik, mantan karyawati bergaji setara UMR saja. Tentunya ideal dijadikan tumbal dan gampang ditakut-takuti. Penyidik polisi pun dengan leluasa menghardik: “Hei, orang udik, jangan berbelit-belit….!” Daripada berhadapan dengan Nazaruddin, mereka terpaksa berbapak-bapak atau membungkuk-bungkuk, termasuk jenderalnya.
Menarik dicermati kelanjutan kasus ini.
Spoiler for sumber:
Spoiler for KOMENT ts:
koment bermutu:
Quote:
Diubah oleh admin... 23-03-2013 11:14
0
4.7K
56


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan