Quote:
- Usai Ujian Nasional (UN), sebanyak 270 guru akan disiagakan di 27 wilayah rawan tawuran. Hal ini bertujuan untuk meminimalisasi makin maraknya tawuran antar-sekolah yang kerap terjadi pasca Ujian Nasional. Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah (Dikmen) Jakarta Pusat, Zainal Abidin mengatakan, para guru-guru tersebut akan disebar di titik-titik rawan tawuran dan berkumpulnya para pelajar.
"Dari total 27 sekolah SMAN dan SMKN di Jakarta Pusat, akan ditempatkan 10 guru di titik rawan berkumpulnya pelajar dan ini akan dilakukan paska Ujian Nasional yang akan datang," ujarnya, Jumat (23/3/2013).
Dalam pengawasan tersebut, Zainal menuturkan, pihaknya akan bekerja sama dan:
berkoordinasi dengan pihak keamanan, seperti polisi sektor (Polsek) dan pihak komando rayon militer (Koramil). Selain itu, nantinya akan dilakukan razia senjata tajam yang kerap digunakan dalam tawuran.
"Senjata tajam biasanya mereka bawa untuk tawuran pada hari terakhir ujian," kata Zainal.
Alasan dalam penempatan dan tindakan pengawasan oleh para guru dilakukan karena biasanya para siswa takut dan segan terhadap guru dari pada pihak keamanan. Zainal menambahkan, Ujian Nasional untuk SMA dan SMK akan dilaksanakan pada pertengahan bulan April 2013.
Selain pengawasan di lapangan, pihaknya akan melakukan pengawasan internal di dalam sekolah, baik melalui guru maupun Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Dengan ini, diharapkan tingkat kelulusan UN untuk tahun 2013 di Jakarta Pusat akan meningkat dibandingkan pada tahun 2012 lalu.
Sumber : http://m.kompas.com/news/read/2013/03/22/11321391/usai.un..guru.dikerahkan.untuk.antisipasi.tawuran--megapolitan
Masalah tawuran gak ada habis2nya, sampai2 guru diharuskan mengawasi muridnya hingga diluar wilayah sekolahan, wahai pelajar sadarnya kalian itu penerus bangsa, belajarlah yg bener, jgn nyusahkan orgtua kalian.